Return to Video

Jaga Sirih Pinang

  • 0:58 - 1:02
    Saya ingin memberitahu untuk kita semua
  • 1:02 - 1:07
    Kita semua warga papua makan sirih
  • 1:07 - 1:13
    Tapi pada saat ini bukan kita orang papua yang menanamnya melainkan orang lain
  • 1:13 - 1:15
    Dan kita membelinya dari mereka
  • 1:15 - 1:19
    Padahal kita memiliki tanah yang luas, mengapa kita tidak memanfaatkannya untuk tanam sirih sendiri
  • 1:19 - 1:22
    Agar bisa dikomsumsi
  • 1:22 - 1:26
    Tapi kita lebih sering menggunakan uang untuk membeli pinang dan sirih
  • 1:26 - 1:31
    Padahal kita punya tanah, kenapa bukan kita sendiri yang menanamnya
  • 1:31 - 1:35
    Jadi saya mengajak teman-teman semua yang suka makan pinang
  • 1:37 - 1:42
    Jika ada lahan kosong dapat kita manfaatkan untuk menanam pinang sendiri
  • 1:42 - 1:46
    Agar kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli pinang dan sirih
  • 1:48 - 1:52
    Setelah makan pinang badan terasa segar
  • 1:52 - 2:01
    Dan ada 2 macam sirih yaitu daun halus dan daun lebar (Sirih wangi)
  • 2:02 - 2:07
    Sirih wangi yang jika dimakan menimbulkan efek panas pada bibir
  • 2:07 - 2:11
    Tidak terasa pohon pinang ini sudah besar
  • 2:11 - 2:15
    Dulu masih kecil sekarang tiba-tiba sudah berbuah dan di tawar oleh orang lain
  • 2:15 - 2:19
    Biasanya saya memberi harga Rp 50.000
  • 2:20 - 2:24
    Rp 50.000 untuk satu tandan dan tidak masalah jika mereka ingin menjual eceran di pasar
  • 2:24 - 2:28
    Tetapi jangan di jual perlokasi lahan
  • 2:28 - 2:30
    Jika di jual satu lokasi maka kita tidak akan mendapatkan keuntungan lagi
  • 2:30 - 2:36
    Kita sudah kerja tetapi kita tidak mendapatkan hasil
  • 2:36 - 2:43
    Selain harus menanam sendiri, kita juga harus pintar-pintar membaca situasi pasar
  • 2:48 - 2:55
    Pohon ini biasanya saya jual Rp 50.000 satu tandan
  • 2:55 - 3:01
    Biasanya terjual 3 sampai 4 tandan
  • 3:01 - 3:09
    Tetapi kalau kita mempunyai tanah yang luas jangan di jual semua sama orang lain
  • 3:11 - 3:15
    Kita harus tanam sendiri karena nanti kita dapat menikmati hasilnya sendiri
  • 3:15 - 3:20
    Dari pada tanah dibiarkan kosong, tidak digunakan dan tidak bermanfaat
  • 3:20 - 3:24
    JIka kita manfaatkan pasti tanah tersebut mempunyai nilai tersendiri untuk kita
  • 3:24 - 3:32
    Jadi, saya ingin menghimbau untuk kita semua
  • 3:32 - 3:37
    Saya berbicara berdasarkan pengalaman
  • 3:37 - 3:45
    Saya merasa bahwa bergaul dengan hal-hal negatif itu tidak menguntungkan
  • 3:45 - 3:51
    Lebih baik kita fokus mengurus keluarga karena masa depan generasi papua ini ada di kita
  • 3:51 - 3:57
    Jadi jangan membuang waktu karena waktu adalah emas
  • 3:57 - 4:01
    Besok saat kita tidak berbuat sesuatu, tidak akan ada orang yang mengingat kita
  • 4:01 - 4:06
    Kerena kita tidak pernah berbuat sesuatu yang terbaik bagi orang lain
  • 4:06 - 4:09
    jadi ini hanya salah satu contoh untuk kita semua
  • 4:09 - 4:15
    Bahwa, walaupun sedikit tetapi ini sangat bermanfaat bagi orang yang nanti akan mengikuti
  • 4:15 - 4:18
    Ini kalau dilihat hikmahnya cukup luar biasa
  • 4:18 - 4:23
    Bahwa ada hal positif yang dapat kita ambil
  • 4:33 - 4:39
    Bagi kami orang marin saat bangun pagi kami tetap makan pinang
  • 4:39 - 4:44
    Bahkan serapan bagi kami yang terutama adalah pinang
  • 4:44 - 4:54
    Karena sesudah makan pinang badan terasa lebih segar, karena kami sudah terbiasa makan pinang
  • 4:54 - 5:00
    Saya mulai menanam saat pagi sebelum berangkat kerja
  • 5:00 - 5:07
    Karena saya bekerja sebagai sekertaris desa
  • 5:07 - 5:12
    Sebelum saya berangkat kerja saya manfaatkan waktu untuk menanam terlebih dahulu
  • 5:12 - 5:18
    Ketika sudah jam bekerja saya tetap bekerja, siang istirahat, kalau sore ada waktu saya kembali menanam
  • 5:18 - 5:26
