Return to Video

Cara rumor tentang vaksin menyebar -- dan cara membangun kembali kepercayaan

  • 0:02 - 0:04
    Saya mempelajari rumor.
  • 0:04 - 0:05
    Bukan gosip pada tabloid
  • 0:05 - 0:09
    atau rumor yang membuat
    pasar saham jatuh --
  • 0:09 - 0:10
    atau melonjak --
  • 0:10 - 0:13
    namun jenis rumor yang memengaruhi
    kesehatan Anda ...
  • 0:13 - 0:15
    dan kesehatan dunia.
  • 0:15 - 0:18
    Seperti makan banyak bawang putih
  • 0:18 - 0:19
    atau minum banyak air
  • 0:19 - 0:22
    akan membantu melindungi
    kita dari virus corona --
  • 0:22 - 0:23
    seandainya saja.
  • 0:24 - 0:27
    Rumor memiliki reputasi yang buruk.
  • 0:27 - 0:29
    Mereka dilihat bukan sebagai fakta,
  • 0:29 - 0:30
    kekeliruan,
  • 0:30 - 0:32
    atau "hanya sebuah rumor."
  • 0:33 - 0:36
    Namun saya mempelajari rumor
    selama bertahun-tahun,
  • 0:36 - 0:38
    dan satu hal yang saya pelajari
  • 0:38 - 0:39
    bahwa semua rumor punya cerita,
  • 0:39 - 0:42
    dan seringnya, satu cerita penting.
  • 0:42 - 0:48
    Salah satu rumor yang paling cepat
    menyebar yang pernah saya investigasi
  • 0:48 - 0:51
    adalah di Nigeria utara.
  • 0:51 - 0:52
    Saat itu saya bekerja
  • 0:52 - 0:54
    dengan program imunisasi global UNICEF
  • 0:55 - 0:59
    Dan bukan rumornya yang membuat
    saya gelisah;
  • 0:59 - 1:02
    namun pengaruh global
    terhadap rumor tersebut.
  • 1:03 - 1:05
    Rumor yang mencurigai
  • 1:05 - 1:09
    bahwa sebenarnya vaksin polio
    adalah alat kontrasepsi
  • 1:09 - 1:12
    yang mengontrol populasi --
  • 1:12 - 1:15
    atau menyebabkan AIDS.
  • 1:16 - 1:20
    Tidak, tidak, mungkin CIA mengintai
    mereka.
  • 1:20 - 1:26
    Maksudnya, mengapa mereka menyuruh
    orang mengetok pintu mereka lagi dan lagi
  • 1:26 - 1:29
    dengan vaksin polio yang sama?
  • 1:29 - 1:32
    Ketika anak-anak meninggal karena campak,
  • 1:32 - 1:35
    tidak ada yang disuntik vaksin campak.
  • 1:38 - 1:41
    Ini bukan tentang meluruskan fakta.
  • 1:41 - 1:43
    Ini tentang kepercayaan.
  • 1:43 - 1:45
    Tentang kepercayaan yang rusak.
  • 1:45 - 1:48
    Mengapa banyak ketidakpercayaan?
  • 1:48 - 1:52
    Sebenarnya bukan para ibu
    yang merasa tidak percaya.
  • 1:52 - 1:54
    Tetapi pemimpin lokal,
  • 1:54 - 1:55
    pemimpin agama,
  • 1:55 - 1:57
    pemimpin politik daerah.
  • 1:57 - 2:00
    Pemerintah negara bagian Kano lah
  • 2:00 - 2:02
    yang memutuskan untuk memboikot
  • 2:02 - 2:07
    semua usaha pemberantasan polio
    di negara bagian tersebut ...
  • 2:07 - 2:10
    selama 11 bulan.
  • 2:10 - 2:12
    Mengapa banyak ketidakpercayaan ini?
  • 2:12 - 2:15
    Baik, hal itu terjadi pada 2003.
