Ini adalah sehari dalam hidup pemadam kebakaran di Jepang. Subtitle oleh Reno Kanti Riananda 8 April 2021 Ini Soushi, seorang pemadam kebakaran berusia 22 tahun di Tokyo, dan dia baru saja bangun untuk memulai hari. Ini terlihat seperti umumnya apartemen di Jepang, tetapi ini adalah 'Tanshin Taikishukusa' dalam bahasa Jepang, yang artinya 'asrama tunggu tunggal', dan disediakan oleh pihak pemadam kebakaran. Dalam situasi darurat seperti bencana alam besar, para pemadam kebakaran lebih mudah berkumpul untuk segera turun tangan. Apa semua pemadam kebakaran tinggal di tempat seperti ini? [Jepang] Kebanyakan pemadam kebakaran yang baru ditugaskan di pos pemadam kebakaran tinggal di sini. Soushi biasanya sarapan dari rumah, memastikan dirinya memiliki energi sebelum giliran kerjanya. Sepertinya roti panggang selai coklat ini membuat dia siap mengawali hari. Layaknya pegawai kantoran, dia juga memakai jas, meskipun perjalanan ke kantornya hanya 10 menit berjalan kaki. Soushi sudah di tahun keempatnya sebagai shoboshi, yang artinya pemadam kebakaran. Selulus SMA di Hiroshima, dia belajar untuk ujian pemadam kebakaran selama setahun sambil bekerja di restoran yakitori. Setelah lulus ujian, dia ditempatkan di Tokyo. Aku kembali dengan episode baru "Sehari dalam Kehidupan". Ini episode spesial, karena kita akan merekam selama 24 jam. Soushi akan segera datang. Mari kita lihat keadaannya pagi ini. Selamat pagi. [Jepang] Selamat pagi. Tidur nyenyak semalam? [Jepang] Ya. Aku tidur jam 10 tadi malam. Penting beristirahat cukup, antisipasi jika ada insiden di malam hari. Itu sebabnya aku tidur cepat. Ini kantornya Soushi, Pos Pemadam Kebakaran Joto, cabang Sunamachi Tokyo. Di Tokyo ada 303 pos pemadam kebakaran yang melindungi seluruh area kota, dengan 18,600 orang petugas pemadam kebakaran yang siap siaga. - [Jepang] Selamat pagi. - Selamat pagi. Walaupun ada lift di pos pemadam, cukup umum bagi para pemadam untuk menggunakan tangga sepanjang hari. [Jepang] Selamat pagi! Selamat pagi! Soushi, apa itu? [Jepang] Ini adalah Kaikyusho, lencana yang menunjukkan pangkatmu. Di Jepang, ada sepuluh peringkat pemadam kebakaran. Jumlah bintang dan setrip di tiap lencana berbeda. Petugas seperti Soushi mulai dari pangkat 1, satu bintang dan setrip. Untuk naik pangkat, departemen akan meninjau kinerja dan hasil tes Soushi selama 4 tahun. Dan dia hampir selesai! [Jepang] Itu keren sekali. Untuk menjadi pemadam kebakaran di Tokyo, pelamar harus lulus dari ujian pemadam kebakaran yang menyeluruh, yang hanya dilakukan setahun sekali. Di dalamnya terdapat tes tulis dan tes fisik. Setiap tahun, posisi yang ditawarkan terbatas. Jadi, menjadi pemadam kebakaran di Jepang sangatlah kompetitif. Tahun lalu hanya 1 dari 14 pelamar atau sekitar 7% dari total pelamar yang berhasil lulus ujian. Soushi, sekarang kamu sedang apa? [Jepang] Aku sedang membaca dokumen dari kantor pusat. Setiap hari, kantor pusat mengirim berbagai dokumen kepada seluruh petugas. Salah satu tugas Soushi di pagi hari adalah membaca seluruh material yang dikirim. Sekarang kau sedang apa? [Jepang] 'Daikotai' sebentar lagi dimulai, jadi aku menyiapkan peralatan bungkerku. Di Jepang, petugas pemadam bekerja selama 24 jam penuh, yang resmi dimulai sejak pertemuan besar yang disebut 'daikotai'. Petugas dari jadwal sebelumnya berbaris di satu sisi, sementara petugas jadwal berikutnya berbaris di sisi lain. Selama pertemuan, tim sebelumnya akan memberi tahu tim berikutnya semua rincian insiden yang terjadi dalam jadwal mereka. Misalnya lokasi, berapa kali mereka turun ke lapangan, dan hal penting lain. Ini titik paling kritis di setiap hari, karena semua informasi penting harus disampaikan secara akurat. Jika sewaktu-waktu terjadi bencana, para pemadam harus bertindak segera dan hati-hati berdasarkan informasi yang mereka miliki. Sekarang mereka melakukan