Return to Video

Kota terapung, rumah LEGO dan beragam arsitektur masa depan

  • 0:01 - 0:04
    Ibu saya selalu mengingatkan
  • 0:04 - 0:07
    bahwa proporsi badan saya
    sama dengan manusia LEGO.
  • 0:07 - 0:08
    (Suara tawa)
  • 0:08 - 0:11
    Sejujurnya, ibu saya benar.
  • 0:11 - 0:14
    LEGO adalah perusahaan yang telah berhasil
  • 0:14 - 0:19
    membuat semua orang percaya bahwa LEGO
    berasal dari negara mereka sendiri.
  • 0:19 - 0:22
    Itu salah, LEGO berasal dari negara saya.
  • 0:22 - 0:25
    Jadi bayangkan betapa gembiranya saya
    saat dihubungi oleh pihak LEGO
  • 0:25 - 0:28
    dan diminta untuk bekerja sama
    merancang Home of the Brick.
  • 0:29 - 0:32
    Ini adalah maketnya --
    tentu saja kami membuatnya dari LEGO.
  • 0:32 - 0:34
    Ini adalah hasil akhirnya.
  • 0:34 - 0:36
    Kami berusaha merancang
  • 0:36 - 0:41
    sebuah bangunan yang interaktif,
    menarik dan menyenangkan
  • 0:41 - 0:42
    seperti LEGO itu sendiri,
  • 0:42 - 0:45
    dengan arena bermain yang
    saling terhubung di bagian atap.
  • 0:45 - 0:47
    Anda bisa ke area di lantai dasar
  • 0:47 - 0:51
    tempat warga Billund
    bebas menjelajah tanpa tiket.
  • 0:52 - 0:55
    Mungkin ini adalah
    satu-satunya museum di dunia
  • 0:55 - 0:58
    yang mengizinkan Anda
    menyentuh semua artefak.
  • 0:59 - 1:05
    Dalam bahasa Denmark, ada istilah
    "formgivning", yang secara harfiah berarti
  • 1:05 - 1:09
    memberi bentuk pada hal
    yang belum terbentuk.
  • 1:09 - 1:12
    Dengan kata lain,
    memberi bentuk bagi masa depan.
  • 1:13 - 1:17
    Saya suka dengan fakta bahwa
    LEGO bukan sekadar mainan.
  • 1:17 - 1:22
    Melainkan alat yang membantu anak-anak
    membangun dunia mereka sendiri,
  • 1:22 - 1:24
    kemudian berpura-pura menempati dunia itu
  • 1:24 - 1:29
    dan mengajak temannya untuk
    ikut tinggal dan membentuk dunia itu.
  • 1:29 - 1:32
    Itu adalah perwujudan formgivning.
  • 1:32 - 1:38
    Sebagai manusia, kita punya kuasa
    untuk membentuk masa depan kita.
  • 1:39 - 1:40
    Terinspirasi oleh LEGO,
  • 1:40 - 1:44
    kami membangun
    perumahan umum di Kopenhagen,
  • 1:44 - 1:47
    dengan cara menumpuk balok kayu.
  • 1:47 - 1:52
    Di sela tumpukan, ada ruang untuk
    plafon dan balkon tambahan.
  • 1:52 - 1:55
    Dengan menggeser balok kayunya,
  • 1:55 - 1:57
    kita dapat membuat lengkungan
    atau bentuk apa saja,
  • 1:57 - 2:00
    sesuai dengan beragam konsep perkotaan.
  • 2:01 - 2:06
    Kemampuan beradaptasi adalah
    faktor penting dalam arsitektur.
  • 2:06 - 2:08
    Contoh lain ada di Vancouver.
  • 2:08 - 2:13
    Kami diminta melihat ujung
    jembatan Granville yang bercabang tiga
  • 2:13 - 2:14
    saat memasuki pusat kota.
  • 2:15 - 2:17
    Kami mulai dengan
    memetakan beragam hambatan.
  • 2:17 - 2:20
    Ada sempadan 100 kaki
    dari posisi asli jembatan
  • 2:20 - 2:22
    karena kota tersebut ingin
  • 2:22 - 2:25
    agar lalu lintas di jembatan
    tidak terlihat.
  • 2:25 - 2:28
    Lalu ada taman yang
    tidak boleh tertutup bayangan.
  • 2:28 - 2:32
    Akhirnya, yang tersisa adalah
    bidang segitiga kecil,
  • 2:32 - 2:33
    yang terlalu sempit untuk dibangun.
