Anda fasih berbahasa ini (tanpa Anda sadari)
-
0:01 - 0:02Saya seorang seniman.
-
0:03 - 0:06Menjadi seniman adalah pekerjaan terhebat.
-
0:07 - 0:09Dan saya kasihan pada Anda semua
-
0:09 - 0:12yang harus menghabiskan waktu
menemukan galaksi baru -
0:12 - 0:14atau menyelamatkan umat manusia
dari pemanasan global. -
0:14 - 0:17(Tawa)
-
0:17 - 0:20Tapi menjadi seorang seniman
juga menakutkan. -
0:21 - 0:24Saya menghabiskan waktu setiap hari,
dari pukul 9 hingga 6, melakukan ini. -
0:25 - 0:27(Tawa)
-
0:27 - 0:31Saya bahkan memulai karier sampingan
yang intinya hanya -
0:31 - 0:34mengeluhkan betapa sulitnya
proses kreatif. -
0:34 - 0:35(Tawa)
-
0:35 - 0:39Tapi hari ini, saya tak ingin berbicara
tentang hal yang mempersulit hidup saya. -
0:39 - 0:42Saya ingin bercerita apa yang
membuatnya mudah. -
0:42 - 0:44Dan itu adalah Anda
-
0:44 - 0:46dan fakta bahwa Anda fasih
dalam suatu bahasa -
0:46 - 0:48yang mungkin tidak Anda sadari.
-
0:49 - 0:53Anda fasih dalam bahasa membaca gambar.
-
0:55 - 0:56Memahami gambar seperti itu
-
0:56 - 0:58membutuhkan sedikit usaha intelektual.
-
0:58 - 1:00Tapi tak seorang pun mengajari Anda
caranya, -
1:01 - 1:02Anda tahu begitu saja.
-
1:03 - 1:05Perguruan tinggi, perbelanjaan, musik.
-
1:05 - 1:09Yang membuat sebuah bahasa kuat adalah
kemampuannya mengubah suatu ide kompleks -
1:09 - 1:12dan menyampaikannya dalam bentuk
sangat simpel dan efisien. -
1:14 - 1:17Gambar-gambar ini menyiratkan
ide-ide yang persis sama. -
1:19 - 1:21Tapi saat Anda melihat, contohnya,
topi toga itu, -
1:21 - 1:25Anda paham bahwa benda itu tak mewakili
aksesori yang Anda kenakan -
1:25 - 1:26saat menerima gelar sarjana,
-
1:26 - 1:28melainkan konsep umum universitas.
-
1:30 - 1:34Lukisan tak hanya
dapat menyampaikan pesan, -
1:34 - 1:37tapi juga membangkitkan emosi
-
1:37 - 1:40Katakanlah Anda berada di tempat asing
dan melihat ini. -
1:40 - 1:42Anda merasa bahagia dan lega.
-
1:42 - 1:44(Tawa)
-
1:44 - 1:49Atau sedikit rasa gelisah
atau mungkin rasa panik. -
1:49 - 1:52(Tawa)
-
1:52 - 1:55Atau damai dan tenang.
-
1:55 - 1:57(Tawa)
-
1:57 - 2:00Tapi visual lebih dari
sekadar ikon grafis. -
2:01 - 2:05Jika saya ingin menceritakan
perjuangan zaman modern, -
2:05 - 2:08Saya akan mulai dengan sandaran tangan
di antara dua kursi pesawat -
2:08 - 2:10dan dua siku yang bertarung.
-
2:10 - 2:13Yang saya sukai di sana adalah
hukum universal ini, -
2:13 - 2:15bahwa hanya ada 30 detik
untuk bertarung siku -
2:15 - 2:19jika menang, Anda berhak atas
sandaran tangan itu saat penerbangan. -
2:19 - 2:21(Tawa)
-
2:21 - 2:25Saat ini, iklan penerbangan
penuh dengan gambar-gambar ini. -
2:25 - 2:28Jika saya ingin menggambarkan
rasa tidak nyaman, -
2:28 - 2:30bantal leher ini contohnya.
