Return to Video

Kesan Pertama | Walker Steck | TEDxLakeTravisHigh

  • 0:21 - 0:22
    (Bergumam) Hai, semuanya.
  • 0:22 - 0:25
    Nama saya Walker Steck,
    dan saya ingin mengatakan pada Anda
  • 0:25 - 0:28
    tentang hubungan
    antara kesan pertama dan ...
  • 0:28 - 0:29
    (Berbicara normal)
  • 0:29 - 0:31
    Tidak, saya hanya bercanda.
    Itu akan sangat buruk.
  • 0:31 - 0:32
    Halo, semuanya!
  • 0:32 - 0:35
    Seperti yang sudah saya katakan tadi,
    nama saya Walker Steck,
  • 0:35 - 0:38
    dan saya ingin membahas dengan Anda
    tentang hubungan
  • 0:38 - 0:40
    antara kesan pertama
    dan hubungan di masa depan.
  • 0:40 - 0:44
    Sementara saya berdiri di sini,
    atau - astaga, maaf.
  • 0:44 - 0:47
    Sementara saya berdiri di sini,
    memegang kartu indeks dengan erat,
  • 0:47 - 0:50
    Anda melakukan sesuatu
    yang disebut 'membuat kesan pertama.'
  • 0:50 - 0:51
    Itu bukan salah Anda.
  • 0:51 - 0:52
    Kita semua - astaga,
  • 0:52 - 0:55
    Saya tidak mendapatkan clicker-nya.
  • 0:56 - 0:57
    Maaf, saudara-saudara.
  • 0:59 - 1:00
    Terima kasih.
  • 1:01 - 1:04
    Sebagai manusia,
    kita membuat 10 hingga 20 kesan
  • 1:04 - 1:06
    tentang kepribadian seseorang
  • 1:06 - 1:08
    berdasarkan pada 15 detik percakapan.
  • 1:08 - 1:10
    Sekarang coba kita hitung.
  • 1:11 - 1:13
    Dari 10 hingga 20 kesan ini -
  • 1:13 - 1:16
    misalkan kita bertemu dua orang baru
    setiap hari selama satu minggu;
  • 1:16 - 1:19
    itu adalah 200 kesan baru
    yang kita berikan pada orang-orang
  • 1:19 - 1:23
    hanya berdasarkan
    pada 200 detik percakapan.
  • 1:24 - 1:25
    Sekarang, fakta menarik lainnya:
  • 1:26 - 1:29
    85% dari kesan ini
    kemungkinan benar-benar keliru,
  • 1:29 - 1:32
    bahkan tidak mirip sedikit pun
    dengan realita kepribadiannya,
  • 1:32 - 1:37
    dan hanya 15% yang agak sesuai
    dengan sikap mereka di depan orang-orang.
  • 1:37 - 1:40
    Izinkan saya memberitahu
    tentang cerita yang saya baca,
  • 1:40 - 1:41
    ironisnya berjudul
  • 1:41 - 1:43
    "Membangun kesan pertama,"
    oleh Maggie Scarf.
  • 1:43 - 1:46
    Di dalam artikelnya,
    Scarf bertemu dengan pria di bar.
  • 1:46 - 1:48
    Mereka mengobrol.
    Semuanya berjalan lancar.
  • 1:48 - 1:50
    Sedikit tertawa, percakapan timbal balik,
  • 1:50 - 1:53
    semua yang Anda cari
    dalam kesan pertama yang baik.
  • 1:53 - 1:54
    Tapi dia lalai.
  • 1:54 - 1:56
    Satu reaksi buruk kepada sebuah lelucon.
  • 1:56 - 1:57
    Dia tak tertawa.
  • 1:57 - 1:59
    Dengan satu atau dua detik
    suasana canggung,
  • 1:59 - 2:03
    mereka berdua tidak mungkin
    berkoneksi lagi di masa depan.
  • 2:03 - 2:05
    Sekarang saya tahu
    apa yang Anda pikirkan.
  • 2:05 - 2:09
    "Mengapa saya harus mendengar cerita
    seorang gadis yang ditolak?"
  • 2:09 - 2:10
    Tidak.
  • 2:10 - 2:12
    Saya tidak ingin membahas
    cerita sedih semua orang,
  • 2:12 - 2:14
    tidak bisa,
    ada terlalu banyak.
  • 2:14 - 2:18
    Saya berdiri di depan Anda
    hari ini di panggung TEDx
  • 2:18 - 2:19
    agar Anda menyadari
  • 2:19 - 2:22
    betapa seriusnya kita menganggap
    kesan pertama yang buruk ini.