  • 2:34 - 2:35
    Kemudian kami berpikir,
  • 2:35 - 2:39
    bagaimana jika 100 kaki yang dimaksud
    adalah jarak minimum --
  • 2:39 - 2:43
    saat mencapai 100 kaki di udara,
    kami bisa mengembangkan bangunannya.
  • 2:44 - 2:45
    Itu yang kami lakukan.
  • 2:45 - 2:46
    Saat mengemudi di jembatan itu,
  • 2:47 - 2:49
    seolah seseorang membuka tirai,
  • 2:49 - 2:51
    untuk menyambut Anda di Vancouver.
  • 2:52 - 2:55
    Atau seperti rumput liar
    yang tumbuh melalui retakkan aspal
  • 2:55 - 2:58
    dan berkembang saat mendapat
    cahaya dan udara.
  • 2:58 - 3:01
    Di bagian bawah,
    kami bekerja dengan Rodney Graham
  • 3:01 - 3:03
    dan beberapa seniman Vancouver,
  • 3:03 - 3:08
    untuk membuat replika
    Kapel Sistina versi seni jalanan,
  • 3:08 - 3:09
    galeri seni dengan posisi terbalik,
  • 3:09 - 3:14
    yang berupaya mengubah
    citra negatif jembatan menjadi positif.
  • 3:14 - 3:17
    Walaupun tampak seperti
    arsitektur surealis,
  • 3:17 - 3:20
    gedung ini dapat menyesuaikan
    dengan keadaan sekitar.
  • 3:21 - 3:25
    Jika jembatan dapat menjadi museum,
    maka museum juga dapat menjadi jembatan.
  • 3:25 - 3:30
    Di Norwegia, kami membangun museum
    yang membentang di sepanjang sungai
  • 3:30 - 3:33
    dan dapat dilihat oleh banyak orang
  • 3:33 - 3:36
    saat mereka menyeberang dari
    satu sisi taman ke sisi lainnya.
  • 3:37 - 3:40
    Arsitektur seharusnya
    beradaptasi dengan lanskap.
  • 3:41 - 3:45
    Di Tiongkok, kami membangun
    kantor pusat perusahaan energi
  • 3:45 - 3:49
    dan merancang muka bangunan-nya
    menyerupai kain Issey Miyake.
  • 3:49 - 3:52
    Bagian yang menghadap matahari
    bentuknya bergelombang
  • 3:52 - 3:54
    dan tidak tembus pandang;
  • 3:54 - 3:57
    bagian yang membelakangi matahari
    terbuat dari kaca.
  • 3:57 - 4:00
    Bidang tersebut bertransisi
    dari tidak transparan menjadi transparan.
  • 4:01 - 4:03
    Ide sederhana yang tercipta
    tanpa pergerakan bidang
  • 4:03 - 4:05
    atau teknologi apa pun,
  • 4:05 - 4:08
    melainkan murni karena
    geometri muka bangunan tersebut,
  • 4:08 - 4:11
    berhasil mengurangi konsumsi energi
    untuk pendingin sebanyak 30 persen.
  • 4:13 - 4:15
    Komponen bangunan yang elegan
  • 4:15 - 4:18
    turut membuat gedung
    beroperasi dengan elegan.
  • 4:18 - 4:21
    Itu adalah arsitektur
    yang beradaptasi dengan iklim.
  • 4:21 - 4:24
    Budaya juga dapat diadaptasi,
  • 4:25 - 4:29
    di Manhattan, kami mengadaptasi
    konsep gedung courtyard,
  • 4:29 - 4:31
    gedung dengan ruang terbuka
    untuk berkumpul
  • 4:31 - 4:33
    seperti oasis di tengah kota,
  • 4:33 - 4:36
    dan memadukannya dengan
    kepadatan dan ketegakan
  • 4:36 - 4:37
    pencakar langit Amerika,
  • 4:37 - 4:40
    dan menciptakan courtscraper.
  • 4:41 - 4:43
    Pindah dari New York ke Kopenhagen.
  • 4:43 - 4:45
    Berlokasi di daerah tepian air,
  • 4:45 - 4:50
    kami membangun
    pembangkit listrik tenaga limbah.
  • 4:50 - 4:53
    Ini akan menjadi pembangkit listrik
    tenaga limbah terbersih di dunia,
  • 4:53 - 4:56
    ia tidak akan membuang racun.
