Return to Video

Sistem pemungutan suara mana yang terbaik? - Alex Gendler

  • 0:07 - 0:10
    Bayangkan kita akan membangun
    pelabuhan angkasa baru
  • 0:10 - 0:13
    di salah satu dari empat pangkalan
    yang baru didirikan di Mars,
  • 0:13 - 0:17
    dan melakukan pemungutan suara
    untuk menentukan lokasinya.
  • 0:17 - 0:23
    Dari seratus penduduk yang ada di Mars,
    42 tinggal di West Base, 26 di North Base,
  • 0:23 - 0:28
    15 di South Base, dan 17 di East Base.
  • 0:28 - 0:32
    Mari kita asumsikan bahwa semua orang
    lebih menyukai pelabuhan angkasa
  • 0:32 - 0:37
    berada sedekat mungkin dengan pangkalan
    mereka, dan akan memilih karenanya.
  • 0:37 - 0:40
    Bagaimana cara menyelenggarakan
    pemungutan suara yang paling adil?
  • 0:40 - 0:44
    Solusi termudah adalah
    memberi masing-masing orang
  • 0:44 - 0:49
    satu hak suara, dan memilih lokasi
    dengan jumlah suara terbanyak.
  • 0:49 - 0:54
    Ini disebut pemungutan suara kemajemukan,
    atau "pemenang undi terbanyak".
  • 0:54 - 0:57
    Dalam kasus ini, West Base menang mudah,
  • 0:57 - 1:00
    karena jumlah penduduknya
    lebih banyak dibanding yang lain.
  • 1:00 - 1:04
    Akan tetapi, sebagian besar penduduk
    akan menganggap ini keputusan terburuk,
  • 1:04 - 1:07
    karena jauhnya letak pelabuhan baru
    dari pangkalan mereka masing-masing.
  • 1:07 - 1:12
    Oleh karena itu, apakah benar pemungutan
    suara kemajemukan itu metode teradil?
  • 1:12 - 1:16
    Bagaimana jika kita mencoba sistem seperti
    pemungutan suara instant-runoff,
  • 1:16 - 1:19
    yang mewakili seluruh
    rentang preferensi pemilih
  • 1:19 - 1:22
    dibanding sekadar
    perwakilan suara terbanyak?
  • 1:22 - 1:23
    Begini cara kerjanya.
  • 1:23 - 1:27
    Pertama, pemilih mengurutkan masing-masing
    pilihan dari angka 1 sampai 4,
  • 1:27 - 1:30
    lalu kita membandingkan
    pilihan teratas mereka.
  • 1:30 - 1:35
    South Base mendapat suara paling sedikit
    untuk pilihan pertama, sehingga dicoret.
  • 1:35 - 1:40
    Suara 15 orang penduduk South Base
    kemudian dialokasikan ke pilihan kedua—
  • 1:40 - 1:43
    East Base— sehingga jumlahnya menjadi 32.
  • 1:43 - 1:50
    Lalu kita membandingkan pilihan pertama
    dan menghilangkan pilihan terakhir.
  • 1:50 - 1:51
    Kali ini North Base yang dieliminasi.
  • 1:51 - 1:55
    Pilihan kedua para penduduknya
    mestinya adalah South Base,
  • 1:55 - 1:59
    tetapi karena pilihan itu sudah dicoret,
    suara jatuh ke pilihan ketiga mereka.
  • 1:59 - 2:05
    East Base menang dengan 58 suara, lebih
    banyak dari West Base yang hanya 42 suara.
  • 2:05 - 2:08
    Namun ini tetap terlihat tidak adil.
  • 2:08 - 2:12
    Tak hanya East Base awalnya ada
    di urutan nomor dua dari belakang,
  • 2:12 - 2:16
    tetapi mayoritas orang menempatkannya
    di urutan paling tidak disukai.
  • 2:16 - 2:21
    Alih-alih menggunakan peringkat, kita bisa
    mencoba memilih dalam beberapa putaran,
  • 2:21 - 2:25
    di mana dua suara terbanyak dapat
    melanjutkan ke tahap berikutnya.
  • 2:25 - 2:29
    Lazimnya, ini berarti West Base dan
    North Base memenangkan putaran pertama,
  • 2:29 - 2:31
    dan North Base putaran berikutnya.
  • 2:31 - 2:34
    Tetapi, penduduk East Base menyadari
  • 2:34 - 2:36
    bahwa meski mereka tak
    mendapat suara untuk menang,
  • 2:36 - 2:39
    mereka tetap bisa mencurangi hasil
    demi kepentingan mereka.
  • 2:39 - 2:43
    Pada putaran pertama, mereka memilih
    South Base bukannya pangkalan mereka,
  • 2:43 - 2:46
    berhasil menahan laju suara North Base.
  • 2:46 - 2:50
    Berkat "pemungutan suara taktis"
    dari penduduk East Base tersebut,
  • 2:50 - 2:55
    South Base menang mudah di putaran kedua,
    meskipun berpenduduk paling sedikit.
  • 2:55 - 3:00