-
2:30 - 2:33Mereka didesain untuk kenyamanan Anda--
-
2:33 - 2:35(Tawa)
-
2:35 - 2:36tapi tidak.
-
2:36 - 2:39(Tawa)
-
2:40 - 2:42Saya tidak tidur di pesawat.
-
2:43 - 2:47Yang biasa saya lakukan adalah
jatuh dalam semacam koma menyakitkan. -
2:47 - 2:50Dan ketika terbangun,
-
2:51 - 2:53ada rasa menjijikan di mulut saya.
-
2:53 - 2:57Rasanya sangat buruk
sampai tak bisa dideskripsikan, -
2:57 - 2:58tapi masih bisa digambarkan.
-
2:58 - 3:04(Tawa)
-
3:04 - 3:07Sebenarnya, saya suka tidur.
-
3:07 - 3:11Dan saya suka tidur
sambil berpelukan. -
3:11 - 3:15Saya sampai jago berpelukan
setelah mendekati 20 tahun lamanya, -
3:15 - 3:18tapi selama ini, saya tidak tahu apa
yang harus saya lakukan -
3:18 - 3:19dengan lengan bawah saya.
-
3:19 - 3:22(Tawa)
-
3:22 - 3:24(Tepuk tangan)
-
3:24 - 3:26Dan satu-satunya hal --
-
3:28 - 3:30satu-satunya hal yang membuat
tidur jadi lebih rumit -
3:31 - 3:32daripada melakukannya dalam pesawat
-
3:32 - 3:34adalah memiliki anak-anak kecil.
-
3:35 - 3:37Mereka ada di kasur Anda
sekitar jam 4 pagi -
3:38 - 3:41dengan keluhan bohong seperti,
"Aku bermimpi buruk." -
3:41 - 3:44(Tawa)
-
3:44 - 3:46Anda merasa tak enak pada mereka;
mereka anak Anda, -
3:46 - 3:48sehingga mereka pun tidur
dengan Anda. -
3:48 - 3:52Harus diakui, awalnya mereka
menggemaskan, hangat, dan enak dipeluk. -
3:52 - 3:55Detik Anda kembali tidur,
mereka mulai -- -
3:55 - 3:57(Tawa)
-
3:57 - 3:58tak bisa diam.
-
3:58 - 4:00(Tawa)
-
4:00 - 4:02Kami suka menyebutnya mode helikopter.
-
4:02 - 4:04(Tawa)
-
4:04 - 4:09Kini, semakin dalam sesuatu terukir
di kesadaran Anda, -
4:09 - 4:13semakin sedikit detail dibutuhkan
untuk memperoleh reaksi emosional. -
4:13 - 4:16(Tawa)
-
4:16 - 4:18Jadi kenapa gambar seperti ini
berhasil? -
4:19 - 4:22Karena kita sebagai pembaca
-
4:22 - 4:24sangat baik dalam mengisi kekosongan.
-
4:25 - 4:29Sekarang, saat Anda menggambar,
ada konsep ruang negatif ini. -
4:29 - 4:32Dan idenya, ketimbang menggambar
objek sesungguhnya, -
4:32 - 4:34Anda justru menggambar ruang
di sekitarnya. -
4:34 - 4:36Jadi mangkuk-mangkuk di gambar ini kosong.
-
4:37 - 4:41Tapi tinta hitam ini mendorong otak Anda
memproyeksikan makanan ke kehampaan. -
4:44 - 4:47Yang kita lihat bukanlah
burung hantu terbang. -
4:48 - 4:50Kita sebenarnya melihat
sepasang baterai AA -
4:50 - 4:52berdiri di atas gambar tak masuk akal.
-
4:52 - 4:56dan saya hidupkan adegan
dengan menggerakkan lampu meja naik turun. -
4:56 - 4:58(Tawa)
-
4:58 - 5:01Gambar ini hanya ada dalam pikiran Anda.
