Return to Video

Bisakah kita mewujudkan pertanian yang "sempurna"?

  • 0:08 - 0:12
    Sekitar 10.000 tahun yang lalu,
    manusia mulai bercocok tanam.
  • 0:12 - 0:17
    Revolusi pertanian ini menjadi
    titik balik sejarah
  • 0:17 - 0:21
    yang memungkinkan kita untuk
    menetap, serta mengembangkan berbagai hal.
  • 0:21 - 0:26
    Singkatnya, pertanian memungkinkan
    terbentuknya peradaban.
  • 0:27 - 0:32
    Saat ini, sekitar 40 persen bagian Bumi
    digunakan untuk pertanian.
  • 0:32 - 0:34
    Tersebar di seluruh dunia,
  • 0:34 - 0:38
    lahan pertanian merupakan
    bagian dari permasalahan dunia
  • 0:38 - 0:39
    yang sedang kita hadapi:
  • 0:39 - 0:44
    di masa depan, bagaimana cara memenuhi
    kebutuhan populasi yang terus bertumbuh
  • 0:44 - 0:46
    akan asupan makanan yang sehat?
  • 0:47 - 0:49
    Untuk mencapai tujuan ini,
  • 0:49 - 0:53
    dibutuhkan revolusi pertanian yang kedua.
  • 0:53 - 0:55
    Revolusi pertanian yang pertama
  • 0:55 - 0:59
    ditandai dengan ekspansi dan eksploitasi,
  • 0:59 - 1:04
    menghasilkan makanan dengan mengorbankan
    hutan, margasatwa, dan perairan,
  • 1:04 - 1:07
    serta membuat iklim menjadi tidak stabil.
  • 1:07 - 1:10
    Kita tidak bisa terus seperti ini.
  • 1:11 - 1:14
    Pertanian bergantung pada
    iklim yang stabil,
  • 1:14 - 1:17
    dengan pola musim dan cuaca
    yang dapat diprediksi.
  • 1:17 - 1:21
    Artinya, kita tidak bisa terus
    memperluas lahan pertanian baru,
  • 1:21 - 1:24
    karena justru akan merusak
    kondisi lingkungan
  • 1:24 - 1:28
    yang semula memungkinkan
    adanya kegiatan pertanian.
  • 1:28 - 1:32
    Bahkan, revolusi pertanian berikutnya
    harus dapat meningkatkan
  • 1:32 - 1:36
    produksi jangka panjang dari
    lahan pertanian yang ada,
  • 1:36 - 1:39
    sembari menjaga keanekaragaman hayati,
    menjaga kelestarian air,
  • 1:39 - 1:43
    serta mengurangi polusi
    dan emisi gas rumah kaca.
  • 1:44 - 1:48
    Jadi, akan seperti apa
    pertanian di masa depan?
  • 1:48 - 1:52
    Drone ini merupakan bagian dari armada
    yang memonitor tanaman di bawahnya.
  • 1:52 - 1:54
    Mungkin terlihat tidak teratur,
  • 1:54 - 1:57
    tetapi penggunaan lahan ini sudah
    dirancang dengan teliti
  • 1:57 - 2:02
    dengan menyatukan tanaman pertanian
    dan binatang ternak dengan alam bebas.
  • 2:02 - 2:06
    Pertanian konvensional
    membuka lahan secara besar-besaran
  • 2:06 - 2:08
    untuk ditanami satu jenis tanaman,
  • 2:08 - 2:10
    menyingkirkan satwa liar,
  • 2:10 - 2:14
    dan menghasilkan gas rumah kaca
    dalam jumlah yang besar.
  • 2:14 - 2:18
    Pendekatan tadi bertujuan
    untuk memperbaiki kerusakan ini.
  • 2:18 - 2:20
    Sementara itu, di antara barisan tanaman,
  • 2:20 - 2:25
    sekelompok robot memberi pupuk
    dalam dosis yang sesuai.
  • 2:25 - 2:27
    Di dalam tanah,
  • 2:27 - 2:31
    ratusan sensor mengumpulkan data
    kondisi nutrisi dan air.
  • 2:31 - 2:34
    Informasi ini mengurangi
    penggunaan air yang berlebih
