Pemahaman baru tentang penyakit kejiwaan
-
0:01 - 0:03Mari kita mulai dengan beberapa kabar baik,
-
0:03 - 0:06sehubungan dengan hal-hal yang telah kita ketahui
-
0:06 - 0:08berdasarkan penelitian biomedis
-
0:08 - 0:12yang benar-benar telah mengubah hasil perawatan
-
0:12 - 0:15berbagai penyakit yang tergolong serius.
-
0:15 - 0:17Mari kita mulai dengan leukemia,
-
0:17 - 0:19leukemia limfositik akut (ALL),
-
0:19 - 0:22kanker yang paling umum menyerang anak-anak.
-
0:22 - 0:24Ketika saya masih di sekolah medis,
-
0:24 - 0:28angka kematiannya sekitar 95 persen.
-
0:28 - 0:31Hari ini, 25-30 tahun setelahnya,
-
0:31 - 0:34angka kematiannya telah berkurang
sebanyak 85 persen. -
0:34 - 0:37Enam ribu anak tiap tahun
-
0:37 - 0:41yang sebelumnya mungkin meninggal
karena penyakit ini, sekarang bisa sembuh. -
0:41 - 0:43Kalau Anda ingin tahu angka-angka
yang benar-benar besar, -
0:43 - 0:46mari lihat data untuk penyakit jantung.
-
0:46 - 0:48Penyakit jantung dulu merupakan
penyebab kematian terbesar, -
0:48 - 0:49terutama untuk pria berusia 40-an.
-
0:49 - 0:53Sekarang, angka kematiannya sudah berkurang
-
0:53 - 0:55sebanyak 63 persen --
-
0:55 - 1:00kita berhasil mengurangi angka kematian
sebesar 1,1 juta jiwa setiap tahun. -
1:00 - 1:02Baru-baru ini, bulan lalu AIDS dimasukkan pada
-
1:02 - 1:05kategori penyakit kronis.
-
1:05 - 1:08yang artinya, apabila seseorang berusia 20-an terinfeksi HIV,
-
1:08 - 1:12harapan hidup mereka bukan dalam jangka waktu
mingguan, bulanan, atau tahunan, -
1:12 - 1:14seperti yang biasanya kita katakan
sepuluh tahun yang lalu, -
1:14 - 1:16tapi dalam jangka waktu dasawarsa,
-
1:16 - 1:21dimana mereka mungkin akan meninggal di usia
60-an atau 70-an karena penyakit lainnya. -
1:21 - 1:24Ini adalah perubahan luar biasa
-
1:24 - 1:27dalam cara kita melihat beberapa
faktor penyebab kematian utama. -
1:27 - 1:28Dan salah satunya
-
1:28 - 1:30yang mungkin tidak Anda ketahui,
yaitu penyakit stroke -
1:30 - 1:32yang bersama dengan penyakit jantung,
-
1:32 - 1:34merupakan salah satu penyebab kematian
terbesar di AS -
1:34 - 1:36adalah penyakit yang sekarang kita tahu
-
1:36 - 1:39jika Anda bisa melarikan penderita stroke ke UGD
-
1:39 - 1:41dalam 3 jam pertama sejak mereka terkena
serangan stroke, -
1:41 - 1:44kurang lebih 30 persen pasien akan dapat
meninggalkan rumah sakit -
1:44 - 1:47tanpa menderita kecacatan apapun.
-
1:47 - 1:49Kisah-kisah luar biasa,
-
1:49 - 1:51kabar baik,
-
1:51 - 1:54yang semuanya membuat kita lebih mengerti akan
-
1:54 - 1:58penyakit-penyakit tersebut, sehingga kita
-
1:58 - 2:01dapat mendeteksi dan menanggulanginya sejak dini.
-
2:01 - 2:03Pendeteksian dan penanggulangan dini
-
2:03 - 2:06itulah kisah di balik keberhasilan ini.
-
2:06 - 2:09Sayangnya, tidak semuanya adalah kabar baik.
-
2:09 - 2:11Mari kita bahas satu kisah lain
-
2:11 - 2:13yang berhubungan dengan bunuh diri.
-
2:13 - 2:16Nah, ini tentu saja, bukan sekedar penyakit.
