[Script Info] Title: [Events] Format: Layer, Start, End, Style, Name, MarginL, MarginR, MarginV, Effect, Text Dialogue: 0,0:00:06.58,0:00:08.95,Default,,0000,0000,0000,,Mulai dari pelaut\Nyang menjelma menjadi babi, Dialogue: 0,0:00:08.95,0:00:11.28,Default,,0000,0000,0000,,gadis yang menjelma menjadi pohon, Dialogue: 0,0:00:11.28,0:00:14.52,Default,,0000,0000,0000,,hingga tatapan yang mengubah\Norang yang melihatnya menjadi batu, Dialogue: 0,0:00:14.52,0:00:18.16,Default,,0000,0000,0000,,mitologi Yunani dipenuhi oleh makhluk\Nyang bisa berubah wujud. Dialogue: 0,0:00:18.16,0:00:21.91,Default,,0000,0000,0000,,Para dewa biasanya\Nberubah wujud sesuka hati. Dialogue: 0,0:00:21.91,0:00:26.66,Default,,0000,0000,0000,,Namun bila manusia berubah wujud,\Nsering kali itu di luar kehendak mereka. Dialogue: 0,0:00:26.66,0:00:32.29,Default,,0000,0000,0000,,Salah satunya menimpa\Nseorang penenun bernama Arakhne. Dialogue: 0,0:00:32.29,0:00:34.66,Default,,0000,0000,0000,,Arakhne adalah anak seorang pedagang Dialogue: 0,0:00:34.66,0:00:39.81,Default,,0000,0000,0000,,yang menghabiskan harinya mewarnai kain\Ndengan warna ungu tua. Dialogue: 0,0:00:39.81,0:00:42.93,Default,,0000,0000,0000,,Ia mahir memintal benang\Nyang paling tipis sekalipun, Dialogue: 0,0:00:42.93,0:00:44.95,Default,,0000,0000,0000,,menenunnya menjadi kain, Dialogue: 0,0:00:44.95,0:00:48.45,Default,,0000,0000,0000,,hingga jadilah permadani yang indah. Dialogue: 0,0:00:48.45,0:00:52.16,Default,,0000,0000,0000,,Orang-orang datang untuk melihat\Nkebolehannya menenun, Dialogue: 0,0:00:52.16,0:00:56.08,Default,,0000,0000,0000,,seolah benang muncul dari jarinya. Dialogue: 0,0:00:56.78,0:01:00.34,Default,,0000,0000,0000,,Namun makin pujian yang didapat,\Nmakin angkuh pula ia. Dialogue: 0,0:01:00.70,0:01:03.90,Default,,0000,0000,0000,,Arakhne sering membangga-banggakan\Nketerampilannya, Dialogue: 0,0:01:03.90,0:01:09.91,Default,,0000,0000,0000,,bahwa bakatnya melebihi siapa pun,\Nbaik manusia maupun dewa. Dialogue: 0,0:01:09.91,0:01:13.76,Default,,0000,0000,0000,,Dia tak mau mengakui bahwa menenun\Nadalah karunia dari dewa. Dialogue: 0,0:01:13.76,0:01:17.83,Default,,0000,0000,0000,,Malahan, ia menganggapnya\Nkemampuan dirinya sendiri. Dialogue: 0,0:01:17.83,0:01:22.29,Default,,0000,0000,0000,,Sayangnya, pernyataan Arakhne\Nsampai ke telinga Athena, Dialogue: 0,0:01:22.29,0:01:25.02,Default,,0000,0000,0000,,dewi kebijaksanaan dan keterampilan. Dialogue: 0,0:01:25.18,0:01:28.22,Default,,0000,0000,0000,,Berniat memberi pelajaran pada Arakhne, Dialogue: 0,0:01:28.22,0:01:33.78,Default,,0000,0000,0000,,Athena menjelma jadi wanita tua\Ndan menyelinap di antara kerumunan. Dialogue: 0,0:01:33.78,0:01:36.06,Default,,0000,0000,0000,,Ia menghardik Arakhne di depan umum, Dialogue: 0,0:01:36.06,0:01:39.64,Default,,0000,0000,0000,,beraninya kau mengaku lebih hebat\Ndari para dewa! Dialogue: 0,0:01:39.66,0:01:43.87,Default,,0000,0000,0000,,Namun Arakhne hanya tertawa\Ntanpa menatap sedikit pun. Dialogue: 0,0:01:43.95,0:01:49.33,Default,,0000,0000,0000,,Merasa kesal, ia melepaskan jubahnya\Ndan menampakkan wujud aslinya. Dialogue: 0,0:01:49.44,0:01:52.86,Default,,0000,0000,0000,,Karena Arakhne tetap merendahkan dewa, Dialogue: 0,0:01:52.86,0:01:56.73,Default,,0000,0000,0000,,Athena menantangnya saat itu juga. Dialogue: 0,0:01:57.35,0:02:01.08,Default,,0000,0000,0000,,Untuk menutupi rasa kagetnya\Ndi hadapan sang dewi, Dialogue: 0,0:02:01.08,0:02:03.58,Default,,0000,0000,0000,,Arakhne menerima tantangan tersebut. Dialogue: 0,0:02:03.75,0:02:09.05,Default,,0000,0000,0000,,Athena menyiapkan mesin tenunnya\Ndi depan khalayak ramai. Dialogue: 0,0:02:10.03,0:02:14.24,Default,,0000,0000,0000,,Keduanya pun mulai berkonsentrasi menenun. Dialogue: 0,0:02:14.24,0:02:17.22,Default,,0000,0000,0000,,Athena