  • 2:34 - 2:39
    sehingga petani pun tahu bagian mana saja
    yang kelebihan pupuk dan mana yang kurang
  • 2:39 - 2:43
    dan tidak menyebabkan polusi
    dengan sembarangan menyiramkan pupuk.
  • 2:44 - 2:48
    Namun, pertanian di masa depan
    bukan sekedar robot dan sensor.
  • 2:48 - 2:52
    Teknologi ini didesain untuk
    membantu kita menghasilkan pangan
  • 2:52 - 2:54
    secara harmonis dengan lingkungan
  • 2:54 - 2:56
    bukan malah merusaknya,
  • 2:56 - 3:00
    dengan memperhatikan
    kondisi ekosistem lokal.
  • 3:02 - 3:07
    Pertanian tradisional juga bisa diterapkan
    untuk mencapai tujuan yang sama
  • 3:07 - 3:10
    dan juga jauh lebih terjangkau
    untuk banyak petani.
  • 3:10 - 3:15
    Bahkan, sekarang penerapan ini
    sudah banyak dilakukan,
  • 3:15 - 3:18
    yang kedepannya akan memberikan
    dampak yang besar
  • 3:18 - 3:21
    dengan bertambahnya petani
    yang beralih ke praktik ini.
  • 3:21 - 3:22
    Di Kosta Rika,
  • 3:22 - 3:26
    petani telah berhasil memadukan
    lahan mereka dengan habitat hutan tropis
  • 3:26 - 3:30
    yang berkontribusi terhadap peningkatan
    luas area hutan negara mereka.
  • 3:30 - 3:33
    Praktik ini menyediakan pangan
    dan habitat untuk satwa liar,
  • 3:33 - 3:36
    serta penyerbukan tanaman
    dan pengendalian hama secara alami
  • 3:36 - 3:39
    oleh burung-burung dan serangga
    yang tinggal di pertanian ini,
  • 3:39 - 3:43
    sehingga menghasilkan panen
    sambil merestorasi ekosistem.
  • 3:43 - 3:44
    Di Amerika Serikat,
  • 3:44 - 3:49
    peternak memelihara ternak di
    padang rumput yang ditanami spesies asli,
  • 3:49 - 3:51
    menghasilkan sumber protein
    yang berharga
  • 3:51 - 3:54
    dengan metode produksi
    yang menyerap karbon
  • 3:54 - 3:57
    dan melindungi keanekaragaman hayati.
  • 3:57 - 4:00
    Di Bangladesh, Kamboja, dan Nepal,
  • 4:00 - 4:02
    pendekatan baru terhadap produksi padi
  • 4:02 - 4:06
    dapat mengurangi emisi gas rumah kaca
    secara drastis di masa depan.
  • 4:06 - 4:09
    Nasi merupakan makanan pokok
    bagi tiga milyar orang
  • 4:09 - 4:13
    dan merupakan sumber pendapatan utama
    bagi jutaan keluarga.
  • 4:13 - 4:17
    Lebih dari 90 persen padi yang dihasilkan
    ditanam di lahan basah,
  • 4:17 - 4:19
    yang membutuhkan banyak air
  • 4:19 - 4:23
    dan berkontribusi atas 11 persen dari
    emisi metana anual,
  • 4:23 - 4:25
    yaitu satu sampai dua persen dari
  • 4:25 - 4:30
    total emisi gas rumah kaca anual dunia.
  • 4:30 - 4:33
    Melalui eksperimen dengan
    berbagai jenis padi baru,
  • 4:33 - 4:34
    mengurangi irigasi,
  • 4:34 - 4:38
    serta menyemai padi menggunakan
    metode yang lebih praktis,
  • 4:38 - 4:39
    petani di negara-negara ini
  • 4:40 - 4:43
    berhasil meningkatkan pendapatan
    dan hasil panen mereka
  • 4:43 - 4:47
    sambil mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • 4:47 - 4:48
    Di Zambia,
  • 4:48 - 4:53
    berbagai organisasi berinvestasi pada
    metode yang khusus terhadap kondisi lokal