  • 2:15 - 2:18
    Dua tahun setelah 9/11.
  • 2:18 - 2:22
    Dan mereka diyakinkan bahwa negara Barat,
  • 2:22 - 2:24
    terutama Amerika Serikat,
  • 2:24 - 2:26
    sedang berperang dengan para Muslim.
  • 2:26 - 2:28
    Dan mereka tahu bahwa negara Barat,
  • 2:28 - 2:31
    terutama Amerika Serikat,
  • 2:31 - 2:32
    adalah pendukung besar --
  • 2:32 - 2:34
    dan pemberi dana --
  • 2:34 - 2:37
    dari inisiatif pemberantasan polio
    secara global.
  • 2:37 - 2:38
    Mereka memiliki alasan sendiri.
  • 2:40 - 2:43
    Kurangnya kepercayaan,
  • 2:43 - 2:46
    "hanya satu/dua rumor"
  • 2:46 - 2:52
    menghabiskan 500 juta dolar
    untuk program pemberantasan polio
  • 2:52 - 2:54
    untuk memulainya lagi,
  • 2:54 - 2:58
    untuk mencapai kembali kemajuan
    yang hilang selama 11 bulan
  • 2:58 - 2:59
    dan selebihnya.
  • 2:59 - 3:06
    Jenis virus polio di Nigeria ini
    telah tersebar hingga ke 20 negara,
  • 3:06 - 3:07
    hingga Indonesia.
  • 3:09 - 3:11
    Biaya dari sebuah rumor.
  • 3:12 - 3:16
    Peristiwa Nigeria ini hanyalah satu dari
    banyak peristiwa yang saya investigasi
  • 3:16 - 3:17
    ketika saya bekerja di UNICEF
  • 3:17 - 3:22
    dan mendapat gelar
    "direktur departemen kebakaran UNICEF"
  • 3:23 - 3:24
    (Tawa)
  • 3:24 - 3:26
    Kita -- pada suatu titik saya sadar
  • 3:26 - 3:28
    saya tidak pernah punya cukup waktu.
  • 3:28 - 3:30
    Saya terlalu sibuk memadamkan api
  • 3:30 - 3:32
    dan tidak punya waktu untuk memahami
  • 3:32 - 3:36
    penyebab tidak hanya satu peristiwa,
  • 3:36 - 3:41
    namun juga mengapa terjadi epidemi
    akan hal ini di seluruh dunia.
  • 3:41 - 3:45
    Saya meninggalkan UNICEF
    dan kembali meneliti --
  • 3:45 - 3:47
    penelitian terapan --
  • 3:47 - 3:51
    dan pada 2010 saya membuat sebuah proyek
  • 3:51 - 3:54
    bernama Kepercayaaan terhadap Vaksin
  • 3:54 - 3:58
    di Sekolah Pengobatan Higenis
    dan Tropis London.
  • 3:58 - 4:01
    Saya bertemu dengan antropolog,
    ahli epidemiologi,
  • 4:01 - 4:03
    psikolog,
  • 4:03 - 4:06
    spesialis media digital
  • 4:06 - 4:08
    dan pemodel matematika.
  • 4:08 - 4:11
    Kita memiliki tugas
  • 4:11 - 4:15
    untuk menginvestigasi peristiwa historis
    dari penyebaran rumor
  • 4:15 - 4:17
    dan pengaruhnya,
  • 4:17 - 4:21
    dari mencoba mencari tahu sinyal awal,
  • 4:21 - 4:23
    faktor yang memperkuatnya
  • 4:23 - 4:25
    dan pengaruhnya,
  • 4:25 - 4:26
    bagaimana mereka mendapat daya tarik,
  • 4:26 - 4:30
    sehingga kita bisa mulai mengerti
    apa yang perlu kita cari tahu,
  • 4:30 - 4:32
    bagaimana kita bisa membantu pemerintah
  • 4:32 - 4:37
    dan program imunisasi agar masyarakat
    lebih waspada dan responsif
  • 4:37 - 4:40
    terhadap sinyal awal dari masalah.