  • 4:56 - 4:59
    Sebuah keajaiban teknik
    yang tidak terlihat.
  • 4:59 - 5:01
    Kami berpikir,
    bagaimana cara mengekspresikannya?
  • 5:02 - 5:05
    Di Kopenhagen ada salju,
    seperti yang kalian lihat,
  • 5:05 - 5:08
    tapi kami tidak memiliki gunung.
  • 5:08 - 5:11
    Kami harus naik bus selama enam jam
    untuk pergi ke Swedia,
  • 5:11 - 5:12
    untuk ski Alpen.
  • 5:12 - 5:15
    Kami memutuskan untuk
    membawa lereng ski Alpen
  • 5:15 - 5:17
    ke atap gedung pembangkit listrik.
  • 5:17 - 5:21
    Ini adalah uji coba pertama
    beberapa bulan lalu.
  • 5:21 - 5:23
    Aku suka bahwa inovasi ini
  • 5:23 - 5:28
    menunjukkan kekuatan formgivning
    dalam mengubah dunia.
  • 5:28 - 5:30
    Aku memiliki putra berusia lima bulan,
  • 5:30 - 5:32
    dan dia akan tumbuh dewasa
  • 5:32 - 5:34
    tanpa pernah tahu bahwa dulu
  • 5:34 - 5:37
    orang tidak bisa berski
    di atap gedung pembangkit listrik.
  • 5:37 - 5:39
    (Suara tawa)
  • 5:39 - 5:43
    (Tepuk tangan)
  • 5:43 - 5:47
    Bagi putraku dan generasinya,
    hal itu akan menjadi tolok ukur.
  • 5:47 - 5:49
    Bayangkan potensi perkembangannya,
  • 5:49 - 5:53
    serta beragam ide-ide liar yang akan
    mereka wujudkan untuk masa depan.
  • 5:53 - 5:57
    Di depan gedung itu,
    terdapat proyek terkecil kami.
  • 5:58 - 6:01
    Terdiri dari sembilan kontainer
  • 6:01 - 6:03
    yang kami susun bertumpuk
    di galangan kapal Polandia,
  • 6:03 - 6:06
    lalu kami bawa ia
    menyeberangi Laut Baltik
  • 6:06 - 6:08
    dan melabuhkannya di dermaga Kopenhagen,
  • 6:08 - 6:11
    dan saat ini menjadi rumah bagi 12 murid.
  • 6:11 - 6:13
    Setiap murid dapat melihat air,
  • 6:13 - 6:17
    mereka dapat lompat melalui jendela
    ke dermaga Kopenhagen yang bersih,
  • 6:17 - 6:18
    dan dapat kembali ke dalam.
  • 6:19 - 6:22
    Semua panas berasal dari
    massa termal laut,
  • 6:22 - 6:24
    semua daya berasal dari matahari.
  • 6:24 - 6:26
    Ini termasuk 12 unit pertama
    di Kopenhagen,
  • 6:26 - 6:28
    masih ada 60 unit dalam perjalanan,
  • 6:28 - 6:30
    200 unit lain dibawa ke Gothenburg,
  • 6:30 - 6:32
    kami minta agar Olimpiade Paris
  • 6:32 - 6:35
    meletakkan desa kecil apung
    di Sungai Seine.
  • 6:36 - 6:40
    Ini semacam bangunan nomaden
    yang tidak permanen.
  • 6:40 - 6:44
    Daerah tepian air di kota kami
    mengalami banyak perubahan.
  • 6:44 - 6:48
    Perubahan ekonomi, industri dan iklim.
  • 6:48 - 6:51
    Ini adalah Manhattan sebelum Badai Sandy,
  • 6:51 - 6:54
    dan ini Manhattan setelah Badai Sandy.
  • 6:54 - 6:56
    Kami diundang oleh kota New York
  • 6:56 - 7:00
    untuk membuat
    perlindungan dari banjir di Manhattan
  • 7:00 - 7:02
    tanpa membangun tembok laut
  • 7:02 - 7:06
    yang akan memisahkan
    kehidupan kota dengan air.
  • 7:06 - 7:08
    Kami terinspirasi oleh High Line.
  • 7:08 - 7:11
    Kalian mungkin tahu High Line,
    taman baru yang luar biasa di New York.
  • 7:11 - 7:15
    Sebenarnya taman itu adalah
    jalur kereta yang telah nonaktif
  • 7:15 - 7:18
    yang kini menjadi salah satu
    tempat berjalan terpopuler di New York.