-
5:02 - 5:05Jadi, berapa informasi yang diperlukan
untuk memicu gambar itu? -
5:06 - 5:10Tujuan saya sebagai seniman
adalah menggunakan jumlah sekecil mungkin. -
5:11 - 5:14Saya berusaha mencapai
level kesederhanaan -
5:14 - 5:16dalam artian, jika Anda ambil
satu elemen lagi, -
5:16 - 5:18seluruh konsep akan hancur.
-
5:20 - 5:23Karena itulah alat favorit saya
sebagai seniman adalah abstraksi. -
5:25 - 5:28Saya menunjukkan sistem yang saya sebut
"abstract-o-meter", -
5:28 - 5:29dan begini cara kerjanya.
-
5:29 - 5:33Anda mengambil satu simbol, yang mana pun,
misalnya hati dan panah, -
5:33 - 5:36yang kebanyakan kita baca
sebagai simbol cinta, -
5:36 - 5:38dan sebagai seniman,
saya bisa gambar itu -
5:38 - 5:40dalam derajat realisme atau abstraksi
berapa pun. -
5:41 - 5:46Jika saya menggambarnya terlalu realistik,
orang-orang takkan suka. -
5:46 - 5:48(Tawa)
-
5:48 - 5:52Tapi jika gambarnya terlalu abstrak,
-
5:52 - 5:54orang-orang takkan tahu
apa yang mereka lihat. -
5:54 - 5:56Jadi saya harus mencari
titik sempurna di skala, -
5:56 - 5:58yaitu suatu tempat di tengah.
-
5:59 - 6:03Setelah mengurangi gambar
agar jadi lebih sederhana, -
6:04 - 6:06semua koneksi barulah memungkinkan.
-
6:09 - 6:13Dan itu menciptakan sudut baru
bagi penceritaan. -
6:13 - 6:16(Tawa)
-
6:16 - 6:17Yang saya suka lakukan adalah,
-
6:17 - 6:22Saya suka mengambil gambar dari
daerah budaya terpencil dan menyatukannya -
6:24 - 6:26Sekarang, dengan referensi
yang lebih berani -- -
6:26 - 6:29(Tawa)
-
6:29 - 6:31Saya bisa lebih bersenang-senang.
-
6:32 - 6:35Tapi tentu, saya tahu segalanya jadi kabur
-
6:35 - 6:36sampai kehilangan beberapa dari kalian.
-
6:36 - 6:41Jadi sebagai desainer, inilah kunci
mendapat pemahaman yang benar -
6:41 - 6:44atas bahasa visual dan kultural
pangsa pasar Anda. -
6:46 - 6:51Dengan gambar ini,
sebuah komentar di Olimpiade Athena, -
6:51 - 6:53saya percaya pembaca majalah "New Yorker"
-
6:53 - 6:56setidaknya paham sedikit
tentang seni Yunani. -
6:56 - 6:58Jika tidak, berarti gambar ini gagal.
-
6:59 - 7:02Tapi jika Anda paham,
detail kecil mungkin Anda apresiasi, -
7:02 - 7:04seperti pola botol bir
di bawah vas ini. -
7:05 - 7:06(Tawa)
-
7:08 - 7:12Diskusi berulang saya
dengan editor-editor majalah, -
7:12 - 7:14yang biasanya orang-orang tipe 'kata',
-
7:14 - 7:16adalah pembaca mereka,
yaitu Anda semua, -
7:17 - 7:21jauh lebih pandai dalam membuat
lompatan radikal dengan gambar, -
7:21 - 7:23dibanding mereka sendiri.
-
7:23 - 7:28Satu-satunya hal yang membuat frustasi
adalah mereka sering mendorong saya -
7:28 - 7:31pada seperangkat kecil
klise visual melelahkan -
7:31 - 7:33yang dianggap aman.
-
7:33 - 7:36Anda tahu, para pebisnislah
yang menaiki tangga, -
7:36 - 7:39dan ketika tangganya bergerak,
berubah menjadi grafik pasar saham -
7:39 - 7:41dengan simbol-simbol dolar;
itu pertanda baik. -
7:41 - 7:43(Tawa)
-
7:43 - 7:47Jika ada pembuat keputusan editorial
di antara hadirin semua, -
7:47 - 7:49saya ingin memberi saran.