-
2:16 - 2:19Ini adalah suatu kondisi, atau situasi
-
2:19 - 2:20yang mengarah pada kematian.
-
2:20 - 2:24Yang mungkin belum Anda sadari adalah
bahwa betapa umum ini terjadi. -
2:24 - 2:28Ada 38.000 kasus bunuh diri setiap tahun
di Amerika Serikat. -
2:28 - 2:30Itu artinya satu kasus setiap 15 menit.
-
2:30 - 2:33Bunuh diri adalah penyebab kematian terbesar ketiga
-
2:33 - 2:36pada orang-orang berusia 15 hingga 25 tahun.
-
2:36 - 2:38Sungguh cerita yang luar biasa,
apabila Anda menyadari -
2:38 - 2:41bahwa jumlah ini dua kali lipat lebih banyak
daripada pembunuhan, -
2:41 - 2:43dan juga merupakan penyebab kematian
yang lebih umum -
2:43 - 2:47dibandingkan kecelakaan lalu lintas di AS.
-
2:47 - 2:49Nah, kalau kita berbicara mengenai bunuh diri,
-
2:49 - 2:53kita tidak bisa lepas dari adanya faktor medis,
-
2:53 - 2:55karena 90 persen kasus bunuh diri
-
2:55 - 2:57berhubungan dengan penyakit kejiwaan:
-
2:57 - 3:00depresi, kelainan bipolar, skizofrenia,
-
3:00 - 3:03anoreksia, borderline personality.
Ada daftar panjang -
3:03 - 3:05kelainan kejiwaan yang menjadi faktor,
-
3:05 - 3:09dan seperti yang saya katakan sebelumnya,
seringnya ini dimulai pada usia dini. -
3:09 - 3:12Tapi kita tidak hanya membicarakan kematian
sebagai akibat dari kelainan ini. -
3:12 - 3:14Morbiditas pun termasuk di dalamnya.
-
3:14 - 3:16Kalau Anda menggunakan standar ukuran
-
3:16 - 3:18WHO atas kecacatan
-
3:18 - 3:22yang disebut Disability Adjusted Life Years (DALY),
-
3:22 - 3:24yaitu semacam indikator yang tidak terpikirkan
oleh siapapun, -
3:24 - 3:25yang bukan seorang ekonom,
-
3:25 - 3:29dimana ia mengukur apa yang tidak lagi
dimiliki penderita cacat -
3:29 - 3:32apabila kecacatan tersebut disebabkan
karena faktor medis, -
3:32 - 3:35dan seperti yang Anda lihat, hampir 30 persen
-
3:35 - 3:37kondisi cacat yang disebabkan faktor medis
-
3:37 - 3:39merupakan kasus kelainan mental
-
3:39 - 3:42sindrom neuropsikiatri.
-
3:42 - 3:44Anda mungkin berpikir bahwa ini tidak masuk akal.
-
3:44 - 3:47Kanker sepertinya jauh lebih serius
daripada kelainan mental. -
3:47 - 3:50Penyakit jantung kelihatannya masih lebih serius.
-
3:50 - 3:53Tapi Anda bisa melihat bahwa keduanya
ada di bawah daftar panjang ini -
3:53 - 3:55dan itu adalah karena kita sedang membahas
tentang kecacatan di sini. -
3:55 - 3:58Apa yang menyebabkan cacat pada kelainan
-
3:58 - 4:02seperti skizofrenia dan bipolar dan depresi?
-
4:02 - 4:05Kenapa mereka merupakan penyebab kematian
nomor 1? -
4:05 - 4:06Ada 3 hal yang mungkin menjadi penyebabnya.
-
4:06 - 4:09Yang pertama adalah, tingginya frekuensi
penyakit-penyakit tersebut. -
4:09 - 4:12Kurang lebih satu di antara lima orang
menderita salah satu kelainan ini -
4:12 - 4:14selama masa hidup mereka.