  • 7:18 - 7:19
    Jadi kami berpikir,
  • 7:19 - 7:23
    apakah kami bisa merancang
    perlindungan dari banjir di Manhattan
  • 7:23 - 7:27
    tanpa harus menunggu
    wilayah tersebut nonaktif?
  • 7:28 - 7:34
    Kami berkumpul dengan
    penduduk daerah tepian air New York
  • 7:34 - 7:38
    dan bekerja sama merancang
    perlindungan dari banjir
  • 7:38 - 7:41
    sedemikian rupa agar
    membuat daerah tepian air
  • 7:41 - 7:44
    lebih mudah diakses dan nyaman.
  • 7:44 - 7:47
    Di bawah FDR,
    kami membangun sejenis paviliun
  • 7:47 - 7:50
    dengan pintu geser yang dapat ditarik
    dan melindungi dari air.
  • 7:50 - 7:52
    Kami membuat teras berundak
  • 7:52 - 7:54
    yang akan menambah kenyamanan
    di area tersebut,
  • 7:54 - 7:56
    dan juga melindungi dari banjir.
  • 7:57 - 8:01
    Di bagian utara, Taman East River,
  • 8:01 - 8:04
    kami membuat bukit-bukit kecil
  • 8:04 - 8:08
    yang melindungi taman
    dari kebisingan jalan raya,
  • 8:08 - 8:11
    sekaligus dapat menjadi
    perlindungan dari banjir
  • 8:11 - 8:15
    dengan cara menghentikan gelombang
    saat badai melanda.
  • 8:16 - 8:20
    Jadi, proyek yang kami beri nama Dryline,
  • 8:21 - 8:22
    sejatinya adalah High Line --
  • 8:22 - 8:24
    (Suara tawa)
  • 8:24 - 8:26
    Ini akan menjaga Manhattan tetap kering.
  • 8:26 - 8:28
    (Tepuk tangan)
  • 8:28 - 8:32
    Proyek ini rencananya akan dimulai
    di bagian East River
  • 8:32 - 8:33
    akhir tahun ini.
  • 8:33 - 8:36
    Pada dasarnya proyek ini hasil kerja sama
  • 8:36 - 8:38
    dengan penduduk pusat kota Manhattan
  • 8:38 - 8:42
    untuk meningkatkan
    ketahanan infrastruktur penting
  • 8:42 - 8:46
    dan memberi dampak positif
    bagi masyarakat dan lingkungan.
  • 8:47 - 8:52
    New York tidak sendiri dalam
    menghadapi situasi ini.
  • 8:52 - 8:55
    Faktanya, pada 2050,
  • 8:56 - 8:59
    90 persen kota besar di dunia
  • 8:59 - 9:01
    akan berurusan dengan
    kenaikan permukaan laut.
  • 9:01 - 9:03
    Di Hamburg,
  • 9:03 - 9:05
    ada sebuah lingkungan yang
  • 9:05 - 9:08
    bagian bawahnya dirancang
    agar tahan banjir.
  • 9:09 - 9:15
    Di Swedia, ada sebuah kota yang
    seluruh tamannya adalah taman basah,
  • 9:15 - 9:19
    yang dirancang untuk menanggulangi
    air badai dan limbah.
  • 9:20 - 9:22
    Jadi kami berpikir, apakah mungkin --
  • 9:22 - 9:24
    Sebenarnya, saat ini,
  • 9:24 - 9:29
    tiga juta orang tinggal permanen
    di permukaan laut.
  • 9:30 - 9:33
    Jadi kami berpikir, apakah mungkin
    ada sebuah kota apung
  • 9:33 - 9:37
    yang dirancang untuk menggabungkan
    semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • 9:37 - 9:39
    dari Perserikatan Bangsa Bangsa
  • 9:39 - 9:43
    ke dalam ekosistem baru buatan manusia.
  • 9:43 - 9:48
    Tentu saja, kita harus merancangnya agar
    dapat menghasilkan daya sendiri,
  • 9:48 - 9:50
    memanfaatkan massa termal samudra,
  • 9:50 - 9:54
    kekuatan air pasang, arus, ombak,
  • 9:54 - 9:55
    kekuatan angin,
  • 9:55 - 9:57
    panas dan energi matahari.
  • 9:58 - 10:01
    Kita juga akan mengumpulkan
    semua air hujan yang turun
  • 10:01 - 10:04
    di kepulauan buatan manusia ini
  • 10:04 - 10:07
    dan mengolahnya secara organik dan mekanis
  • 10:07 - 10:08
    lalu menyimpan dan membersihkannya.