-
7:49 - 7:52Setiap kali gambar seperti ini
diterbitkan, -
7:52 - 7:53seekor bayi panda akan mati.
-
7:53 - 7:55(Tawa)
-
7:55 - 7:56Secara harfiah.
-
7:56 - 7:57(Tawa)
-
7:57 - 8:02(Tepuk tangan)
-
8:02 - 8:05Kapan klise visual jadi baik atau buruk?
-
8:05 - 8:07Ini garis yang bagus.
-
8:07 - 8:09Dan sangat bergantung pada cerita.
-
8:09 - 8:13Pada 2011, saat gempa bumi
dan tsunami terjadi di Jepang, -
8:13 - 8:15saya memikirkan sebuah sampul.
-
8:15 - 8:18Jadi saya mendalami simbol klasik:
-
8:18 - 8:19bendera Jepang.
-
8:19 - 8:22"Gelombang Besar" oleh Hokusai,
salah satu gambar terbaik. -
8:24 - 8:26Kemudian cerita berubah
-
8:26 - 8:29saat situasi di pembangkit listrik
di Fukushima tak terkendali. -
8:30 - 8:35Saya ingat TV menayangkan gambar
para pekerja dalam jas hazmat, -
8:35 - 8:36berjalan melewati situs itu,
-
8:36 - 8:40dan saya terguncang akan
ketenangan dan keheningan di sana. -
8:40 - 8:43Karena itu saya ingin menciptakan
gambar malapetaka yang bisu. -
8:44 - 8:46Dan seperti inilah jadinya.
-
8:47 - 8:49(Tepuk tangan)
-
8:49 - 8:50Terima kasih.
-
8:50 - 8:53(Tepuk tangan)
-
8:53 - 8:58Saya ingin menciptakan momen "Aha!"
bagi Anda, pembaca sekalian. -
8:58 - 9:00Dan sayangnya, saya tidak lantas
-
9:00 - 9:03punya momen "Aha!" itu
saat menciptakan gambar ini. -
9:04 - 9:05Saya tak pernah berdiam
-
9:05 - 9:08di kursi saya dengan bohlam menyala
di kepala saya. -
9:09 - 9:12Yang dibutuhkan justru
-
9:12 - 9:15proses pengambilan keputusan
desain minimal yang sangat lambat -
9:15 - 9:18yang memberi ide cerdas,
jika saya beruntung. -
9:20 - 9:23Jadi suatu hari, saat berkereta,
saya coba menguraikan -
9:23 - 9:25aturan grafis untuk tetesan di jendela.
-
9:26 - 9:27Dan kemudian saya sadar,
-
9:27 - 9:30"Oh, latar belakangnya kabur
dari arah terbalik, terus terbingkai -
9:30 - 9:32dalam gambar tajam."
-
9:32 - 9:34Dan saya berpikir, wow, keren sekali,
-
9:34 - 9:36dan saya tak tahu
harus berbuat apa. -
9:36 - 9:38Kemudian, saya kembali ke New York,
-
9:38 - 9:43dan saya membuat gambar terjebak macet
di jembatan Brooklyn. -
9:43 - 9:46Sungguh menjengkelkan, tapi juga puitis.
-
9:47 - 9:48Lalu saya tersadar,
-
9:48 - 9:52saya bisa mengambil kedua ide itu
dan menyatukannya dalam ide ini. -
9:53 - 9:56Yang ingin saya lakukan bukanlah
memperlihatkan adegan realistik. -
9:57 - 10:00Tapi, mungkin seperti puisi,
-
10:00 - 10:03yang menyadarkan Anda bahwa
Anda sudah memiliki gambaran ini, -
10:03 - 10:05tapi saya baru menguaknya sekarang
-
10:05 - 10:09dan membuat Anda sadar selama ini,
Anda selalu membawanya. -
10:10 - 10:13Tapi seperti puisi,
ini proses yang sangat lembut -
10:13 - 10:17yang tidak efisien maupun terukur,
saya kira. -
10:19 - 10:22Dan mungkin keterampilan terpenting
bagi seniman -
10:22 - 10:23adalah empati.