  • 4:40 - 4:43
    Ini adalah sistem peringatan dini.
  • 4:43 - 4:47
    Pada 2015, kami mengembangkan
    indeks kepercayaan terhadap vaksin.
  • 4:47 - 4:54
    Sebuah survei yang menginvestigasi
    sampai batas mana orang setuju
  • 4:54 - 4:57
    atau tidak setuju bahwa vaksin penting,
  • 4:57 - 4:59
    aman, efektif --
  • 4:59 - 5:00
    bekerja --
  • 5:00 - 5:04
    dan entah bagaimana sesuai
    dengan kepercayaan rohani saya.
  • 5:04 - 5:08
    Kami telah mengerjakan ini dengan
    ratusan ribu orang di seluruh dunia,
  • 5:08 - 5:14
    mencoba meyakinkan dan mendapat
    kepercayaan mereka,
  • 5:14 - 5:20
    namun juga, lebih penting, melihat kapan
    tingkat kepercayaan ini naik atau turun,
  • 5:20 - 5:23
    karena kami ingin melihat kapan angka
    tersebut menurun,
  • 5:23 - 5:26
    dan di situlah saat
    untuk meningkatkannya lagi,
  • 5:26 - 5:30
    untuk mencegah krisis seperti di Nigeria.
  • 5:32 - 5:37
    Kami juga memantau media dan media sosial
    24 sehari setiap hari di seluruh dunia --
  • 5:37 - 5:38
    berbagai bahasa --
  • 5:38 - 5:43
    mendengar pembicaraan apa saja
    tentang vaksin
  • 5:43 - 5:47
    mencoba menemukan masalah dini
    atau perubahan sentimen
  • 5:47 - 5:49
    yang harus kita perhatikan.
  • 5:49 - 5:54
    Kami menciptakan sebuah ekosistem
    perbedaan tipe-tipe informasi
  • 5:54 - 5:56
    untuk mencoba memahami:
  • 5:56 - 6:00
    apa yang publik pikirkan
    dan bagaimana kami bisa turut terlibat?
  • 6:00 - 6:02
    Kami mencari sinyal dini.
  • 6:02 - 6:03
    Ketika kami menemukan satu,
  • 6:03 - 6:07
    kami punya jaringan kolaborator global
    di negara-negara
  • 6:07 - 6:10
    yang memiliki pemahaman sosial
  • 6:10 - 6:11
    untuk mencoba mengerti --
  • 6:12 - 6:14
    apakah ini penyalahartian
    sinyal informasi,
  • 6:14 - 6:17
    atau adakah sesuatu
    yang harus kami ketahui?
  • 6:17 - 6:19
    Di London, kami memiliki gambaran
    yang lebih besar.
  • 6:19 - 6:24
    Kami melihat kumpulan rumor,
    tidak hanya tersebar lokal
  • 6:24 - 6:25
    tetapi melintasi negara-negara.
  • 6:25 - 6:29
    Kami telah melihatnya tersebar
    dari Jepang hingga ke Kolombia,
  • 6:29 - 6:31
    melintasi Eropa dan sekitarnya.
  • 6:31 - 6:32
    Rumornya 'bergerak'.
  • 6:32 - 6:36
    Kita hidup di lingkungan yang saling
    berikatan.
  • 6:36 - 6:39
    Salah satu hal menarik
    yang kami temukan,
  • 6:39 - 6:41
    dan telah kami pelajari dalam 10 tahun --
  • 6:41 - 6:44
    ini ulang tahun ke-10 kami,
  • 6:44 - 6:47
    ini tidaklah dimulai kemarin,
    masalah rumor ini --
  • 6:47 - 6:48
    dan satu hal yang telah kami pelajari
  • 6:48 - 6:51
    dalam monitor global kami,
  • 6:51 - 6:55
    bahwa Eropa adalah daerah
    yang paling skeptis di dunia.
