Return to Video

"Obat hidup" yang mengubah cara pengobatan kanker

  • 0:01 - 0:04
    Ini pertama kalinya saya
    menceritakan ini di depan umum,
  • 0:04 - 0:06
    aspek personalnya.
  • 0:07 - 0:12
    Yogi Berra adalah pemain bisbol
    terkenal yang berkata,
  • 0:12 - 0:14
    "Jika bertemu jalan bercabang,
    ambil keputusan."
  • 0:15 - 0:19
    Selama lebih dari satu abad,
    peneliti telah
  • 0:19 - 0:21
    mempelajari sistem imun
    sebagai cara melawan kanker,
  • 0:22 - 0:26
    dan vaksin kanker, sayangnya,
    mengecewakan.
  • 0:26 - 0:29
    Vaksin hanya ampuh pada kanker
    yang disebabkan virus,
  • 0:29 - 0:32
    seperti kanker serviks atau kanker hati.
  • 0:33 - 0:36
    Jadi, sebenarnya peneliti
    tidak lagi mengandalkan konsep
  • 0:36 - 0:39
    penggunaan sistem imun
    untuk melawan kanker.
  • 0:40 - 0:44
    Dan sistem imun, apa pun itu,
    tidak berkembang untuk melawan kanker,
  • 0:44 - 0:48
    tapi untuk melawan patogen
    yang menyerang dari luar.
  • 0:48 - 0:51
    Jadi, tugasnya membunuh
    bakteri dan virus.
  • 0:51 - 0:55
    Dan alasan sistem imun sulit
    memerangi sebagian besar kanker
  • 0:55 - 0:58
    adalah karena kanker tidak
    menyerang dari luar,
  • 0:58 - 1:01
    tapi berkembang dari selnya sendiri.
  • 1:02 - 1:07
    Jadi, sistem imun bisa jadi tidak
    mengenali kanker sebagai masalah,
  • 1:07 - 1:10
    atau justru menyerang sel kanker
    sekaligus sel normal kita,
  • 1:10 - 1:14
    menimbulkan penyakit autoimun
    seperti kolitis atau sklerosis multipel.
  • 1:15 - 1:17
    Jadi, bagaimana cara mengatasinya?
  • 1:17 - 1:22
    Jawaban kami adalah
    sistem imun buatan
  • 1:22 - 1:25
    yang dirancang untuk mengenali
    dan membunuh sel kanker.
  • 1:26 - 1:29
    Benar, saya bilang sistem imun buatan.
  • 1:31 - 1:35
    Anda melakukannya dengan
    rekayasa genetika dan biologi sintetis.
  • 1:36 - 1:39
    Kami dengan komponen sistem imun
    yang terjadi secara alami,
  • 1:39 - 1:41
    yang disebut sel B dan sel T.
  • 1:41 - 1:43
    Inilah komponen dasar kami.
  • 1:44 - 1:47
    Sel T berkembang untuk membunuh
    sel yang terinfeksi virus,
  • 1:47 - 1:51
    sedangkan sel B membentuk
    antibodi yang dikeluarkan
  • 1:51 - 1:54
    untuk kemudian membunuh bakteri.
  • 1:55 - 1:59
    Bagaimana jika kedua fungsi
    ini digabungkan
  • 1:59 - 2:03
    dalam cara yang dirancang
    untuk melawan kanker?
  • 2:03 - 2:07
    Kami sadar bukan hal mustahil
    menyisipkan gen penghasil antibodi
  • 2:07 - 2:09
    dari sel B ke dalam sel T.
  • 2:10 - 2:11
    Bagaimana caranya?
  • 2:12 - 2:16
    Kami memanfaatkan virus HIV
    sebagai kuda troya
  • 2:16 - 2:19
    untuk melewati sistem imun sel T.
  • 2:20 - 2:22
    Hasilnya adalah chimera,
  • 2:22 - 2:26
    makhluk fantastis penyembur api
    dalam mitologi Yunani,
  • 2:26 - 2:30
    dengan kepala singa, tubuh kambing,
    dan ekor ular.
  • 2:31 - 2:34
    Jadi, kami memutuskan benda
    paradoksal ciptaan kami ini,
  • 2:34 - 2:39
    dengan antibodi sel B,
    pengangkut sel T,
  • 2:39 - 2:41
    serta kuda troya HIV,
  • 2:41 - 2:46
    dinamai "sel T reseptor
    antigen chimeric", atau sel T CAR.