-
4:14 - 4:16Yang kedua yaitu, tentu saja, untuk beberapa orang,
-
4:16 - 4:18kelainan ini benar-benar menjadikan mereka cacat,
-
4:18 - 4:21setidaknya dalam 4-5 persen kasus,
sekitar satu di antara 20 orang. -
4:21 - 4:25Tapi yang benar-benar menyebabkan tingginya
jumlah penyakit ini, -
4:25 - 4:28dan kadang juga angka kematian yang tinggi,
-
4:28 - 4:32adalah fakta bahwa ia dimulai pada usia dini.
-
4:32 - 4:3550 persen akan mulai menunjukkan gejala
pada usia 14 tahun, -
4:35 - 4:3875 persen pada usia 24 tahun,
-
4:38 - 4:41gambaran yang sangat berbeda
apabila Anda membandingkannya -
4:41 - 4:44dengan penyakit seperti kanker atau jantung,
-
4:44 - 4:47atau diabetes dan hipertensi --
penyakit-penyakit utama -
4:47 - 4:51yang seringkali kita sangka sebagai
penyebab utama morbiditas dan mortalitas. -
4:51 - 4:57Ini adalah, kelainan kronis yang sering dialami
orang-orang muda. -
4:57 - 5:00Nah, saya memulai paparan ini dengan mengatakan
bahwa ada kabar baik. -
5:00 - 5:02Sudah tentu ini bukan salah satunya.
-
5:02 - 5:05Ini mungkin adalah bagian yang paling rumit,
-
5:05 - 5:07dan bisa dibilang ini merupakan semacam
pengakuan dari saya. -
5:07 - 5:13Sebenarnya pekerjaan saya adalah untuk
memastikan bahwa kita mencapai kemajuan -
5:13 - 5:15dalam menanggulangi kelainan-kelainan ini.
-
5:15 - 5:17Saya bekerja untuk pemerintah.
-
5:17 - 5:19Sebenarnya, saya bekerja untuk Anda.
Andalah yang menggaji saya. -
5:19 - 5:21Dan mungkin sekarang, setelah Anda tahu
apa yang saya kerjakan, -
5:21 - 5:23atau mungkin apa yang saya gagal kerjakan,
-
5:23 - 5:25Anda mungkin akan berpikir bahwa
saya seharusnya dipecat, -
5:25 - 5:28dan saya bisa mengerti seandainya demikian.
-
5:28 - 5:30Tapi saya ingin menyarankan,
dan inilah alasan saya berada di sini, -
5:30 - 5:34untuk mengatakan pada Anda sekalian bahwa
menurut saya kita hampir-hampir ada pada dunia -
5:34 - 5:38yang sama sekali berbeda, ketika memikirkan
tentang penyakit-penyakit ini. -
5:38 - 5:41Sejauh ini saya sudah membahas
mengenai kelainan mental, -
5:41 - 5:43penyakit yang menyerang pikiran.
-
5:43 - 5:46Istilah tersebut agaknya menjadi tidak populer
belakangan ini, -
5:46 - 5:48dan apapun alasannya, orang-orang merasa
-
5:48 - 5:52lebih tepat menggunakan istilah kelainan perilaku
-
5:52 - 5:56dan berbicara mengenai kelainan tersebut
sebagai bentuk kelainan tingkah laku. -
5:56 - 5:58Boleh saja. Mereka memang kelainan perilaku,
-
5:58 - 6:00dan mereka juga kelainan pikiran.
-
6:00 - 6:02Tapi yang ingin saya sarankan adalah,
-
6:02 - 6:04bahwa kedua istilah tersebut,
-
6:04 - 6:07yang telah digunakan selama satu abad atau lebih,
-
6:07 - 6:10sebenarnya sekarang menjadi penghalang
untuk kemajuan, -
6:10 - 6:14dan kita perlu membuat kemajuan konsep
-
6:14 - 6:19dengan memikirkan kelainan-kelainan ini
sebagai kelainan otak. -
6:19 - 6:21Nah, beberapa dari Anda akan berkata,
-
6:21 - 6:23"Ya ampun, mulai lagi deh.
