Aku datang dari Acropolis
untuk menciptakan huru-hara
jangan bawa rap kacangan
dalam konferensi adu tampar
akulah provokator gila
akulah penemu filosofi
bersama si nihilis keren
dan saya, pendukungnya dari Prancis
kami punya kebijaksanaan
dan akal
yang bahkan tak bisa kupertanyakan
sebarkan pengobatan Barat
pada infeksi dari Timur
ini bukti
kalian takkan
pernah sebanding dengan kami
kami jauh lebih baik dalam berpikir
dalam berbicara
dalam bercinta
dan sebagai pria
Kesombongan seperti ini
pastinya akan muncul
dari orang yang berkata bijak
tanpa tahu arti rasa hormat
kalian orang barat kacau
dan butuh kedisiplinan dalam hidup
diri kalian kurang terkendali
begitu juga mic kalian
kami menggunakan serangan presisi
yang mengganggu konsentrasimu
memberimu pelajaran
yang leluhur kami
hormati dari generasi ke generasi
kami membangun negara
dengan kesabaran
dan hadirnya
akan kehidupan
tapi kalian takkan pernah bisa
sebanding dengan kebajikan
yang kami
tulis
Oke, saya akan berikan sesuatu
yang bisa kalian patuhi
saya akan jongkok dan mengeluarkan
kotoran Tao untuk si Lao Tzu
kau harus mengatur
kehidupan yang diberikan padamu
mereka memanggilku Ubermensch
karena aku selalu terkendali
dan saya pemikir bebas
jadi menentang konformis sepertimu
adalah tugasku
aku punya akal cerdas bagai panggangan
yang memanggangmu
seperti kebab Confu-shish
kau gagal dalam misi
kan kuhajar kau
dan tunduk padaku
melontarkan banyak cacian
lebih dari surat, pamflet, dan pertunjukan
yang telah kuterbitkan
kita sudah hajar duo
kembar Yin dan Yang
giliranku menyerang Jackie Chan
Sun Tzu akan kupisahkan dari Wu
dengan metodeku, bung
sang jendral penting
tidak terlalu tangguh dengan mic
semua pasukanmu pasti berkata
woy kenapa nih?
lirikmu menyedihkan
untunglah sejarah
tidak membuatmu menulis Seni dalam Rap
Gua nulis Seni Peperangan, njing
jadi mending bawa senjata lu
bocah putih pada kepanasan
kenapa?
karena Sun [matahari] telah keluar
orang asia rap-nya keras
tapi ini bukan SARS
Laozi bawakan beat nya
Confusius tunjukkan baitmu
aku kan jujur denganmu Voltaire
pecundang prancis dengan rambut mi
egomu sangat mengganggu
bebas berbicara bukan berarti banyak bacot
dan jika kau membunuh Tuhan, aku ingin bertanya
apakah dia mati menanggung malu
saat membuat kumismu?
kau mencoba tanamkan pemikiran baru
tapi kau hanya menumbuhkan benci
yang ku tak suka [jangan pernah ada Third Reich]
ini semua bermula darimu
kaulah bapaknya Socrates
sejujurnya kupikir kau layak
mendapat permohonan maaf dari murid"mu ini
Saya tidak berkata
aku murid si dungu ini
jangan buat Nietzsche datang
dan menendang bijimu
karena aku
N-I-E-T-Z-S-C-H-E
dan akan kubuat para bajingan ini tamat
seperti kubuat mereka mengeja namaku
DUNGU?
saya beracun bagai minuman Hemlock
gantung sandal di pintu
dan sedot penisku
Ya Tuhan, Socrates
kau membuat semuanya menegangkan
ayo kita butakan si Cina
dengan pencerahan yang menyilaukan
Saya tidak mau diajarkan soal persaudaraan
dari orang yang curang dalam judi
kau menghinakan etika
jadi jaga hidungmu tetap di dalam kopimu
biar ku terus terang
jangan pernah berkelahi dengan Frank
yang dekat dengan B. Franks
dan memberi para wanita sosis kami
aku membuat mereka berkelahi satu sama lain
inilah kesempatan kita
kita harus ingat
bahwa mangkok berguna saat ia tetap kosong
Laozi aku tak bermaksud merendahkan
tapi kau harus mengisi mangkokmu
dengan hal-hal yang masuk akal
oh lu jangan menghalangi
jalan gua sekarang
sekarang gua suruh lu
keluar dari sini
yo, di mana ada tradisi
rap battle yang bertuliskan
bahwa dua orang dalam satu tim
harus berkelahi
seperti ayam berkotek
yaelah Confucius
lu selalu mencoba
meletakkan barang pada tempatnya
bagaimana kalau lu bilang ke alis lu
mereka butuh tempat yang lebih baik di wajah lu
ok gitu ya
jadi kau mau mengakhirinya seperti ini?
Akan kuhajar otak penghasut perangmu
keluar dari topi bungkus makananmu itu
jadi peraturan utamanya adalah
Derajatku lebih tinggi dari kalian
Confusius berkata
peganglah kue keberuntunganku
Mana yang menang?
Siapa selanjutnya?
Kalian tentukan