pemeriksaan rutin, untuk memastikan semua peralatan bekerja. Tak lupa memastikan semua kendaraan juga berfungsi dengan baik. Soushi sedang mengenakan boukai, atau perlengkapan bungker. Sebagai bagian dari inspeksi rutin individu, Soushi harus memakai perlengkapannya untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Nyawanya bergantung pada perlengkapan ini. Setelah mengecek perlengkapannya, tim bekerja sama mengecek kendaraan. Semua dicek, mulai dari lampu, sampai ke pintu tiap kompartemen. Karena dalam kondisi darurat, setiap detik berharga. [Jepang] Memeriksa klem, tak ada kerusakan di permukaan. Tak ada keanehan atau bau. Selanjutnya, tim memeriksa perlengkapan pemadam kebakaran untuk memastikan semuanya berfungsi. Pengecekan masing-masing perlengkapan sangat sistematis dan semua proses ini harus sudah di luar kepala. [Jepang] Tak ada kerusakan di permukaan. Nampaknya mereka sudah mau selesai. Pemeriksaannya sangat komprehensif. Mari lihat kegiatan selanjutnya. Sekarang mereka melakukan senam pagi. Mereka melakukannya secara serentak. Keren sekali! Lihat, ternyata Soushi yang memimpin. Setelah peregangan, perlengkapan kembali dikenakan, kali ini saling mengecek perlengkapan tim. Setelah ini, tim melanjutkan pelatihan hariannya. Apa yang sedang kau lakukan? [Jepang] Kami mempersiapkan selang untuk latihan hari ini. Menggulung selang menghilangkan gelembung udara, dan melipatnya sedemikian rupa adalah cara efisien untuk mulai sebelum selangnya digunakan saat latihan. Ternyata, huruf kanji pada selang menunjukkan nama pos pemadamnya. Sangat berguna dalam kondisi kebakaran, di mana bisa terdapat lebih dari 10 truk pemadam. Itu selang yang sangat banyak! Kelihatannya mereka akan segera mulai. Pemadam kebakaran Jepang mencoba untuk siap dalam waktu 60 detik. Telah berpakaian lengkap dan telah memastikan lokasi serta rute ke insiden. Cepat sekali! [Jepang] Kebakaran! Tolong aku! Di latihan kali ini, Soushi dan tim melakukan simulasi penyelamatan korban dari lantai dua sebuah gedung. Setiap hari para pemadam berlatih untuk situasi yang berbeda agar siap menghadapi insiden atau bencana yang mungkin terjadi. [Jepang] Apakah Anda bisa turun tangga sendiri? Bisa. Baik, turunlah perlahan. Saat pertama kali Soushi bertugas, dia harus membantu seseorang yang jatuh dari ketinggian. Namun, karena itu kali pertamanya, tangannya gemetar sampai tak bisa berbuat apa-apa. Untungnya, dengan dukungan dari timnya, ditambah dengan latihan seperti ini, dia dapat mengatasi kegugupan yang dialaminya saat pertama kali bertugas. Sekarang dia bekerja dengan percaya diri. Saat kebakaran, ruangan akan dipenuhi asap hitam, dengan jarak pandang hampir tak ada. Pemadam kebakaran dilatih menendangkan kaki untuk memeriksa keadaan di sekelilingnya. Oh, ketemu! Saat korban dievakuasi, tim harus membawanya ke lantai dasar. Jika korban tak bisa melakukannya sendiri, tim akan mengikatnya dengan tali dan menurunkannya dengan hati-hati. Wah, sangat menegangkan! Aku hanya bisa membayangkan kebakaran yang sesungguhnya. Kelihatannya berat. Berapa berat semua perlengkapanmu? [Jepang] Peralatan bungker dengan alat bantu napas, sekitar 20 kg. Aku memakai tangki oksigen ini saat latihan, jadi harus diganti. Meskipun Soushi baru selesai latihan yang melelahkan, dia dan tim tak boleh malas dan langsung mempersiapkan peralatan mereka kembali, berjaga-jaga jika terjadi kebakaran sungguhan. [Jepang] Anda mendaftar untuk seminar perlindungan kebakaran? Di Jepang, pemadam kebakaran tak hanya memadamkan api dan menjawab panggilan darurat. Namun, mereka juga membantu warga memperoleh izin dan hal lain terkait pengamanan kebakaran. Warga ini mendaftar untuk mengikuti seminar pengamanan kebakaran. Soushi membantunya mengisi formulir, tetapi dia masih dalam tahap belajar. Saat dia tak yakin tentang sesuatu, dia akan memastikan prosedurnya pada