-
10:25 - 10:28Anda memerlukan keahlian
dan Anda memerlukan -- -
10:28 - 10:29(Tawa)
-
10:29 - 10:31memerlukan kreativitas --
-
10:31 - 10:32(Tawa)
-
10:32 - 10:33Terima kasih --
-
10:33 - 10:35untuk membuat gambar seperti itu.
-
10:36 - 10:38Tapi Anda perlu mundur
-
10:38 - 10:41dan melihat apa yang Anda lakukan
dari perspektif para pembaca. -
10:42 - 10:47Saya berusaha menjadi seniman yang baik
dengan menjadi pengamat gambar yang baik. -
10:47 - 10:50Karenanya, saya mulai berlatih,
-
10:50 - 10:52saya menyebutnya sketsa Minggu,
yang artinya -
10:52 - 10:57setiap Minggu, saya akan mengambil
barang acak di sekitar rumah saya -
10:57 - 11:01dan berusaha melihat apakah
objek itu mampu memicu sebuah ide -
11:01 - 11:04yang tak ada hubungannya dengan
tujuan awal barang itu dibuat. -
11:05 - 11:08Dan biasanya pikiran saya justru kosong
untuk waktu lama. -
11:09 - 11:13Dan satu-satunya trik yang berhasil
ialah saat saya membuka pikiran -
11:13 - 11:16dan memandangi setiap gambar
yang saya letakkan di sana, -
11:16 - 11:18dan mencari objek berhubungan.
-
11:19 - 11:23Kalau ada, cukup tambahkan beberapa
garis tinta untuk menghubungkan -- -
11:23 - 11:26untuk mempertahankan
momen inspirasi pendek ini. -
11:28 - 11:30Dan pelajaran besar di sana
-
11:31 - 11:34adalah bahwa sihir yang nyata
tak terjadi di atas kertas. -
11:34 - 11:36Ia ada di dalam pikiran para pembaca.
-
11:36 - 11:42Ketika ekspektasi dan pengetahuan Anda
berselisih dengan niatan artistik saya. -
11:44 - 11:47Interaksi Anda dengan sebuah gambar,
-
11:47 - 11:51kemampuan Anda membaca, mempertanyakan,
terganggu, tergali, atau terinspirasi -
11:51 - 11:52oleh sebuah gambar
-
11:52 - 11:55sama pentingnya dengan
kontribusi artistik saya. -
11:56 - 12:00Karena itu yang benar-benar membelokkan
penyataan artistik -
12:02 - 12:03ke dalam dialog kreatif.
-
12:05 - 12:07Jadi, keterampilan Anda membaca gambar
-
12:08 - 12:09tak hanya mengagumkan,
-
12:10 - 12:11itulah yang memungkinkan seni saya.
-
12:13 - 12:15Karenanya, saya berterima kasih
pada Anda semua. -
12:15 - 12:18(Tepuk tangan)
-
12:18 - 12:23(Sorakan)
-
12:24 - 12:25Terima kasih.
-
12:25 - 12:29(Tepuk tangan)
- Title:
- Anda fasih berbahasa ini (tanpa Anda sadari)
- Speaker:
- Christoph Niemann
- Description:
-
Tanpa disadari, kita fasih berkomunikasi menggunakan gambar, ucap ilustrator bernama Christoph Niemann. Dalam sebuah perbincangan yang memukau dan dikemas dengan ilustrasi-ilustrasi sederhana nan cerdas, Niemann membawa kita ke sebuah perjalanan yang menunjukkan bagaimana seniman-seniman menyentuh emosi dan pikiran kita -- semuanya tanpa kata-kata.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 12:42
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) | ||
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) | ||
Karen Winardi accepted Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) | ||
Karen Winardi edited Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) | ||
Intan Andini edited Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) | ||
Sahi Rahman edited Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) | ||
Sahi Rahman edited Indonesian subtitles for You are fluent in this language (and don't even know it) |