-
6:23 - 6:26Kita akan mulai diceramahi mengenai
ketidakseimbangan biokimia -
6:26 - 6:28atau mengenai obat-obatan
-
6:28 - 6:33atau mengenai gagasan sederhana
-
6:33 - 6:36yang akan menggunakan pengalaman subyektif kita
-
6:36 - 6:41dan mengubahnya menjadi molekul-molekul,
atau mungkin menjadi -
6:41 - 6:45semacam pengertian yang dangkal dan membosankan
-
6:45 - 6:49mengenai apa rasanya mengalami depresi
atau skizofrenia. -
6:49 - 6:53Kalau kita membahas tentang otak,
pembahasannya akan jauh dari -
6:53 - 6:57dangkal, sederhana, ataupun mudah.
-
6:57 - 7:00Tentu saja, ini tergantung pada skala
-
7:00 - 7:02atau konteks yang ingin Anda gunakan.
-
7:02 - 7:08Tapi otak adalah organ dengan kompleksitas
yang tak bisa dibayangkan, -
7:08 - 7:12dan kita baru saja mulai memahami
-
7:12 - 7:14bahkan cara untuk mempelajarinya,
baik jika Anda memikirkan -
7:14 - 7:16100 juta sel-sel neuron yang ada di korteks
-
7:16 - 7:19atau 100 milyar sinapsis
-
7:19 - 7:21yang menghubungkan semuanya.
-
7:21 - 7:25Kita baru saja mulai memahami
-
7:25 - 7:28bagaimana cara menangani mesin
yang sangat rumit ini, -
7:28 - 7:31yang mampu memproses berbagai macam
informasi secara luar biasa, -
7:31 - 7:34dan menggunakan pikiran kita untuk memahami
-
7:34 - 7:37otak yang luar biasa rumit, yang menopang
pikiran kita sendiri. -
7:37 - 7:40Sebenarnya ini semacam trik evolusi yang kejam,
-
7:40 - 7:44bahwa kita tidak memiliki otak
yang terprogram cukup baik -
7:44 - 7:46untuk dapat memahami otak itu sendiri.
-
7:46 - 7:49Dalam artian tertentu,
ini membuat Anda merasa bahwa -
7:49 - 7:51saat Anda mempelajari perilaku atau kesadaran,
sesuatu yang berada dalam zona aman -
7:51 - 7:53jangkauan pengamatan Anda,
-
7:53 - 7:56itu akan terasa lebih sederhana dan mudah
-
7:56 - 8:01daripada berusaha untuk memahami
organ yang sangat kompleks dan misterius ini -
8:01 - 8:03yang kita baru sedang mencoba untuk pahami.
-
8:03 - 8:07Nah, dalam kasus kelainan otak
-
8:07 - 8:09yang sedari tadi saya bicarakan,
-
8:09 - 8:11depresi, gangguan obsesif kompulsif,
-
8:11 - 8:13PTSD (gangguan stress pasca-trauma),
-
8:13 - 8:16meski kita belum memahami secara mendalam
-
8:16 - 8:20akan bagaimana mereka diproses secara abnormal,
-
8:20 - 8:22atau apa yang dilakukan otak ketika
seseorang menderita penyakit tersebut, -
8:22 - 8:25kita telah mampu mengidentifikasi
-
8:25 - 8:28beberapa perbedaan yang berhubungan,
atau beberapa alternatif -
8:28 - 8:30perbedaan sirkuit yang terjadi
-
8:30 - 8:32pada orang-orang yang memiliki kelainan ini.
-
8:32 - 8:34Kami menyebutnya pemetaan manusia,
-
8:34 - 8:36dan Anda bisa membayangkan pemetaan tersebut
-
8:36 - 8:38seperti diagram hubungan-hubungan
yang ada di dalam otak. -
8:38 - 8:40Saya akan menceritakan lebih lanjut sebentar lagi.
-
8:40 - 8:43Yang penting di sini adalah Anda mulai melihat
-
8:43 - 8:47orang-orang dengan kelainan ini,
satu di antara lima orang -
8:47 - 8:49yang menderita kelainan ini,
-
8:49 - 8:51Anda akan mendapati ada banyak ragam cara
-
8:51 - 8:54otak kita terhubung,
-
8:54 - 8:57tapi ada pola yang bisa diprediksi,
dan pola-pola tersebut -
8:57 - 9:01merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
salah satu dari kelainan-kelainan ini. -
9:01 - 9:04Ini agak berbeda dari cara kita berpikir
tentang kelainan otak -
9:04 - 9:06seperti penyakit Huntington atau Parkinson
atau Alzheimer, -
9:06 - 9:09dimana ada bagian yang rusak pada korteks Anda.