    Dapatkah sebuah sistem disebut adil
    dan baik jika ia memberi insentif
  • 3:00 - 3:02
    untuk berbohong tentang preferensimu?
  • 3:02 - 3:06
    Mungkin yang dibutuhkan adalah ruang bagi
    pemilih untuk menunjukkan preferensinya
  • 3:06 - 3:09
    dalam setiap pertarungan satu lawan satu.
  • 3:09 - 3:12
    Ini dikenal sebagai metode Condorcet.
  • 3:12 - 3:15
    Bayangkan pertarungan antara
    West Base dengan North Base.
  • 3:15 - 3:19
    Keseratus penduduk memilih salah satu
    di antara dua pilihan tersebut.
  • 3:19 - 3:24
    Itu artinya 42 suara bagi West Base versus
    58 suara dari North, South, dan East Base
  • 3:24 - 3:26
    yang semuanya memilih North Base.
  • 3:26 - 3:29
    Sekarang lakukan hal yang sama
    untuk kelima pertarungan lainnya.
  • 3:29 - 3:33
    Pemenangnya adalah pangkalan mana pun
    yang paling sering menjadi pemenang.
  • 3:33 - 3:37
    Dalam hal ini, North Base menang tiga kali
    sementara South Base dua kali.
  • 3:37 - 3:40
    Kedua lokasi ini memang
    terletak paling tengah,
  • 3:40 - 3:46
    dan North Base memiliki keuntungan karena
    tak menjadi pilihan terakhir siapa pun.
  • 3:46 - 3:51
    Jadi, apakah metode Condorcet adalah
    sistem pemungutan suara yang ideal?
  • 3:51 - 3:53
    Belum tentu.
  • 3:53 - 3:56
    Bayangkan sebuah pemilihan
    umum dengan tiga kandidat.
  • 3:56 - 4:02
    Jika pemilih lebih menyukai A dibanding B,
    dan B dibanding C, serta C dibandingkan A,
  • 4:02 - 4:04
    metode ini akan gagal
    menentukan pemenangnya.
  • 4:04 - 4:08
    Selama puluhan tahun, peneliti dan
    ahli statistik telah mencoba
  • 4:08 - 4:12
    lusinan cara rumit untuk menyelenggarakan
    dan menghitung pemungutan suara,
  • 4:12 - 4:15
    dan beberapa bahkan telah dipraktikkan.
  • 4:15 - 4:17
    Namun yang mana pun yang Anda pilih,
  • 4:17 - 4:22
    selalu ada kemungkinan menghasilkan
    keputusan yang tak adil.
  • 4:22 - 4:25
    Nampaknya konsep intuitif
    kita tentang keadilan
  • 4:25 - 4:30
    mengandung beberapa asumsi
    yang saling kontradiksi.
  • 4:30 - 4:34
    Nampaknya tak adil bagi sebagian pemilih
    untuk lebih berpengaruh dibanding lainnya.
  • 4:34 - 4:38
    Tetapi kelihatannya juga tidak adil untuk
    mengabaikan preferensi minoritas,
  • 4:38 - 4:41
    atau membujuk masyarakat
    untuk mempermainkan sistem.
  • 4:41 - 4:45
    Bahkan bukti matematis telah menunjukkan
    bahwa dalam setiap pemilihan umum
  • 4:45 - 4:47
    dengan lebih dari dua pilihan,
  • 4:47 - 4:51
    nyaris tak mungkin merancang sistem
    pemilihan umum yang tidak melanggar
  • 4:51 - 4:56
    minimal beberapa kriteria
    yang secara teori diinginkan.
  • 4:56 - 5:00
    Kita kerap berpikir bahwa demokrasi
    hanyalah masalah menghitung suara,
  • 5:00 - 5:03
    namun patut dipertimbangkan
    siapa yang akan diuntungkan
  • 5:03 - 5:07
    dari berbagai cara berbeda
    dalam menghitung suara.
Title:
Sistem pemungutan suara mana yang terbaik? - Alex Gendler
Speaker:
Alex Gendler
Description:

Simak pelajaran selengkapnya di: https://ed.ted.com/lessons/which-voting-system-is-the-best-alex-gendler

Bayangkan kita akan membangun pelabuhan angkasa baru di salah satu dari empat pangkalan di Mars, dan dilakukan pemungutan suara untuk menentukan lokasinya. Dari 100 penduduk yang ada di Mars, 42 tinggal di West Base, 26 di North Base, 15 di South Base, dan 17 di East Base. Dengan asumsi bahwa semua orang lebih menyukai pelabuhan angkasa berada sedekat mungkin dengan pangkalan mereka, bagaimana cara menyelenggarakan pemungutan suara yang paling adil? Alex Gendler menguraikan berbagai sistem pemungutan suara.

Materi oleh Alex Gendler, disutradarai oleh Biljana Labovic.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
05:08

Indonesian subtitles

Revisions