menyulap gumpalan awan\Ndan helai rumput Dialogue: 0,0:02:17.22,0:02:21.53,Default,,0000,0000,0000,,dengan kekuatannya yang memukau. Dialogue: 0,0:02:21.70,0:02:25.32,Default,,0000,0000,0000,,Dia menenun kain yang bertemakan\Nkekuatan para dewa: Dialogue: 0,0:02:25.32,0:02:27.47,Default,,0000,0000,0000,,Poseidon mengendarai awan, Dialogue: 0,0:02:27.47,0:02:29.39,Default,,0000,0000,0000,,Zeus menembakkan halilintar, Dialogue: 0,0:02:29.39,0:02:32.32,Default,,0000,0000,0000,,dan Apollo meluncur di angkasa. Dialogue: 0,0:02:32.54,0:02:38.31,Default,,0000,0000,0000,,Pada permadani Athena,\Ndewa digambarkan dengan saat agung. Dialogue: 0,0:02:38.63,0:02:43.04,Default,,0000,0000,0000,,Namun Arakhne enggan memamerkan\Nkeagungan dewa. Dialogue: 0,0:02:43.37,0:02:46.41,Default,,0000,0000,0000,,Justru ia menunjukkan para dewa\Nmenyalahgunakan kekuatan mereka: Dialogue: 0,0:02:46.41,0:02:48.19,Default,,0000,0000,0000,,saling bertengkar, Dialogue: 0,0:02:48.19,0:02:49.77,Default,,0000,0000,0000,,minum-minum dan tukang pamer, Dialogue: 0,0:02:49.77,0:02:52.06,Default,,0000,0000,0000,,serta ikut campur urusan manusia. Dialogue: 0,0:02:52.06,0:02:57.22,Default,,0000,0000,0000,,Zeus digambarkan gemar berubah wujud\Nuntuk memikat wanita: Dialogue: 0,0:02:57.22,0:02:58.66,Default,,0000,0000,0000,,menjadi angsa untuk Leda, Dialogue: 0,0:02:58.67,0:03:00.34,Default,,0000,0000,0000,,banteng untuk Europa, Dialogue: 0,0:03:00.34,0:03:02.93,Default,,0000,0000,0000,,dan hujan emas untuk Danae. Dialogue: 0,0:03:02.93,0:03:06.50,Default,,0000,0000,0000,,Kemudian Arakhne menggambarkan\Nperbuatan tercela dewa lainnya, Dialogue: 0,0:03:06.50,0:03:08.87,Default,,0000,0000,0000,,mulai dari Pluto yang menculik Persephone, Dialogue: 0,0:03:08.87,0:03:12.05,Default,,0000,0000,0000,,hingga Bacchus yang terobsesi\Npada Erigone. Dialogue: 0,0:03:12.61,0:03:16.21,Default,,0000,0000,0000,,Walaupun dewa digambarkan\Ndengan citra yang buruk, Dialogue: 0,0:03:16.21,0:03:19.57,Default,,0000,0000,0000,,karya tersebut menunjukkan\Nkemampuan Arakhne yang luar biasa. Dialogue: 0,0:03:20.05,0:03:22.51,Default,,0000,0000,0000,,Permadaninya terlihat hidup, Dialogue: 0,0:03:22.51,0:03:26.84,Default,,0000,0000,0000,,seolah bergerak dan dipenuhi\Nkilau warna yang memikat mata. Dialogue: 0,0:03:27.17,0:03:32.73,Default,,0000,0000,0000,,Begitu Athena melihat karya Arakhne\Nyang subversif dan lebih bagus, Dialogue: 0,0:03:32.73,0:03:36.76,Default,,0000,0000,0000,,ia murka lalu mengutuk Arakhne. Dialogue: 0,0:03:36.98,0:03:41.84,Default,,0000,0000,0000,,Keceriaan Arakhne sirna\Nseraya tubuhnya menciut. Dialogue: 0,0:03:42.02,0:03:46.07,Default,,0000,0000,0000,,Ia meronta-ronta selagi tangannya\Nterkunci di samping tubuhnya, Dialogue: 0,0:03:46.07,0:03:49.95,Default,,0000,0000,0000,,dan bulu hitam tumbuh di sekujur tubuhnya. Dialogue: 0,0:03:50.05,0:03:55.02,Default,,0000,0000,0000,,Sang dewi memberikan sehelai benang pintal\Nyang menjuntai dari perutnya, Dialogue: 0,0:03:55.02,0:03:58.61,Default,,0000,0000,0000,,sebagai pengingat akan bakatnya\Nsaat masih jadi manusia. Dialogue: 0,0:03:58.61,0:04:01.58,Default,,0000,0000,0000,,Athena mengutuk lawannya\Nmenjadi laba-laba pertama, Dialogue: 0,0:04:01.58,0:04:06.59,Default,,0000,0000,0000,,karena berani membangkang dewa\Nyang seharusnya tak tertandingi. Dialogue: 0,0:04:06.59,0:04:10.73,Default,,0000,0000,0000,,Hingga kini, Arakhne dan anak-anaknya\Nmasih menenun untuk menebus dosa, Dialogue: 0,0:04:10.73,0:04:13.28,Default,,0000,0000,0000,,atau karena keras kepala, Dialogue: 0,0:04:13.28,0:04:15.39,Default,,0000,0000,0000,,di balik bayangan para raksasa. Dialogue: 0,0:04:15.39,0:04:21.06,Default,,0000,0000,0000,,Bila menyukai kisah Arakhne,\Nsaksikan kisah seru lainnya di sini!