-
9:09 - 9:12Gangguan-gangguan ini seperti kemacetan lalu lintas,
atau kadang jalan memutar, -
9:12 - 9:15atau kadang karena ada masalah dalam
hubungan yang terjadi dalam otak -
9:15 - 9:16dan dengan fungsi otak.
-
9:16 - 9:19Kalau mau, Anda dapat membandingkannya dengan
-
9:19 - 9:22infarksi myokardial -- serangan jantung di satu sisi,
-
9:22 - 9:24dimana ada jaringan mati di dalam jantung Anda,
-
9:24 - 9:28atau aritmia, dimana jantung Anda tidak berfungsi
-
9:28 - 9:30karena ada masalah komunikasi di dalamnya.
-
9:30 - 9:32Dua-duanya akan membunuh Anda;
tapi hanya pada salah satu kasus -
9:32 - 9:34Anda akan mengalami luka yang parah.
-
9:34 - 9:37Kalau kita berpikir mengenai hal ini,
mungkin lebih baik -
9:37 - 9:41bagi kita untuk melihat lebih jauh pada
satu kelainan tertentu, yaitu skizofrenia, -
9:41 - 9:43karena menurut saya ini merupakan
contoh yang bagus -
9:43 - 9:46untuk membantu kita memahami mengapa
penting untuk melihatnya sebagai kelainan otak. -
9:46 - 9:50Ini adalah hasil pemindaian oleh
Judy Rapoport dan kolega-koleganya -
9:50 - 9:52di National Institute of Mental Health
-
9:52 - 9:56dimana mereka meneliti anak-anak yang
menunjukkan gejala awal skizofrenia, -
9:56 - 9:58dan Anda sudah bisa lihat di bagian atas
-
9:58 - 10:00ada daerah-daerah dengan warna
merah atau oranye, kuning, -
10:00 - 10:02dimana tidak terdapat gray matter
sebanyak seperti pada daerah lainnya, -
10:02 - 10:04dan setelah lima tahun lebih,
-
10:04 - 10:06membandingkannya dengan kondisi
anak-anak lain seusia mereka, -
10:06 - 10:08Anda bisa melihat bahwa, terutama di area seperti
-
10:08 - 10:10korteks dorsolateral prefrontal
-
10:10 - 10:14atau gyrus superior temporal,
gray matter yang tersisa sangat sedikit. -
10:14 - 10:16Dan sangat penting, apabila Anda mencoba menggambarkan situasi ini,
-
10:16 - 10:18bayangkan garis normal perkembangan otak
-
10:18 - 10:21adalah hilangnya massa kortikal,
hilangnya gray matter kortikal, -
10:21 - 10:25dan yang terjadi pada skizofrenia adalah Anda kehilangan lebih banyak massa daripada normalnya,
-
10:25 - 10:26Dan pada satu ketika, saat ini terjadi,
-
10:26 - 10:29Anda melampaui batas dimana
-
10:29 - 10:33kita bisa mengatakan bahwa
orang ini menderita penyakit tertentu, -
10:33 - 10:35karena mereka menunjukkan gejala-gejala
-
10:35 - 10:37perilaku halusinasi dan delusi.
-
10:37 - 10:39Ini adalah sesuatu yang bisa kita amati.
-
10:39 - 10:44Amati lebih seksama, dan Anda dapat melihat bahwa sebenarnya mereka melewati batas yang berbeda.
-
10:44 - 10:47Otak mereka telah melampaui batas jauh sebelumnya,
-
10:47 - 10:50mungkin bukan di usia 22 atau 20,
-
10:50 - 10:53tapi bahkan pada usia 15 atau 16,
Anda mulai dapat melihat -
10:53 - 10:56bahwa alur perkembangan mereka cukup berbeda
-
10:56 - 10:59di dalam otak mereka, bukan pada perilaku mereka.