    Inilah kesibukan saya dari pada saya hanya duduk dan tidak mempunyai kesibukan, lebih baik saya manfaatkan lahan kosong ini
  • 5:26 - 5:31
    Saya ingin menghimbau untuk teman-teman aparat kampung
  • 5:31 - 5:36
    Kita jangan hanya menyuruh masyarakat untuk kerja saja
  • 5:36 - 5:44
    Tetapi kita harus memberi contoh agar mereka akan mencontoh dari kita
  • 6:06 - 6:10
    Tanaman ini sangat bermafaat bagi saya
  • 6:10 - 6:15
    Dapat digunakan untuk membeli keperluan
  • 6:15 - 6:26
    Seperti beli rokok, gula, kopi saya dapat dari hasil tanaman ini
  • 6:26 - 6:30
    Apalagi untuk keperluan jajan anak sekolah
  • 6:30 - 6:45
    Ketika anak-anak minta uang Rp 5.000 sampai Rp 10.000 untuk jajan atau keperluan buku tulis
  • 6:45 - 6:49
    ini merupakan inisiatif dari saya sendiri
  • 6:49 - 6:56
    Bahwa saat anak-anak masih kecil keperluan mereka tidak terlalu banyak
  • 6:56 - 7:03
    Tetapi saat mereka sudah sekolah smp, sma bahkan sampai di perguruan tinggi
  • 7:03 - 7:09
    Keperluannya pasti sangat banyak
  • 7:09 - 7:13
    Jadi untuk mengantisipasi pengeluaran tersebut
  • 7:13 - 7:17
    Saya menanam seperti ini sehingga nanti dapat membantu untuk sekolah
  • 7:17 - 7:20
    dan aktivitas kegiatan belajar-mengajar
  • 7:20 - 7:25
    Untuk membangun masyarakat kita harus membangun dari kekuatan mungkin dibidang pertanian
  • 7:25 - 7:33
    Sekarang dapat kita lihat untuk menyekolahkan anak kita selalu terbentur dengan keuangan
  • 7:33 - 7:36
    Jadi salah satu solusinya mungkin dengan menanam seperti ini
  • 7:36 - 7:45
    Sirih ini banyak dijual di pasar
  • 7:50 - 7:58
    Kalau kita lihat sirih tidak bertahan karena terlalu banyak menggunakan pupuk kimia
  • 7:58 - 8:02
    Sehingga belum terlalu lama sirihnya sudah busuk
  • 8:02 - 8:08
    Saya berharap sirih saya yang dari kampung ini tidak seperti itu
  • 8:08 - 8:13
    Saya ingin menampilkan sesuatu itu dengan kualitias terbaik
  • 8:13 - 8:18
    Karena kualitias alam disini sangat mendukung
  • 8:22 - 8:30
    Kalau sirih yang tidak pakai pupuk buahnya kecil tapi saat dimakan sudah terasa puas
  • 8:30 - 8:35
    Sedangkan yang menggunakan pupuk kimia walaupun besar orang masih belum puas dan masih ingin tambah sirih lagi
  • 8:35 - 8:41
    Karena rasa sirih yang menggunakan pupuk dan tidak sangat berbeda
  • 8:41 - 8:45
    Dan tanaman ini saya tidak pernah menggunakan pupuk kimia
  • 8:45 - 8:51
    Sehingga saat dimakan rasanya beda dengan sirih yang kebanyakan dijual di pasar yang menggunakan pupuk
  • 8:51 - 8:55
    Walaupun beli pinangnya banyak tetapi sirih yang digunakan juga banyak
  • 8:55 - 9:02
    Tetapi kalau yang tanpa pupuk walalupun makannya sedikit sudah terasa puas
  • 9:02 - 9:05
    Mungkin perbedaannya disitu
  • 9:06 - 9:13
    Kalau saya ada pinang tapi tidak ada sirih
  • 9:13 - 9:22
    Saya pergi ketempat saudara ipar untuk minta sirih supaya saya bisa makan pinang
  • 9:22 - 9:28
    Bagi saya makan pinang itu suatu kewajiban karena sesudah makan pinang itu terasa sangat enak
  • 9:28 - 9:33
    Jadi, papua dikenal dengan suka memakan pinang
  • 9:33 - 9:44
    Seperti ini gigi, kuat bibir merah bukan karena pewarna bibir tetapi semua itu karena pinang
  • 9:44 - 9:47
    Ingat, jangan hanya makan saja tetapi kita harus menanam juga
  • 9:47 - 9:55
    Tanah papua itu istana cinta kasih jadi kita harus sungguh-sungguh menanam sirih
  • 9:57 - 10:07
    Kalau yang ini baru ganti pohon
  • 10:07 - 10:14
    Kalau baru ganti pohon seperti ini, sirih yang baru tumbuh harus diikat
  • 10:14 - 10:20
    Supaya dia tumbuh mengelilingi batang pohon supaya tumbuh lebih rapi keatas
  • 10:20 - 10:24
    Kalau bengkok-bengkok tumbuhnya saling tindis (menekan)
  • 10:24 - 10:34
    Kalau dia rapi saat dia berbuah nanti hasilnya jadi lebih bagus
Title:
Jaga Sirih Pinang
Video Language:
Indonesian
Team:
EngageMedia
Duration:
11:16

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions