Return to Video

Seberapa cepat vaksin dapat dibuat? - Dan Kwartler

  • 0:07 - 0:09
    Ketika muncul sebuah patogen baru,
  • 0:09 - 0:12
    tubuh dan sistem kesehatan
    kita menjadi rentan.
  • 0:12 - 0:16
    Di saat seperti ini, ada kebutuhan
    mendesak akan vaksin
  • 0:16 - 0:19
    guna menyebarluaskan kekebalan
    dengan korban jiwa yang minimal.
  • 0:19 - 0:24
    Jadi seberapa cepat kita dapat
    mengembangkan vaksin saat terdesak?
  • 0:24 - 0:28
    Pengembangan vaksin secara umum
    dapat dibagi menjadi tiga fase.
  • 0:28 - 0:32
    Dalam penelitian percobaan, para ilmuwan
    bereksperimen dengan berbagai pendekatan
  • 0:32 - 0:35
    untuk menemukan desain vaksin
    yang aman dan dapat direplika.
  • 0:35 - 0:39
    Setelah diperiksa di laboratorium,
    mereka memasuki pengujian klinis,
  • 0:39 - 0:44
    di mana vaksin dievaluasi untuk
    keamanan, kemanjuran, dan efek samping
  • 0:44 - 0:47
    di berbagai populasi.
  • 0:47 - 0:50
    Terakhir, kegiatan manufaktur,
  • 0:50 - 0:54
    tempat di mana vaksin diproduksi
    dan didistribusikan untuk keperluan umum.
  • 0:54 - 0:59
    Dalam kondisi normal, proses ini rata-rata
    membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun.
  • 0:59 - 1:03
    Namun saat pandemi, peneliti
    menggunakan banyak strategi
  • 1:03 - 1:06
    untuk bergerak melalui setiap
    tahap secepat mungkin.
  • 1:06 - 1:10
    Penelitian eksploratif mungkin
    metode yang paling fleksibel.
  • 1:10 - 1:13
    Tujuan dari tahap ini adalah untuk
    menemukan cara yang aman
  • 1:13 - 1:17
    untuk memperkenalkan sistem kekebalan
    tubuh kita pada virus atau bakteri,
  • 1:17 - 1:21
    memberikan tubuh kita informasi yang
    dibutuhkan untuk membuat antibodi
  • 1:21 - 1:24
    mampu melawan infeksi yang sebenarnya.
  • 1:24 - 1:28
    Ada banyak cara untuk memicu
    respon kekebalan ini dengan aman,
  • 1:28 - 1:33
    tetapi desain yang paling efektif
    biasanya juga paling lambat diproduksi.
  • 1:33 - 1:37
    Vaksin tradisional yang dilemahkan
    membuat daya tahan jangka panjang.
  • 1:37 - 1:40
    Namun mereka bergantung pada
    jenis virus yang melemah
  • 1:40 - 1:45
    yang harus dibudidayakan dalam jaringan
    nonmanusia dalam jangka waktu yang lama.
  • 1:45 - 1:48
    Vaksin yang tidak diaktifkan memiliki
    pendekatan yang jauh lebih cepat,
  • 1:48 - 1:54
    langsung menerapkan panas, asam, atau
    radiasi untuk melemahkan patogennya.
  • 1:54 - 1:58
    Vaksin sub-unit, yang menyuntikkan
    fragmen protein virus yang tak berbahaya,
  • 1:58 - 2:00
    juga bisa dibuat dengan cepat.
  • 2:00 - 2:05
    Tetapi teknik yang lebih cepat ini
    menghasilkan ketahanan yang kurang kuat.
  • 2:05 - 2:08
    Ini baru tiga dari banyak desain vaksin,
  • 2:08 - 2:11
    masing-masing dengan pro
    dan kontra mereka sendiri.
  • 2:11 - 2:14
    Tidak ada pendekatan
    yang dijamin berhasil,
  • 2:14 - 2:17
    dan semuanya membutuhkan
    penelitian yang memakan waktu.
  • 2:17 - 2:20
    Jadi cara terbaik untuk mempercepat
    proses adalah melalui berbagai lab
  • 2:20 - 2:23
    yang mengerjakan model
    berbeda secara simultan.
  • 2:23 - 2:26
    Strategi lomba habis-habisan ini
  • 2:26 - 2:30
    menghasilkan vaksin Zika pertama
    yang dapat diuji setelah 7 bulan,
  • 2:30 - 2:35
    dan vaksin COVID-19 pertama yang
    dapat diuji hanya setelah 42 hari.
  • 2:35 - 2:39
    Dapat diuji bukan berarti
    vaksin ini akan berhasil.
  • 2:39 - 2:42
    Namun model yang dianggap
    aman dan mudah direplika
  • 2:42 - 2:47
    dapat pindah ke pengujian klinis ketika
    lab lain terus mengeksplorasi alternatif.
  • 2:47 - 2:52
    Terlepas dari vaksin diuji akan diproduksi
    dalam empat bulan atau empat tahun,
  • 2:52 - 2:57
    tahap selanjutnya sering kali menjadi
    tahap yang terlama dan paling tak terduga.
  • 2:57 - 3:02
    Pengujian klinis terdiri dari tiga fase,