  • 10:09 - 10:12
    Kita harus menanam bahan pangan sendiri,
  • 10:12 - 10:14
    semua harus berbahan dasar
    ikan dan tanaman,
  • 10:15 - 10:19
    karena tidak ada ruang atau sumber daya
    untuk makanan berbahan dasar susu.
  • 10:20 - 10:22
    Terakhir,
  • 10:22 - 10:25
    kita harus mengelola limbah sendiri,
  • 10:25 - 10:30
    dengan kompos, daur ulang,
    dan mengubah limbah menjadi energi.
  • 10:30 - 10:34
    Jadi bayangkan
    rencana induk kota tradisional,
  • 10:34 - 10:37
    terdapat jaringan jalan
    yang dapat dilalui mobil
  • 10:37 - 10:40
    dan plot bidang tanah
    yang dapat ditempati bangunan.
  • 10:40 - 10:43
    Rencana induk ini kami bahas
    bersama sejumlah ilmuwan
  • 10:43 - 10:46
    dan diawali dengan semua jenis
  • 10:46 - 10:48
    sumber daya alam terbarukan yang ada,
  • 10:48 - 10:50
    lalu kami mulai membahas
    aliran sumber daya
  • 10:50 - 10:55
    melalui ekosistem buatan manusia
    atau metabolisme urban.
  • 10:56 - 10:59
    Metode yang dipakai adalah modular,
  • 11:00 - 11:01
    bangunan ini dapat mengapung,
  • 11:01 - 11:04
    dan akan dirancang
    untuk tahan terhadap badai tropis.
  • 11:04 - 11:07
    Anda dapat membangunnya secara terpisah
  • 11:07 - 11:11
    lalu membawanya ke dermaga
    untuk membentuk komunitas kecil.
  • 11:11 - 11:14
    Tujuan tambahan ini adalah,
  • 11:14 - 11:16
    meski bangunan ini modular dan rasional,
  • 11:17 - 11:20
    setiap gugus dapat memiliki keunikan
    dengan adanya pesisir tersebut,
  • 11:20 - 11:23
    Bangunan di atasnya harus cukup rendah
  • 11:23 - 11:26
    agar pusat gravitasinya tetap ringan.
  • 11:26 - 11:29
    Kami akan memanfaatkan lahan pertanian
  • 11:30 - 11:32
    sebagai ruang sosial
  • 11:32 - 11:35
    agar Anda dapat menikmati
    taman permakultur.
  • 11:35 - 11:38
    Ini dirancang untuk wilayah tropis,
    jadi atapnya berfungsi maksimal
  • 11:38 - 11:42
    untuk mengumpulkan energi surya
    dan melindungi dari terik matahari.
  • 11:42 - 11:45
    Semua bahan yang digunakan
    ringan dan terbarukan,
  • 11:45 - 11:46
    seperti bambu dan kayu,
  • 11:46 - 11:50
    yang turut menciptakan lingkungan
    yang menawan dan hangat.
  • 11:50 - 11:55
    Segala bentuk bangunan
    dapat diwujudkan di sini.
  • 11:56 - 12:00
    Penyimpanan akan diletakkan
    di dalam ponton di bagian bawah,
  • 12:00 - 12:03
    seperti proyek hunian siswa
    yang kami kerjakan
  • 12:03 - 12:04
    namun dalam skala besar.
  • 12:04 - 12:07
    Penyimpanan digunakan untuk
    semua energi yang dihasilkan,
  • 12:07 - 12:10
    air serta remediasi.
  • 12:10 - 12:15
    Semua limbah dan kompos akan kita tangani.
  • 12:15 - 12:18
    Ada pula pertanian cadangan
  • 12:18 - 12:21
    dengan teknik aeroponik dan hidroponik.
  • 12:21 - 12:25
    Bayangkan ada bidang vertikal
    di sepanjang lanskap ini.
  • 12:25 - 12:29
    Di permukaan laut
    terdapat pertanian vertikal;
  • 12:29 - 12:33
    di bawah terdapat
    aeroponik dan aquaponik.
  • 12:33 - 12:36
    Di bagian paling bawah
    terdapat pertanian bawah laut
  • 12:36 - 12:39
    lalu di bagian yang mengikat
    gugus dengan dasar laut,
  • 12:39 - 12:44
    kita gunakan biorock untuk membuat
    terumbu karang guna regenerasi habitat.