  • 6:55 - 6:57
    Prancis menang, sebenarnya.
  • 6:58 - 6:59
    (Tawa)
  • 6:59 - 7:00
    Sejauh ini.
  • 7:00 - 7:04
    Dan sebenarnya rumor tersebut
    telah terbang ke berbagai dunia.
  • 7:05 - 7:07
    Namun, kami mencoba mengerti Eropa.
  • 7:07 - 7:09
    Hmm. Mengapa Eropa?
  • 7:09 - 7:11
    Saya berpikir Amerika Serikat --
  • 7:11 - 7:13
    yang paling skeptis,
  • 7:13 - 7:15
    namun, saya salah.
  • 7:15 - 7:18
    Dan seorang ilmuwan politis,
    rekan kerja kami,
  • 7:18 - 7:20
    Jon Kennedy,
  • 7:20 - 7:24
    mengumpulkan data dari 28 negara Eropa
  • 7:24 - 7:26
    dan menganalisanya
  • 7:26 - 7:28
    dan menghubungkannya dengan
    poling opini politik.
  • 7:29 - 7:31
    Dan apa yang ditemukannya?
  • 7:31 - 7:37
    Ia menemukan bahwa penduduk cenderung
    memilih partai yang populer
  • 7:37 - 7:41
    cenderung secara terus terang menolak
  • 7:41 - 7:44
    bahwa vaksin penting, aman,
    ataupun efektif.
  • 7:44 - 7:46
    Apa yang kita pelajari?
  • 7:46 - 7:51
    Vaksin tidak dapat lari
    dari goncangan politik dan sosial
  • 7:51 - 7:53
    di sekelilingnya.
  • 7:53 - 7:58
    Ilmuwan tidak dipersiapkan
    untuk tsunami keraguan ini
  • 7:58 - 8:01
    dan pertanyaan dan ketidakpercayaan.
  • 8:01 - 8:06
    Apa -- mengapa vaksin
    sangat sering ditolak?
  • 8:06 - 8:08
    Kami mengidentifikasi banyak hal,
  • 8:08 - 8:09
    namun, satu:
  • 8:09 - 8:12
    mereka dimediasi oleh pemerintah
  • 8:12 - 8:18
    yang mewajibkan, meregulasi dan terkadang
    merekomendasikan vaksin --
  • 8:18 - 8:21
    atau sering merekomendasi dan terkadang
    mewajibkan.
  • 8:22 - 8:24
    Perusahaan besar membuat vaksin,
  • 8:24 - 8:28
    dan tidak satu pun dari institusi,
    pemerintah atau perusahaan besar,
  • 8:28 - 8:31
    berada di tingkat kepercayaan tinggi
    sekarang ini.
  • 8:31 - 8:35
    Dan ada ilmuwan yang menemukan
    dan mengembangkan vaksin,
  • 8:35 - 8:37
    mereka cukup elit
  • 8:37 - 8:39
    tidak dapat diakses publik,
  • 8:39 - 8:42
    paling tidak bahasa daerah mereka.
  • 8:43 - 8:45
    Ketiga, kita berada
    di lingkungan media sosial
  • 8:45 - 8:48
    yang saling berhubungan,
  • 8:48 - 8:51
    dan orang-orang dapat membagikan
    pendapat tak terkekangnya,
  • 8:51 - 8:55
    perhatian, kecemasan, kekhawatiran
  • 8:55 - 8:59
    dan menemukan banyak orang yang
    berpikiran sedemikian rupa,
  • 8:59 - 9:05
    dan berpikir mungkin kekhawatiran mereka
    layak diperhatikan.