  • 2:47 - 2:50
    Virus itu juga menyisipkan
    informasi genetik
  • 2:50 - 2:53
    untuk mengaktifkan sel T dan
    memprogramnya sebagai pembunuh.
  • 2:54 - 2:58
    Jadi, ketika sel T CAR disuntikkan
    ke pengidap kanker,
  • 2:58 - 3:02
    apa yang terjadi begitu sel T CAR
    melihat target tumornya?
  • 3:03 - 3:06
    Ia bertindak seperti sel T pembunuh
    ganas terhadap steroid.
  • 3:07 - 3:11
    Sel T CAR memulai sistem penguatan
    pertahanan dalam tubuh
  • 3:11 - 3:14
    dan secara harfiah terus membelah
    dan menggandakan diri,
  • 3:14 - 3:16
    lalu menyerang dan membunuh tumor.
  • 3:17 - 3:22
    Ini artinya sel T CAR adalah obat hidup
    pertama di bidang kedokteran.
  • 3:22 - 3:24
    Sel T CAR membuka jalan baru.
  • 3:24 - 3:26
    Tidak seperti obat biasa
    yang Anda konsumsi,
  • 3:26 - 3:30
    yang bekerja dan dimetabolisme,
    lalu harus diminum lagi,
  • 3:30 - 3:34
    Sel T CAR hidup dan terus bekerja
    selama bertahun-tahun.
  • 3:35 - 3:39
    Ada pasien kanker kami dengan
    sel T CAR yang menetap di tubuhnya
  • 3:39 - 3:41
    hingga lebih dari delapan tahun.
  • 3:42 - 3:45
    Dan sel T rancangan ini, sel T CAR,
  • 3:45 - 3:49
    diperkirakan memiliki
    waktu paruh lebih dari 17 tahun.
  • 3:49 - 3:51
    Jadi, dengan infus satu kali saja,
  • 3:51 - 3:54
    sel T CAR akan terus
    berpatroli seumur hidup.
  • 3:54 - 3:57
    Inilah awal paradigma baru
    di bidang kedokteran.
  • 3:58 - 4:03
    Sekarang, ada satu tantangan besar
    pada infus sel T ini.
  • 4:04 - 4:08
    Satu-satunya sumber sel T
    yang akan bekerja di tubuh pasien
  • 4:08 - 4:09
    adalah sel Anda sendiri,
  • 4:09 - 4:12
    kecuali Anda memiliki kembar identik.
  • 4:12 - 4:14
    Sebagian besar dari kita kurang beruntung.
  • 4:16 - 4:20
    Jadi, yang kami lakukan adalah
    membuat sel T CAR.
  • 4:20 - 4:23
    Kami belajar menumbuhkan
    sel T milik pasien sendiri.
  • 4:23 - 4:27
    Dan kami mengembangkan platform
    yang kuat untuk ini pada 1990-an.
  • 4:28 - 4:32
    Lalu pada 1997, untuk pertama kalinya
    kami menguji sel T CAR pada pasien
  • 4:32 - 4:34
    dengan HIV-AIDS stadium lanjut.
  • 4:34 - 4:37
    Kami menemukan sel T CAR
    bertahan di tubuh pasien
  • 4:37 - 4:39
    selama lebih dari sepuluh tahun.
  • 4:39 - 4:42
    Dan sistem imun mereka meningkat
    dan virus mereka menurun,
  • 4:42 - 4:43
    tapi mereka tidak sembuh.
  • 4:43 - 4:46
    Jadi kami kembali ke laboratorium,
    dan dekade berikutnya
  • 4:46 - 4:49
    terus menyempurnakan
    rancangan sel T CAR.
  • 4:49 - 4:53
    Pada 2010, kami mulai mengobati
    pasien leukemia.
  • 4:54 - 4:56
    Tim kami mengobati tiga pasien
  • 4:56 - 5:00
    dengan leukemia limfosit kronis
    stadium lanjut pada 2012.
  • 5:00 - 5:02
    Itu sejenis leukemia yang
    tidak bisa disembuhkan
  • 5:02 - 5:07
    yang setiap tahun menyerang sekitar
    20.000 orang dewasa di Amerika Serikat.