atasannya. Apakah tiap pemadam kebakaran memiliki tugas tertentu di kantor? [Jepang] Aku bertugas di Pencegahan Kebakaran bersama satu orang lainnya. Jadi, kami berdua bekerja sama. Sepertinya Soushi sedang ada pekerjaan. Jadi, mari berkeliling selagi dia menyelesaikannya! Di belakangku adalah ruang olahraga. Ada alat latihan beban, bangku, tiang pull-up, tiang push-up, dan peralatan angkat beban juga. Hmm..truk pemadam tampak kesepian. Aku selalu ingin tahu apa yang ada di balik pintu-pintu truk ini. Pertama, mari kita lihat yang satu ini. Wah, lihat itu! Itu sistem pencahayaan yang diinspeksi oleh Soushi sebelumnya, yang digunakan saat kondisi mati lampu dan berasap. Ini tak terlalu menarik. Keren! Lebih banyak selang, tali, serta AED (alat kejut jantung). Sambungan pipa pemadam kebakaran digunakan saat truk tidak bisa masuk. Sepatu bot ekstra. Itu tadi sisi yang ini. Ayo lihat sisi yang lain! Keren! Penyemprot buih saat air tak cukup, atau mungkin saat ingin berpesta, tangki ekstra, Wah, pelat oranye apa itu? Keren! Aku mengerti maksudnya. Mantap! Sangat terorganisir. Di belakangku ada tulisan: PENYIMPANAN PERLENGKAPAN DARURAT. Mari lihat isinya! Wow! Aku tak menyangka ada barang-barang keren di sini! Ada tangki oksigen cadangan, berbagai macam tali, usungan, bahkan pemotong kabel hidrolik untuk memotong logam. Sepertinya terjadi kebakaran sungguhan. Jadi kita harus berhenti dulu. Mereka baru saja kembali. Ternyata tidak ada kebakaran. Ayo lihat apa yang terjadi. Soushi, apa yang terjadi? [Jepang] Ada kebakaran di lantai 6 sebuah apartemen. Sebuah steker terbakar. Tak ada yang cedera. Yang menarik, penyebab utama kebakaran di Jepang adalah merokok, sementara penyebab yang kedua adalah pembakaran dengan sengaja. Sekarang apa? [Jepang] Mengganti baju. Latihan kebakaran seharian penuh, jadi kami ganti baju 3-4 kali sehari. Akhirnya, waktu makan siang! Soushi makan ayam goreng, nasi goreng, sup ayam, dan yoghurt. Soushi, kau selalu beli makan di kombini (toko serba ada)? [Jepang] Kadang aku beli di kombini, kadang bekal nasi kepal dari rumah. Biasanya Soushi makan siang bersama rekan kerjanya, tetapi karena COVID, tiap orang duduk sendirian selama makan siang. Setelah makan siang, dia menghadiri rapat untuk membahas tugas sore hari dan membahas hal penting lainnya. Oh, itu kepala pos pemadam kebakaran! Di kantor tradisional Jepang, pegawai paling senior biasanya duduk di ujung ruangan, sedikit terpisah dari kumpulan meja lainnya. Asyik, saatnya jalan-jalan! Soushi adalah pengemudi untuk salah satu dari dua jenis truk yang ada di pos, yaitu truk pemadam sosuisha. Ada bermacam jenis truk pemadam di Jepang. Karena kebanyakan jalan di Tokyo sempit, ukuran truk disesuaikan agar dapat melewatinya dengan cepat dan aman. Truk sosuisha biasanya sampai belakangan. Dia diparkir di samping hidran dan memompa air untuk truk sankosa yang datang lebih dulu dan diparkir paling dekat dengan sumber api. Apa yang sedang kau lakukan? [Jepang] Aku menginspeksi hidran untuk memastikan ia berfungsi. Di Jepang, ini disebut suiri chosa. Pemadam kebakaran memeriksa hidran 2-3 kali dalam sebulan untuk memastikan ia berfungsi. Kadang-kadang penutup juga bisa tersangkut akibat kegiatan lalu lintas di atasnya. Inspeksi memastikan hidran dapat diakses dengan mudah saat kondisi darurat. Apakah yang ini berfungsi? [Jepang] Ya, airnya lancar dan tak ada karat. Mereka sudah kembali. Soushi, apa yang kau lakukan sekarang? [Jepang] Aku akan mengikuti latihan P3K. [Jepang] Menjauh dari korban. [Jepang] Kondisi di sekeliling aman. Aku akan memberi sengatan listrik. Pemadam kebakaran juga harus fasih dalam teknik penyelamatan dalam kondisi darurat. Hari ini, Soushi berlatih prosedur CPR (resusitasi jantung paru-paru) dan AED. Pemadam kebakaran di Jepang benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik. Untuk apa