  • 2:22 - 2:24
    Setelah semua data dan cerita ini,
  • 2:24 - 2:28
    beberapa mungkin belum yakin
    tentang apa yang saya ingin katakan.
  • 2:28 - 2:30
    Jadi, biarkan saya memberitahu Anda.
  • 2:30 - 2:32
    Tolong pertimbangkan
    poin yang saya katakan.
  • 2:32 - 2:35
    Saat nanti Anda bertemu seseorang,
    tanyalah beberapa pertanyaan,
  • 2:35 - 2:37
    tetap perhatikan jawaban mereka,
  • 2:37 - 2:40
    teruslah berbincang selama mungkin
  • 2:40 - 2:42
    hingga Anda dapat membuat
    kesan yang sesungguhnya
  • 2:42 - 2:44
    dari kepribadian orang itu.
  • 2:44 - 2:48
    Jika Anda mengambil kesimpulan
    terlalu cepat,
  • 2:48 - 2:52
    Anda tidak akan tahu seperti apa
    kemungkinan hubungan tersebut.
  • 2:52 - 2:53
    Ketika saya kelas delapan,
  • 2:53 - 2:55
    guru saya, Miss Magia, pernah berkata,
  • 2:55 - 2:58
    "Walker, kau melewatkan
    100% peluang yang tak kau ambil."
  • 2:58 - 3:01
    Saya kira kutipan ini kurang relevan
    dengan situasi ini,
  • 3:01 - 3:03
    jadi saya sedikit memutarnya:
  • 3:03 - 3:06
    "Anda mengakhiri pertemanan
    yang tidak Anda mulai."
  • 3:06 - 3:08
    Bagus, ya? Bagus, ya?
  • 3:08 - 3:09
    Terserah.
  • 3:09 - 3:13
    Poinnya adalah Anda mungkin bicara
    pada pasangan Anda, sahabat,
  • 3:13 - 3:16
    mungkin suami atau istri di masa depan,
  • 3:16 - 3:17
    dan ini bisa terbuang sia-sia
  • 3:17 - 3:20
    jika Anda terlalu cepat
    menyimpulkan kepribadian mereka.
  • 3:20 - 3:22
    Jadi, cobalah.
  • 3:22 - 3:25
    Lain kali saat Anda bertemu seseorang,
    cobalah ini:
  • 3:25 - 3:26
    membangun percakapan yang menarik
  • 3:26 - 3:29
    menambah waktu pada percakapan pertama
  • 3:29 - 3:32
    karena saya yakin suatu hari
    Anda akan teringat dan berpikir,
  • 3:32 - 3:35
    "Astaga, anak itu benar. Aku harap
    ada cara untuk berterima kasih padanya."
  • 3:35 - 3:37
    "Thewalk101@gmail.com"
  • 3:37 - 3:40
    jika Anda tidak bisa menunggu
    untuk berterima kasih pada nasihat saya.
  • 3:40 - 3:41
    (Tawa)
  • 3:41 - 3:42
    Tidak, hanya bercanda.
  • 3:42 - 3:43
    Tapi, sungguh,
  • 3:43 - 3:46
    Anda akan bersyukur telah
    menghabiskan 15 detik hidup Anda
  • 3:46 - 3:50
    berbicara pada orang yang mungkin
    15 tahun ke depan akan hidup dengan Anda.
  • 3:50 - 3:51
    Terima kasih.
  • 3:51 - 3:53
    (Tepuk tangan)
  • 3:53 - 3:54
    (Sorakan)
Title:
Kesan Pertama | Walker Steck | TEDxLakeTravisHigh
Description:

Walker Steck meminta kita untuk menunda penilaian selama lima belas detik sebelum membuat keputusan mengenai seseorang yang baru kita temui - dia mungkin bisa menjadi sahabat baru atau cinta seumur hidup Anda.

Walker menikmati berolahraga apa pun yang melibatkan alat pemukul: tenis, bola raket, ping pong, bulutangkis, dan bola pickle. Karena dia menghargai hubungan, dia memahami pentingnya menerima orang apa adanya, bahkan sejak kesan pertamanya.

Ceramah ini diberikan di acara TEDx menggunakan format konferensi TED, namun diselenggarakan secara independen oleh komunitas lokal. Pelajari lebih lanjut di http://ted.com/tedx

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDxTalks
Duration:
03:55

Indonesian subtitles

Revisions