  • 5:08 - 5:13
    Pasien pertama kami seorang
    pensiunan sersan angkatan laut
  • 5:13 - 5:15
    dan petugas lapas.
  • 5:15 - 5:16
    Usianya tinggal
    hitungan minggu
  • 5:16 - 5:20
    dan dia bahkan telah membayar
    biaya pemakamannya.
  • 5:21 - 5:26
    Sel itu dimasukkan, dan dalam
    beberapa hari dia demam tinggi.
  • 5:26 - 5:27
    Dia mengalami kegagalan multi organ,
  • 5:27 - 5:30
    dipindahkan ke ICU, dan koma.
  • 5:30 - 5:31
    Kami mengira dia akan meninggal,
  • 5:31 - 5:34
    dan dia bahkan menerima sakramen terakhir.
  • 5:34 - 5:39
    Tapi kemudian, jalan
    kembali bercabang.
  • 5:39 - 5:42
    Sekitar 28 hari setelah
    infus sel T CAR,
  • 5:42 - 5:43
    dia siuman,
  • 5:43 - 5:45
    dan dokter memeriksanya,
  • 5:45 - 5:46
    dan kankernya hilang.
  • 5:46 - 5:49
    Massa besar yang tadinya ada
    telah hancur.
  • 5:50 - 5:52
    Biopsi sumsum tulang tak
    menemukan jejak leukemia,
  • 5:52 - 5:55
    dan tahun itu, dari tiga pasien
    pertama yang kami obati,
  • 5:55 - 5:59
    dua mencapai remisi selama
    delapan tahun sampai sekarang,
  • 5:59 - 6:01
    dan satu lagi remisi parsial.
  • 6:01 - 6:05
    Sel T CAR menyerang leukemia
    di tubuh ketiga pasien ini
  • 6:05 - 6:11
    dan menghancurkan antara 1,3 dan 3,5
    kilogram tumor dalam setiap pasien.
  • 6:13 - 6:17
    Tubuh mereka menjadi
    bioreaktor nyata untuk sel T CAR,
  • 6:18 - 6:20
    yang menghasilkan jutaan sel T CAR
  • 6:20 - 6:24
    di sumsum tulang, darah,
    dan massa tumor.
  • 6:25 - 6:29
    Dan kami lihat sel T CAR sanggup
    bertarung di kelas yang lebih tinggi,
  • 6:29 - 6:30
    menggunakan analogi tinju.
  • 6:31 - 6:35
    Satu sel T CAR saja dapat membunuh
    1.000 sel tumor.
  • 6:36 - 6:39
    Benar, rasionya satu berbanding seribu.
  • 6:39 - 6:42
    Sel T CAR dan sel-sel keturunannya
  • 6:42 - 6:44
    dapat membelah dan
    terus membelah dalam tubuh
  • 6:44 - 6:46
    hingga sel tumor terakhir menghilang.
  • 6:46 - 6:49
    Belum ada preseden untuk ini
    dalam pengobatan kanker.
  • 6:49 - 6:53
    Kedua pasien pertama yang
    mencapai remisi penuh
  • 6:53 - 6:56
    bebas leukemia hingga hari ini,
  • 6:56 - 6:57
    dan kami pikir mereka sembuh.
  • 6:57 - 7:00
    Mereka orang-orang yang
    tak lagi punya pilihan,
  • 7:01 - 7:04
    dan dengan semua metode
    tradisional yang dicoba,
  • 7:04 - 7:06
    mereka bagaikan Lazarus versi modern.
  • 7:07 - 7:11
    Saya hanya bisa bilang: syukurlah
    ada banyak jalan bercabang.
  • 7:11 - 7:16
    Langkah kami berikutnya adalah mendapat
    izin mengobati anak pasien leukemia akut,
  • 7:16 - 7:18
    bentuk kanker paling umum pada anak.
  • 7:18 - 7:21
    Pasien pertama kami untuk
    uji coba ini adalah Emily Whitehead,
  • 7:21 - 7:24
    dan saat itu dia berumur 6 tahun.
  • 7:24 - 7:26
    Dia telah menjalani
    serangkaian kemoterapi
  • 7:26 - 7:29
    dan pengobatan radiasi
    selama beberapa tahun,
  • 7:29 - 7:31
    tapi leukemia selalu datang lagi,
  • 7:31 - 7:33
    bahkan sampai tiga kali.