ponsel itu? [Jepang] Ini aplikasi resmi pemadam kebakaran Tokyo. Ada ritme pijat jantungnya. Aku berlatih menggunakan suara ini. Bahkan ada video untuk dipelajari warga dengan mudah. Silakan dicoba. Mereka juga punya kanal Youtube resmi, berisi video tentang pertolongan pertama dan pencegahan kebakaran. Sekarang Soushi berolah raga. Saat jam sepi, pemadam kebakaran bisa memanfaatkan waktu untuk istirahat atau berolah raga. Meskipun kegiatan hari ini padat, Soushi dan teman-temannya masih memiliki energi untuk berlatih. Menakjubkan! Sekarang mau apa? [Jepang] Aku akan makan malam. Apa menu hari ini? Gulai ayam dan tomat. Di pos pemadam di Jepang, sarapan dan makan malam disiapkan oleh tim. Sehingga semua orang menyantap makanan yang sama layaknya keluarga. Dan karena tim ini bersama selama 24 jam, tak aneh jika mereka sudah menganggap satu sama lain seperti keluarga. Setelah makan malam, Soushi dan yang lain kembali melakukan inspeksi truk pemadam, terutama bagian lampu karena lebih mudah dilakukan saat malam hari. Umumnya, pos pemadam kebakaran menggilir tiga kelompok untuk jadwal 24 jam. Tiap kelompok beranggotakan 12 orang, terdiri atas pemadam kebakaran dan paramedis. Bergantung pada skala insiden, seluruh kelompok bisa dipanggil ke lokasi kejadian. Setelah itu, semua pemadam kebakaran berkumpul kembali untuk rapat. Apa yang kau lakukan sekarang? [Jepang] Aku mempelajari peta. Aku meninjau rute tercepat ke lokasi kebakaran, meskipun hanya satu detik lebih cepat. Meskipun Soushi harus siaga selama giliran jaganya, antara saat ini sampai waktu istirahatnya nanti, dia memiliki beberapa jam waktu senggang. Selain belajar, dia mengerjakan tugas sehari-hari seperti mencuci dan menjemur pakaian. Apa semua orang mencuci di sini? [Jepang] Kami berbagi kedua mesin cuci ini. Bahkan kami saling bantu melipat kain saat sudah kering. Soushi juga memanfaatkan waktu dengan bertanya pada yang lebih berpengalaman tentang teknik pemadaman dan penyelamatan tertentu. Itu adalah bagian dari hubungan Senpai Kohai di Jepang. Di malam hari, Soushi dapat benar-benar memahami materi yang ia peroleh pada siang harinya, serta mengasah teknik tertentu. [Jepang] Sisi ini harus dikencangkan supaya tidak jatuh. Apa rasanya menjadi pemadam kebakaran? [Jepang] Saat pertama kali berhasil menyelamatkan orang, aku jadi sadar akan pentingnya latihan setiap hari. Itu membuat pekerjaan ini layak. Soushi lalu mandi sebelum beristirahat. Namun, harinya belum berakhir. Semoga dia bisa beristirahat beberapa jam. Selamat pagi semua! Masih pagi, tetapi harusnya Soushi sudah bangun. Ayo kita menemuinya sekarang! Selamat pagi! Bagaimana tadi malam? [Jepang] Kami mendapat panggilan palsu. Pagi-pagi sekali, pemadam kebakaran membersihkan pos. Tugas Soushi hari ini adalah membersihkan kamar mandi. Di Jepang, cukup umum bagi pegawai untuk membersihkan kantor mereka alih-alih menyewa layanan jasa kebersihan. Banyak alasan yang mendasarinya, tetapi membangun kerjasama tim dan mengimbau karyawan untuk menghargai tempat kerjanya adalah alasan favoritku. Kau membersihkannya setiap hari? [Jepang] Kami akan menyerahkannya ke tim lain. Kami biasa membersihkannya sebelum serah terima. Sedap! Sarapan pagi ini udon. Jadwal Soushi hampir berakhir, dan dia terlihat lebih santai. Tepat sebelum daikotai, dia menghadiri rapat tim untuk meninjau informasi yang akan mereka sampaikan ke tim berikutnya. Baiklah, sudah selesai. Jadwal Soushi telah berakhir. Itulah sehari dalam kehidupan seorang pemadam kebakaran di Jepang. Apa pendapat kalian? Beri tahu aku di kolom komentar. Jika kau suka video ini, klik like. Jika kalian ingin mendukung kanal ini, kunjungi Tokyo Merch. Jika kalian ingin tahu keseharianku, kunjungi akun Instagramku. Jika kalian ingin melihat video seperti ini, aku masih punya banyak. Jadi klik subscribe dan tombol lonceng. Sampai ketemu!