-
10:59 - 11:01Mengapa ini penting? Pertama-tama, karena
-
11:01 - 11:04perilaku adalah hal terakhir yang berubah
pada kasus kelainan otak, -
11:04 - 11:07Kita tahu begitulah adanya pada penderita
penyakit Alzheimer, Parkinson, dan Huntington. -
11:07 - 11:10Terjadi perubahan di dalam otak selama
satu dekade atau lebih -
11:10 - 11:15sebelum kita bisa melihat gejala awal
perubahan perilaku. -
11:15 - 11:18Peralatan yang kita miliki sekarang
mengizinkan kita untuk mendeteksi -
11:18 - 11:22perubahan yang terjadi di dalam otak
jauh sebelum gejala-gejalanya muncul. -
11:22 - 11:25Tapi yang paling penting, mari kembali lagi
ke poin pertama kita. -
11:25 - 11:29Kabar baik di bidang medis
-
11:29 - 11:32adalah pendeteksian dan intervensi dini.
-
11:32 - 11:35Apabila kita menunggu serangan jantung terjadi,
-
11:35 - 11:39kita akan mengorbankan 1,1 juta jiwa
-
11:39 - 11:42yang meninggal karena serangan jantung
setiap tahun di AS. -
11:42 - 11:44Dan persis itulah yang kita lakukan sekarang
-
11:44 - 11:49saat kita memutuskan bahwa setiap orang
yang mengalami salah satu kelainan otak ini, -
11:49 - 11:52kelainan sirkuit otak, memiliki kelainan perilaku.
-
11:52 - 11:55Kita menunggu gejala perilakunya menjadi nyata.
-
11:55 - 12:00Itu bukan pendeteksian dini, maupun intervensi dini.
-
12:00 - 12:01Nah, biar saya perjelas lagi:
Kita belum cukup siap untuk melakukannya. -
12:01 - 12:04Kita belum punya semua faktanya.
Kita bahkan belum sepenuhnya tahu -
12:04 - 12:07peralatan apa yang akan dibutuhkan,
-
12:07 - 12:11dan kita belum tahu apa persisnya yang
harus kita temukan di setiap kasus -
12:11 - 12:15untuk menanggulanginya sebelum
perubahan perilaku terjadi. -
12:15 - 12:18Namun ini memberitahu kita
bagaimana kita harus memikirkannya, -
12:18 - 12:20dan mengarahkan kita.
-
12:20 - 12:21Apakah kita dapat melakukannya?
-
12:21 - 12:24Menurut saya akan ada terobosan baru
-
12:24 - 12:27dalam beberapa tahun ke depan,
tapi saya ingin mengakhiri paparan ini -
12:27 - 12:29dengan sebuah kutipan mengenai
bagaimana terobosan tersebut akan terjadi, -
12:29 - 12:32dari seseorang yang banyak berpikir
mengenai perubahan, -
12:32 - 12:34baik perubahan konsep maupun teknologi.
-
12:34 - 12:36"Kita selalu berlebihan dalam memprediksi
perubahan yang akan terjadi -
12:36 - 12:38dalam dua tahun ke depan, dan meremehkan
-
12:38 - 12:42perubahan yang akan terjadi 10 tahun ke depan."
-- Bill Gates. -
12:42 - 12:44Terima kasih banyak.
-
12:44 - 12:46(Tepuk tangan)
- Title:
- Pemahaman baru tentang penyakit kejiwaan
- Speaker:
- Thomas Insel
- Description:
-
Berkat pendeteksian dini, sekarang tingkat kematian karena penyakit jantung telah berkurang 63% dibandingkan satu dasawarsa yang lalu. Thomas Insel, Direktur National Institue of Mental Health Amerika Serikat berpikir: Dapatkah kita melakukan hal yang sama untuk depresi dan skizofrenia? Menurutnya, langkah pertama dari penelitian baru ini adalah dengan merekonstruksi pemahaman kita akan kelainan ini: berhenti menyebutnya sebagai "kelainan kejiwaan" dan mulai memahaminya sebagai "kelainan otak."
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 13:03
Dewi Barnas approved Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas commented on Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas accepted Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Toward a new understanding of mental illness |
Dewi Barnas
Tidak perlu penerjemahan word for word, yang lebih penting adalah pesannya tersampaikan dan kalimatnya diungkapkan dengan natural dalam bahasa Indonesia.