  • 7:33 - 7:36
    Ketika kami pertama kali melihatnya,
    Emily sakit parah.
  • 7:39 - 7:43
    Diagnosis awalnya leukemia stadium
    lanjut yang tidak bisa disembuhkan.
  • 7:44 - 7:47
    Kanker menyerang sumsum tulang,
    hati, dan limpanya.
  • 7:48 - 7:51
    Ketika kami menginfusnya
    dengan sel T CAR
  • 7:51 - 7:54
    pada musim semi April 2012,
  • 7:54 - 7:56
    selama beberapa hari berikutnya,
    dia tidak membaik.
  • 7:57 - 7:59
    Kondisinya memburuk, dan
    bahkan jauh lebih buruk.
  • 7:59 - 8:03
    Seperti petugas lapas
    pasien kami pada 2010,
  • 8:03 - 8:06
    Emily, tahun 2012, dimasukkan ke ICU,
  • 8:06 - 8:09
    dan ini cabang paling
    menakutkan dalam kisah ini.
  • 8:10 - 8:13
    Pada hari ketiga, Emily koma
    dan butuh alat penopang hidup
  • 8:15 - 8:18
    karena gagal jantung, paru-paru, dan koma.
  • 8:18 - 8:23
    Demamnya mencapai 41 derajat Celsius
    selama tiga hari.
  • 8:23 - 8:26
    Kami tidak tahu penyebab
    demam itu.
  • 8:27 - 8:29
    Kami lakukan semua tes darah
    standar untuk infeksi,
  • 8:29 - 8:33
    tapi tidak bisa menemukan
    infeksi yang menyebabkan demamnya.
  • 8:33 - 8:37
    Tapi kami menemukan
    kejanggalan dalam darahnya
  • 8:37 - 8:39
    yang belum pernah ada
    di dunia pengobatan.
  • 8:39 - 8:45
    Dia mengalami peningkatan level protein
    bernama interleukin-6, atau IL-6,
  • 8:45 - 8:46
    dalam darahnya.
  • 8:46 - 8:51
    Bahkan lebih dari seribu kali lipat
    di atas normal.
  • 8:51 - 8:55
    Di sinilah jalan bercabang
    kembali muncul.
  • 8:57 - 8:58
    Sungguh kebetulan,
  • 8:58 - 9:03
    salah satu putri saya
    mengidap artritis anak.
  • 9:05 - 9:08
    Akibatnya, sebagai dokter kanker,
    saya mengikuti perkembangan
  • 9:08 - 9:12
    terapi eksperimental untuk
    artritis bagi putri saya,
  • 9:12 - 9:13
    sekiranya dibutuhkan.
  • 9:13 - 9:17
    Kebetulan, hanya beberapa bulan
    sebelum Emily masuk rumah sakit,
  • 9:17 - 9:20
    sebuah terapi baru disetujui FDA
  • 9:20 - 9:23
    untuk mengobati peningkatan
    level interleukin-6.
  • 9:23 - 9:26
    Obat ini disetujui untuk artritis
    yang diidap anak saya.
  • 9:26 - 9:27
    Namanya tocilizumab.
  • 9:29 - 9:34
    Bahkan obat ini baru saja ditambahkan
    di apotik rumah sakit Emily,
  • 9:34 - 9:35
    untuk artritis.
  • 9:35 - 9:38
    Jadi, ketika kami menemukan
    level IL-6 Emily sangat tinggi,
  • 9:39 - 9:41
    saya menghubungi dokternya
    di ICU dan berkata,
  • 9:41 - 9:44
    "Kenapa dia tidak diobati
    dengan obat artritis saja?"
  • 9:45 - 9:47
    Mereka bilang saran saya nekat.
  • 9:48 - 9:50
    Tapi karena demam dan
    tekanan darahnya yang rendah
  • 9:50 - 9:53
    tidak merespons terapi apa pun,
  • 9:53 - 9:57
    dokternya segera meminta izin
    dewan peninjau ulang institusional,
  • 9:57 - 9:58
    orang tua Emily,
  • 9:58 - 10:00
    dan semuanya, tentu saja,
    mengizinkan.
  • 10:00 - 10:01
    Dan mereka mencobanya,
  • 10:01 - 10:04
    dan hasilnya hampir mengesankan.