  • 12:44 - 12:48
    Bayangkan satu gugus kecil ini
    dihuni 300 orang.
  • 12:48 - 12:51
    Kemudian mereka berkelompok,
  • 12:52 - 12:56
    lalu berkelompok kembali untuk
    membentuk kota yang dihuni 10.000 orang.
  • 12:56 - 12:59
    Anda bisa bayangkan jika
    kota apung ini berkembang,
  • 13:00 - 13:03
    ia dapat tumbuh
    seperti kultur di cawan petri.
  • 13:05 - 13:08
    Kami berencana untuk meletakkan
  • 13:08 - 13:10
    atau menanamkan kota apung ini,
  • 13:10 - 13:12
    di delta Sungai Mutiara.
  • 13:12 - 13:15
    Bayangkan sebuah kanopi fotovoltaik
  • 13:15 - 13:18
    di gugus ini mengapung di samudra.
  • 13:18 - 13:21
    Saat Anda berlayar menuju gugus ini,
    Anda akan melihat penduduk
  • 13:21 - 13:26
    berpindah menggunakan
    alternatif moda transportasi air.
  • 13:26 - 13:29
    Anda sampai di sejenis dermaga.
  • 13:29 - 13:32
    Anda dapat berkeliling
    di taman permakulutur
  • 13:32 - 13:35
    yang merupakan
    lanskap produktif sekaligus sosial.
  • 13:35 - 13:40
    Rumah kaca digunakan untuk
    menanam jeruk sebagai budaya,
  • 13:40 - 13:43
    dan di bawah, di bawah laut,
  • 13:43 - 13:47
    penuh dengan pertanian dan sains
  • 13:47 - 13:49
    serta ruang sosial.
  • 13:49 - 13:52
    Jadi bayangkan sebuah dermaga
  • 13:52 - 13:55
    yang menjadi tempat berkumpul
    di siang dan malam hari.
  • 13:55 - 13:58
    Meski model pertama
    dirancang untuk iklim tropis,
  • 13:58 - 14:02
    rancangan ini dapat beradaptasi
    dengan berbagai budaya,
  • 14:02 - 14:04
    bayangkan kota apung Timur Tengah
  • 14:04 - 14:07
    atau kota apung Asia Tenggara
  • 14:07 - 14:11
    atau mungkin kota apung Skandinavia.
  • 14:12 - 14:15
    Jadi kesimpulannya.
  • 14:16 - 14:20
    Tubuh manusia terdiri dari 70 persen air.
  • 14:20 - 14:24
    Permukaan planet kita
    terdiri dari 70 persen air.
  • 14:25 - 14:26
    Airnya semakin naik.
  • 14:26 - 14:29
    Meskipun esok seluruh dunia sadar
  • 14:29 - 14:31
    dan menerapkan hidup
    bebas karbon dalam semalam,
  • 14:31 - 14:35
    tetap ada pulau yang ditakdirkan
    untuk tenggelam ke dasar laut,
  • 14:35 - 14:40
    kecuali kita mengembangkan alternatif
    berupa wilayah hunian mengapung.
  • 14:42 - 14:45
    Satu hal yang pasti di semesta ini
    adalah perubahan.
  • 14:45 - 14:49
    Dunia kita selalu berubah,
    dan saat ini, iklim kita berubah.
  • 14:50 - 14:53
    Entah betapa kritisnya masalah ini,
  • 14:53 - 14:58
    jika bergabung, kita menjadi adikuasa.
  • 14:58 - 15:01
    Kita berkuasa untuk
    beradaptasi dengan perubahan
  • 15:02 - 15:05
    dan kita berkuasa untuk
    memberi bentuk pada masa depan.
  • 15:06 - 15:12
    (Tepuk tangan)
Title:
Kota terapung, rumah LEGO dan beragam arsitektur masa depan
Speaker:
Bjarke Ingels
Description:

Desain memberi bentuk pada masa depan, ujar arsitek Bjarke Ingels. Kita diajak keliling dunia untuk melihat proyek timnya, menuju pembangkit listrik tenaga limbah (yang merangkap sebagai lereng ski Alpen) dan Home of the Brick LEGO di Denmark -- kita juga diajak menengok infrastruktur canggih yang tahan banjir di kota New York serta rencana ambisius untuk menciptakan kota apung dan berkelanjutan yang dapat beradaptasi dengan perubahan iklim.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
15:24

Indonesian subtitles

Revisions