  • 9:05 - 9:06
    Dan pada akhirnya,
  • 9:06 - 9:11
    vaksin menyentuh tiap-tiap kehidupan
    di planet.
  • 9:11 - 9:13
    Intervensi kesehatan apa lagi,
  • 9:13 - 9:16
    selain air,
  • 9:16 - 9:19
    yang menyentuh tiap-tiap kehidupan?
  • 9:19 - 9:22
    Jadi jika kamu mencari sesuatu
    untuk dikacaukan,
  • 9:22 - 9:24
    ini adalah panggung yang sempurna.
  • 9:25 - 9:27
    Mungkin itulah salah satu alasan
  • 9:27 - 9:29
    yang kita butuhkan
    untuk memberi perhatian
  • 9:29 - 9:33
    dan membangun kepercayaan
    pada berbagai isu.
  • 9:33 - 9:36
    Orang menanyakan berbagai pertanyaan.
  • 9:36 - 9:38
    Mereka bertanya,
  • 9:38 - 9:40
    mengapa vaksin --
  • 9:40 - 9:44
    dan hal-hal yang kita dengar
    di media sosial --
  • 9:44 - 9:50
    mengapa anak saya tidak dapat
    membuat jadwal vaksin pribadi?
  • 9:50 - 9:53
    Apa kebijaksanaan dari banyak vaksin?
  • 9:54 - 9:58
    Bahan dan pengawet apa saja
    yang terkandung di dalamnya?
  • 9:58 - 10:00
    Mereka bukannya tidak waras,
  • 10:00 - 10:02
    mereka bukannya tidak teredukasi,
  • 10:02 - 10:04
    sebenarnya
    mereka adalah para ibu yang khawatir.
  • 10:05 - 10:10
    Namun beberapa dari mereka
    berkata padaku, "Kami merasa diabaikan,
  • 10:10 - 10:14
    kami merasa dihakimi jika kami bertanya,
  • 10:14 - 10:15
    dan kami bahkan merasa buruk
  • 10:15 - 10:19
    bila mungkin kami termasuk
    ke dalam grup antivaksin."
  • 10:20 - 10:23
    Jadi kita perlu mendengarkan.
  • 10:23 - 10:25
    Dan mungkin itulah alasan
    mengapa tahun lalu,
  • 10:25 - 10:27
    ada penelitian yang menemukan
  • 10:27 - 10:31
    bahwa dalam enam bulan pada 2019,
  • 10:33 - 10:35
    daring --
  • 10:35 - 10:36
    dengan ratusan --
  • 10:36 - 10:40
    100 juta pengguna berbeda
    di media sosial --
  • 10:40 - 10:46
    meskipun jumlah individu yang menyatakan
    dalam grup daring mereka,
  • 10:46 - 10:47
    mereka percaya,
  • 10:47 - 10:49
    sebagai kelompok,
  • 10:49 - 10:51
    yang paling tidak percaya
  • 10:51 - 10:55
    justru menjadi pengarah orang-orang
  • 10:55 - 10:57
    yang belum memutuskan
  • 10:57 - 11:00
    apakah mereka ingin divaksin.
  • 11:00 - 11:01
    Yang paling negatif --
  • 11:01 - 11:04
    yang kita sebut grup antivaksin --
  • 11:04 - 11:06
    merekrut mereka yang belum menentukan
  • 11:06 - 11:11
    di tingkat 500% lebih cepat
  • 11:11 - 11:14
    dibanding grup provaksin.
  • 11:14 - 11:17
    500% lebih cepat.
  • 11:17 - 11:19
    Mereka lebih gesit,
    mereka lebih responsif
  • 11:19 - 11:21
    dan mereka mendengarkan.
  • 11:21 - 11:24
    Banyak orang percaya bahwa vaksin baik
  • 11:24 - 11:26
    dan mereka percaya pada keunggulan vaksin.
  • 11:26 - 11:29
    Namun kepercayaan itu sedang diserang.