  • 10:05 - 10:07
    Beberapa jam setelah diobati
    dengan tocilizumab,
  • 10:07 - 10:10
    Emily mulai menunjukkan
    peningkatan pesat.
  • 10:11 - 10:14
    Dua puluh tiga hari setelah pengobatan,
  • 10:14 - 10:16
    dia dinyatakan bebas kanker.
  • 10:16 - 10:21
    Dan sekarang, dia berusia 12 tahun
    dan masih dalam remisi.
  • 10:23 - 10:30
    (Tepuk tangan)
  • 10:33 - 10:39
    Jadi, sekarang kami menyebut reaksi kuat
    demam tinggi dan koma ini,
  • 10:39 - 10:40
    yang mengikuti
    sel T CAR,
  • 10:40 - 10:42
    sindrom pelepasan sitokin, atau CRS.
  • 10:42 - 10:46
    Kami lihat ini terjadi pada hampir semua
    pasien yang merespons terapi tersebut.
  • 10:46 - 10:50
    Tapi tidak pada pasien
    yang gagal merespons.
  • 10:50 - 10:51
    Jadi uniknya,
  • 10:52 - 10:57
    pasien kami sekarang mengharapkan
    demam tinggi ini setelah terapi,
  • 10:57 - 11:00
    yang rasanya seperti
    "flu terparah seumur hidup,"
  • 11:00 - 11:02
    saat menjalani
    terapi sel T-CAR.
  • 11:02 - 11:03
    Mereka mengharap
    reaksi ini
  • 11:03 - 11:06
    karena tahu ini bagian
    dari titik balik
  • 11:06 - 11:07
    untuk kembali sehat.
  • 11:07 - 11:10
    Sayangnya, tidak setiap pasien sembuh.
  • 11:10 - 11:14
    Pasien yang tidak mengalami CRS
    sering kali tidak sembuh.
  • 11:15 - 11:18
    Jadi, ada kaitan kuat antara CRS
  • 11:18 - 11:21
    dan kemampuan sistem imun
    untuk membasmi leukemia.
  • 11:22 - 11:23
    Maka, musim panas lalu,
  • 11:23 - 11:28
    saat FDA menyetujui
    sel T CAR untuk leukemia,
  • 11:29 - 11:35
    mereka juga menyetujui penggunaan
    tocilizumab untuk memblokir efek IL-6
  • 11:35 - 11:38
    dan CRS yang mengiringinya
    pada para pasien ini.
  • 11:39 - 11:42
    Ini kejadian yang sangat langka
    dalam sejarah kedokteran.
  • 11:43 - 11:47
    Kini dokter Emily menyelesaikan
    uji coba lanjutan
  • 11:47 - 11:52
    dan melaporkan 27 dari 30 pasien,
    30 orang pertama yang kami rawat,
  • 11:52 - 11:53
    atau 90 persen,
  • 11:53 - 11:55
    mencapai remisi lengkap
  • 11:56 - 11:58
    setelah terapi sel T CAR,
    dalam sebulan.
  • 11:59 - 12:03
    Angka remisi lengkap 90 persen
    pada pasien kanker stadium lanjut
  • 12:03 - 12:05
    belum pernah terdengar
  • 12:05 - 12:07
    selama lebih dari 50 tahun
    penelitian kanker.
  • 12:07 - 12:12
    Bahkan perusahaan kerap mengumumkan
    keberhasilan uji coba kanker
  • 12:12 - 12:16
    jika 15 persen pasien
    memiliki angka respons lengkap.
  • 12:16 - 12:21
    Sebuah studi luar biasa muncul di
    Jurnal Kedokteran New England pada 2013.
  • 12:21 - 12:24
    Sebuah studi internasional juga
    mengonfirmasi hasil ini.
  • 12:24 - 12:28
    Dan hasilnya, persetujuan FDA
  • 12:28 - 12:32
    untuk leukemia anak dan remaja
    pada Agustus 2017.
  • 12:33 - 12:37
    Jadi, sebagai terapi sel dan gen
    pertama yang disetujui,
  • 12:37 - 12:39
    terapi sel T CAR kini
    juga diuji coba
  • 12:39 - 12:42
    terhadap orang dewasa dengan
    limfoma kambuhan.
  • 12:42 - 12:46
    Penyakit ini menyerang sekitar
    20.000 orang setahun di Amerika Serikat.