  • 4:53 - 4:56
    untuk meningkatkan hasil panen,
    mengurangi kehilangan hutan,
  • 4:56 - 5:00
    serta meningkatkan kualitas hidup
    petani lokal.
  • 5:00 - 5:02
    Gerakan ini diproyeksikan
    dapat meningkatkan jumlah panen
  • 5:02 - 5:06
    sebanyak hampir seperempatnya
    selama beberapa dekade berikutnya.
  • 5:06 - 5:10
    Jika digabungkan dengan metode-metode
    penanggulangan penggundulan hutan,
  • 5:10 - 5:12
    negara ini bisa maju
  • 5:12 - 5:16
    menuju sektor pertanian
    yang semakin kuat dan ramah lingkungan.
  • 5:17 - 5:18
    Dan di India,
  • 5:18 - 5:22
    di mana sampai 40 persen dari makanan
    hilang atau terbuang setelah dipanen
  • 5:22 - 5:24
    akibat infrastruktur yang kurang memadai,
  • 5:24 - 5:29
    para petani sudah mulai menggunakan
    ruang penyimpanan dingin bertenaga surya
  • 5:29 - 5:33
    yang membantu ribuan petani di pedesaan
    menjaga keawetan hasil panen mereka
  • 5:33 - 5:36
    dan menjadi bagian dari
    rantai suplai yang viabel.
  • 5:37 - 5:39
    Semua metode ini dibutuhkan,
  • 5:39 - 5:42
    mulai dari yang paling canggih
    sampai yang paling terjangkau,
  • 5:42 - 5:44
    untuk merevolusi pertanian.
  • 5:45 - 5:48
    Intervensi yang canggih akan mendukung
  • 5:48 - 5:51
    teknologi pertanian yang berorientasi
    lingkungan dan konservasi,
  • 5:51 - 5:56
    dan para produsen besar perlu berinvestasi
    untuk menerapkan teknologi ini.
  • 5:56 - 6:00
    Sementara itu, kita juga perlu memperluas
    akses ke metode yang terjangkau
  • 6:00 - 6:02
    untuk petani skala kecil.
  • 6:02 - 6:07
    Mewujudkan visi pertanian masa depan
    juga mebutuhkan pergeseran global
  • 6:07 - 6:09
    menuju pola makan nabati
  • 6:09 - 6:13
    dan pengurangan limbah makanan
    secara besar-besaran,
  • 6:13 - 6:16
    yang akan meringankan beban lingkungan
  • 6:16 - 6:20
    dan memungkinkan para petani berbuat lebih
    dengan memanfaatkan apa yang ada.
  • 6:20 - 6:24
    Jika kita mengoptimalkan produksi laut
    dan pertanian,
  • 6:24 - 6:26
    kita bisa memberi makan manusia
  • 6:26 - 6:29
    tanpa merusak bumi.
  • 6:29 - 6:33
    Namun, tak boleh sampai ada kesalahan,
  • 6:33 - 6:36
    serta dibutuhkan kerja sama dan
    koordinasi global perdana
  • 6:36 - 6:41
    atas lahan pertanian
    yang kita miliki saat ini.
Title:
Bisakah kita mewujudkan pertanian yang "sempurna"?
Speaker:
Brent Loken
Description:

Sekitar 10.000 tahun yang lalu, manusia mulai bercocok tanam. Revolusi pertanian ini menjadi titik balik sejarah kita. Saat ini, sekitar 40 persen bagian Bumi adalah lahan pertanian. Tersebar di seluruh dunia, semua lahan pertanian ini merupakan bagian dari permasalahan dunia yang sedang kita hadapi: di masa depan, bagaimana cara memenuhi kebutuhan populasi dunia yang terus bertumbuh akan asupan makanan sehat? [Di bawah arahan Hype CG, narasi oleh Jack Cutmore-Scott, musik oleh Gabriel Maia].

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
06:46

Indonesian subtitles

Revisions