  • 11:29 - 11:34
    Kita perlu membangun lebih banyak
    kesempatan lagi untuk perbincangan.
  • 11:34 - 11:36
    Dan selalu ada cara untuk melakukannya.
  • 11:36 - 11:38
    Tidak mudah bagi ahli kesehatan
  • 11:38 - 11:42
    untuk melakukan perbincangan
    saat wewenang mereka dipertanyakan.
  • 11:42 - 11:44
    Tidak nyaman.
  • 11:44 - 11:46
    Dan mereka terlalu sibuk
  • 11:46 - 11:48
    untuk mendengarkan semua pertanyaan ini.
  • 11:48 - 11:50
    Namun kita perlu melakukan sesuatu,
  • 11:50 - 11:54
    karena kita kehilangan banyak orang tua
    yang khawatir
  • 11:54 - 11:57
    yang hanya menginginkan
    sebuah perbincangan.
  • 11:57 - 12:02
    Kita perlu relawan yang dilatih
    untuk duduk di ruang tunggu,
  • 12:02 - 12:04
    di saluran telepon,
  • 12:04 - 12:06
    di forum pembicaraan daring,
  • 12:06 - 12:08
    di kotak pesan.
  • 12:08 - 12:11
    Pada anak yang lebih kecil di sekolah,
  • 12:11 - 12:14
    mengajari mereka tentang sistem imun
  • 12:14 - 12:15
    dan mengajari bahwa sebenarnya
  • 12:15 - 12:18
    jenis vaksin yang adik kecilnya
  • 12:18 - 12:23
    Vaksin tersebut membangkitkan
    sistem imun alami.
  • 12:23 - 12:26
    Itu bagus dan inilah mengapa.
  • 12:27 - 12:29
    Kita perlu membangun kepercayaan
    tersebut;
  • 12:29 - 12:31
    kita perlu mendengarkan.
  • 12:32 - 12:35
    Meski banyak pertanyaan --
  • 12:35 - 12:37
    dan sangat banyak --
  • 12:37 - 12:40
    mungkin saya mendengar lebih banyak
    dari kebanyakan orang lain --
  • 12:41 - 12:42
    saya optimis.
  • 12:42 - 12:47
    Optimisme saya ada pada generasi muda.
  • 12:47 - 12:53
    Generasi muda
    yang sekarang lebih waspada
  • 12:53 - 12:55
    terhadap risiko media sosial,
  • 12:55 - 12:57
    berita palsu,
  • 12:57 - 12:58
    identitas palsu,
  • 13:00 - 13:03
    dan mereka mulai merangkul
    ilmu pegetahuan.
  • 13:03 - 13:05
    Dan beberapa dari mereka memiliki ibu
  • 13:05 - 13:08
    yang menolak
    untuk memberikan mereka vaksin.
  • 13:10 - 13:13
    Musim semi 2019 lalu,
  • 13:13 - 13:17
    Ethan Lindenberger yang berusia 18 tahun
  • 13:17 - 13:20
    mengunggah sesuatu di Reddit.
  • 13:22 - 13:25
    "Ibu saya tidak percaya vaksin.
  • 13:25 - 13:27
    Dia sangat cemas bila vaksin itu
    mengakibatkan penyakit autis.
  • 13:27 - 13:30
    Dia sangat percaya hal itu.
  • 13:30 - 13:32
    Namun saya sekarang 18 tahun.
  • 13:32 - 13:34
    Sudah senior di SMA.
  • 13:34 - 13:36
    Saya dapat mengemudikan mobil,
    saya dapat memilih
  • 13:36 - 13:39
    dan saya bisa memperoleh
    vaksin saya sendiri.
  • 13:39 - 13:41
    Bisakah seseorang memberitahukan
    di mana itu?
  • 13:41 - 13:44
    Tulisan tersebut menjadi viral.
  • 13:44 - 13:48
    Tulisan tersebut mengawali
    gerakan generasi muda.