  • 12:46 - 12:50
    Hasilnya juga mengesankan
    dan bertahan hingga hari ini.
  • 12:50 - 12:55
    Dan enam bulan lalu, FDA menyetujui
    terapi limfoma stadium lanjut ini
  • 12:55 - 12:57
    dengan sel T CAR.
  • 12:57 - 13:02
    Jadi, sekarang banyak lab dan dokter
    dan ilmuwan di seluruh dunia
  • 13:02 - 13:04
    yang menguji sel T CAR
  • 13:04 - 13:07
    untuk berbagai macam penyakit,
  • 13:07 - 13:11
    dan jelas kami gembira
    dengan kemajuannya yang pesat.
  • 13:11 - 13:15
    Kami sangat bersyukur para pasien
    yang tadinya tidak mungkin sembuh
  • 13:15 - 13:18
    kini kembali sehat, seperti Emily.
  • 13:19 - 13:22
    Kami gembira melihat remisi panjang
    yang bahkan mungkin sembuh.
  • 13:22 - 13:26
    Di sisi lain, kami mengkhawatirkan
    masalah keuangan.
  • 13:26 - 13:31
    Biayanya mencapai 150.000 dolar untuk
    pembuatan sel T CAR per pasien.
  • 13:32 - 13:35
    Dan jika ditambahkan biaya
    pengobatan CRS dan komplikasi lain,
  • 13:35 - 13:39
    biayanya bisa satu juta dolar
    per pasien.
  • 13:39 - 13:43
    Tapi kita harus ingat biaya
    kegagalannya jauh lebih besar.
  • 13:43 - 13:47
    Terapi non-kuratif terkini
    untuk kanker juga mahal
  • 13:47 - 13:49
    dan pasien tetap meninggal.
  • 13:50 - 13:53
    Jadi, tentu saja kami
    menginginkan riset
  • 13:53 - 13:55
    yang menjadikan terapi ini
    lebih efisien
  • 13:56 - 13:59
    dan lebih terjangkau bagi
    semua pasien.
  • 13:59 - 14:01
    Untungnya bidang ini baru
    dan terus berkembang,
  • 14:01 - 14:05
    dan dengan banyaknya
    terapi dan layanan baru lain,
  • 14:05 - 14:09
    harga akan menurun karena
    industri belajar untuk lebih efisien.
  • 14:10 - 14:12
    Ketika saya memikirkan
    semua jalan bercabang
  • 14:12 - 14:14
    yang menghasilkan terapi sel T CAR,
  • 14:14 - 14:17
    ada satu hal yang bagi saya amat penting.
  • 14:17 - 14:21
    Kami diingatkan bahwa penemuan
    sebesar ini tidak terjadi dalam semalam.
  • 14:21 - 14:26
    Terapi sel T CAR muncul
    setelah perjalanan 30 tahun,
  • 14:26 - 14:29
    menyusuri jalan yang penuh
    rintangan dan kejutan.
  • 14:29 - 14:32
    Di dunia yang menuntut
    kepuasan instan,
  • 14:32 - 14:35
    serta hasil yang tersedia kapan saja,
  • 14:35 - 14:39
    ilmuwan membutuhkan keuletan,
    visi, dan kesabaran
  • 14:39 - 14:40
    untuk mengatasi semua itu.
  • 14:41 - 14:46
    Mereka bisa melihat jalan bercabang
    tak selalu menjadi dilema atau halangan.
  • 14:46 - 14:49
    Terkadang, meski saat itu
    kita mungkin tidak tahu,
  • 14:49 - 14:51
    cabang itulah jalan pulang.
  • 14:51 - 14:53
    Terima kasih banyak.
  • 14:53 - 14:57
    (Tepuk tangan)
Title:
"Obat hidup" yang mengubah cara pengobatan kanker
Speaker:
Carl June
Description:

Carl June adalah pelopor di balik terapi sel T CAR: pengobatan kanker inovatif yang meningkatkan sistem imun pasien untuk menyerang dan membunuh tumor. Mengangkat tema inovasi, dia bercerita bagaimana riset selama tiga puluh tahun menghasilkan terapi yang membasmi leukemia yang dulunya dianggap tak dapat disembuhkan, serta menjelaskan bagaimana terapi ini juga dapat digunakan untuk memerangi kanker jenis lain.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
15:09

Indonesian subtitles

Revisions