    masing-masing terdiri dari banyak uji coba
  • 3:02 - 3:07
    Uji coba fase I berfokus pada intensitas
    dari respons imun yang dipicu,
  • 3:07 - 3:11
    dan mencoba memastikan bahwa
    vaksinnya aman dan efektif.
  • 3:11 - 3:15
    Percobaan fase II fokus pada penentuan
    dosis dan jadwal pengiriman yang tepat
  • 3:15 - 3:17
    ke populasi yang lebih luas.
  • 3:17 - 3:20
    Dan uji coba Tahap III menentukan keamanan
  • 3:20 - 3:24
    di seluruh populasi yang pertama kali
    menggunakan vaksin,
  • 3:24 - 3:28
    sambil mengidentifikasi efek samping yang
    jarang terjadi dan reaksi negatif.
  • 3:28 - 3:32
    Mengingat banyaknya variabel dan
    berfokus pada keamanan jangka panjang,
  • 3:32 - 3:36
    sangat sulit untuk mempercepat uji klinis.
  • 3:36 - 3:39
    Dalam keadaan ekstrim,
    peneliti menjalankan banyak percobaan
  • 3:39 - 3:42
    dalam satu fase pada saat yang sama.
  • 3:42 - 3:46
    Namun mereka harus memenuhi kriteria
    keamanan yang ketat sebelum melanjutkan.
  • 3:46 - 3:50
    Terkadang, laboratorium bisa mempercepat
    proses ini dengan memanfaatkan
  • 3:50 - 3:53
    laporan yang telah disetujui sebelumnya.
  • 3:53 - 3:59
    Tahun 2009, para peneliti mengadaptasi
    vaksin flu musiman untuk mengobati H1N1—
  • 3:59 - 4:04
    memproduksi vaksin yang tersedia
    secara luas hanya dalam enam bulan.
  • 4:04 - 4:08
    Tapi teknik ini hanya berfungsi ketika
    bertemu patogen yang sudah dikenal
  • 4:08 - 4:12
    yang mempunyai desain vaksin
    yang sudah mapan.
  • 4:12 - 4:17
    Setelah percobaan Fase III sukses,
    otoritas regulasi nasional
  • 4:17 - 4:21
    meninjau hasilnya dan menyetujui
    vaksin yang aman untuk diproduksi.
  • 4:21 - 4:26
    Setiap vaksin memiliki campuran
    komponen biologi dan kimia unik
  • 4:26 - 4:29
    yang membutuhkan jalur khusus
    untuk bisa diproduksi.
  • 4:29 - 4:32
    Untuk memulai produksi segera
    setelah vaksin disetujui,
  • 4:32 - 4:38
    rencana produksi harus dirancang
    bersamaan dengan penelitian dan pengujian.
  • 4:38 - 4:42
    Ini membutuhkan koordinasi yang konstan
    antara laboratorium dan produsen,
  • 4:42 - 4:47
    serta kemampuan untuk beradaptasi pada
    perubahan mendadak dalam desain vaksin—
  • 4:47 - 4:51
    bahkan jika itu berarti membuang
    hasil kerja berbulan-bulan.
  • 4:51 - 4:54
    Seiring waktu, kemajuan dalam
    penelitian eksploratif dan manufaktur
  • 4:54 - 4:57
    akan membuat proses ini lebih cepat.
  • 4:57 - 4:59
    Studi terdahulu menunjukkan
    bahwa peneliti masa depan
  • 4:59 - 5:03
    mungkin bisa menukar materi
    genetik dari berbagai virus
  • 5:03 - 5:06
    ke dalam desain vaksin yang sama.
  • 5:06 - 5:11
    Vaksin berbasis DNA dan mRNA ini
    bisa secara dramatis mempercepat
  • 5:11 - 5:14
    ketiga tahap produksi vaksin.
  • 5:14 - 5:16
    Namun sebelum terobosan itu terjadi,
  • 5:16 - 5:20
    strategi terbaik kita adalah bagi lab
    di seluruh dunia untuk bekerja sama
  • 5:20 - 5:23
    dan bekerja bersamaan dengan
    pendekatan yang berbeda.
  • 5:23 - 5:25
    Dengan berbagi pengetahuan
    dan sumber daya,
  • 5:25 - 5:29
    ilmuwan dapat mengklasifikasikan dan
    menaklukkan patogen apa pun.
Title:
Seberapa cepat vaksin dapat dibuat? - Dan Kwartler
Speaker:
Dan Kwartler
Description:

Simak materi selengkapnya di: https://ed.ted.com/lessons/how-fast-can-a-vaccine-be-made-dan-kwartler

Ketika muncul patogen baru, tubuh dan sistem perawatan kesehatan kita menjadi rentan. Saat patogen ini menyebabkan wabah pandemi, muncul kebutuhan mendesak akan sebuah vaksin guna menyebarluaskan kekebalan dengan korban jiwa minimal. Jadi seberapa cepat kita dapat mengembangkan vaksin saat terdesak? Dan Kwartler menjelaskan tiga fase pengembangan vaksin.

Materi oleh Dan Kwartler, disutradarai oleh Good Bad Habits.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
05:32

Indonesian subtitles

Revisions