  • 13:49 - 13:52
    Saya melihat Ethan berbicara
    di sebuah konferensi,
  • 13:52 - 13:56
    KTT Vaksin Global
    di Uni Eropa musim gugur lalu.
  • 13:56 - 13:58
    Ia berbicara dengan lancar,
  • 13:58 - 14:00
    dan saya terkesan,
  • 14:00 - 14:02
    di hadapan seluruh forum.
  • 14:03 - 14:05
    Ia menceritakan kisah personalnya,
  • 14:05 - 14:06
    dan kemudian berkata,
  • 14:06 - 14:10
    "Kalian tahu, semua orang berbicara
    mengenai kekeliruan informasi,
  • 14:10 - 14:14
    namun saya akan menceritakan
    jenis informasi keliru yang berbeda,
  • 14:14 - 14:19
    yang mengatakan orang-orang
    yang seperti ibu saya,
  • 14:19 - 14:21
    seorang ibu yang penyayang,
  • 14:21 - 14:26
    adalah orang yang buruk
    karena tak mengizinkan saya divaksin.
  • 14:26 - 14:31
    Saya ingin memberitahu kalian
    bahwa dia tidak memberi saya vaksin,
  • 14:31 - 14:33
    karena dia menyayangi saya
  • 14:33 - 14:38
    dan karena dia percaya
    itu adalah hal terbaik untuk saya.
  • 14:38 - 14:39
    Saya berpikir sebaliknya
  • 14:39 - 14:42
    dan saya tidak akan pernah
    mengubah pemikirannya,
  • 14:42 - 14:44
    namun dia bukanlah orang yang buruk."
  • 14:45 - 14:48
    Itulah pesan dari seorang remaja.
  • 14:48 - 14:52
    Empati, kebaikan, dan pemahaman.
  • 14:53 - 14:57
    Kita punya banyak sekali informasi sains
  • 14:57 - 14:59
    untuk membantah rumor palsu.
  • 15:00 - 15:02
    Itu bukanlah masalah kita.
  • 15:02 - 15:04
    Kita memiliki masalah dalam hubungan,
  • 15:04 - 15:06
    bukan masalah kekeliruan informasi.
  • 15:06 - 15:09
    Informasi yang keliru adalah gejala
  • 15:09 - 15:11
    bukan penyebab.
  • 15:11 - 15:13
    Jika orang percaya,
  • 15:13 - 15:17
    mereka akan menanggung risiko kecil
    untuk menghindari yang lebih besar.
  • 15:17 - 15:21
    Satu hal yang saya ingin dan harapkan
  • 15:21 - 15:25
    adalah kita sebagai komunitas medis
    dan kesehatan
  • 15:25 - 15:29
    memiliki keberanian moral
    dan kerendahan hati
  • 15:29 - 15:31
    untuk ikut serta secara produktif,
  • 15:31 - 15:33
    seperti Ethan,
  • 15:33 - 15:36
    terhadap mereka yang tidak setuju
    dengan kita.
  • 15:36 - 15:37
    Saya berharap demikian.
  • 15:37 - 15:38
    Terimakasih.
  • 15:38 - 15:40
    (Tepuk tangan dan sorak)
Title:
Cara rumor tentang vaksin menyebar -- dan cara membangun kembali kepercayaan
Speaker:
Heidi Larson
Description:

Mengapa orang tidak memercayai vaksin? Ahli antropologi Heidi Larson menjelaskan bagaimana rumor medis terbentuk, menyebar, dan mendorong orang-orang menolak vaksin. Ketika vaksin tidak dapat lari dari "goncangan politik dan sosial" di sekelilingnya, ia mengatakan, langkah pertama untuk menghentikan penyebaran penyakit adalah dengan berbicara, mendengar, dan membangun kepercayaan.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
15:54

Indonesian subtitles

Revisions