Return to Video

Virus Corona dan Masa Depan Kita|Alanna Shaikh| TEDxSMU

  • 0:12 - 0:16
    Saya akan mulai dengan berbicara
    sedikit tentang kualifikasi saya
  • 0:16 - 0:18
    kepada Anda semua.
  • 0:18 - 0:23
    Karena jujur saja,
    Anda seharusnya tidak mendengarkan
  • 0:23 - 0:26
    sembarang orang tua
    yang berbicara tentang COVID-19.
  • 0:26 - 0:28
    (Tawa)
  • 0:28 - 0:32
    Saya telah bekerja di bidang
    kesehatan global selama 20 tahun,
  • 0:32 - 0:36
    dengan spesialisasi teknis
    pada sistem kesehatan
  • 0:36 - 0:40
    dan apa yang terjadi jika sistem kesehatan
    mengalami goncangan yang hebat.
  • 0:40 - 0:43
    Saya pun pernah bekerja di bidang
    jurnalistik kesehatan global.
  • 0:43 - 0:46
    Saya pernah menulis tentang
    kesehatan global dan biosecurity
  • 0:46 - 0:49
    untuk beberapa koran dan situs web,
  • 0:49 - 0:52
    dan beberapa tahun lalu
    saya menerbitkan sebuah buku
  • 0:52 - 0:55
    tentang ancaman kesehatan
    global utama yang kita hadapi.
  • 0:56 - 0:59
    Saya memimpin gerakan terkait
    penyebaran penyakit menular,
  • 0:59 - 1:03
    mulai dari evaluasi pusat
    penanganan virus Ebola
  • 1:03 - 1:07
    hingga mengamati penularan
    tuberkulosis dalam fasilitas kesehatan
  • 1:07 - 1:11
    serta menggalakkan kesiagaan
    atas flu burung.
  • 1:11 - 1:14
    Saya memiliki gelar magister
    dalam Kesehatan Internasional.
  • 1:14 - 1:16
    Saya bukan dokter, bukan juga perawat.
  • 1:16 - 1:21
    Bidang saya bukanlah pengobatan
    pasien atau perawatan individu.
  • 1:21 - 1:24
    Bidang saya adalah mengawasi
    masyarakat dan sistem kesehatan -
  • 1:24 - 1:28
    apa yang terjadi ketika penyakit
    berkembang dalam skala besar.
  • 1:28 - 1:32
    Jika kita menilai keahlian
    kesehatan global seseorang
  • 1:32 - 1:35
    dalam skala 1 sampai dengan 10 -
  • 1:35 - 1:38
    di mana 1 adalah orang yang
    berkomentar di Facebook,
  • 1:38 - 1:42
    dan 10 adalah World Health Organization -
  • 1:42 - 1:46
    maka saya ada di angka 7 atau 8.
  • 1:46 - 1:49
    Jadi, ingatlah itu
    ketika saya berbicara dengan Anda.
  • 1:50 - 1:52
    Saya akan mulai dari hal-hal mendasar,
  • 1:52 - 1:54
    karena sepertinya ada yang hilang
  • 1:54 - 1:57
    dari kegaduhan media
    seputar COVID-19.
  • 1:57 - 2:02
    COVID-19 adalah virus corona,
  • 2:02 - 2:06
    virus corona merupakan
    bagian spesifik dari virus,
  • 2:06 - 2:09
    yang memiliki karakteristik unik.
  • 2:09 - 2:13
    Virus ini menggunakan ARN
    bukan DNA sebagai materi genetik,
  • 2:13 - 2:16
    dan dilindungi oleh duri
    pada permukaannya,
  • 2:16 - 2:19
    yang digunakan untuk menyerbu sel.
  • 2:19 - 2:22
    Duri itu adalah bagian corona (mahkota)
    dari virus corona.
  • 2:24 - 2:27
    COVID-19 dikenal sebagai
    virus corona yang baru
  • 2:27 - 2:31
    karena, hingga Desember, kami hanya
    mengetahui enam jenis virus corona.
  • 2:31 - 2:34
    COVID-19 adalah jenis ketujuh.
  • 2:34 - 2:35
    Ini baru bagi kami,
  • 2:35 - 2:38
    virus ini baru saja diurutkan gen-nya,
    baru saja diberi nama -
  • 2:38 - 2:39
    itu sebabnya disebut baru.
  • 2:40 - 2:44
    Kalau Anda ingat SARS -
    sindrom pernapasan akut berat
  • 2:44 - 2:47
    atau MERS -
    sindrom pernapasan Timur Tengah
  • 2:47 - 2:49
    itu juga virus corona,
  • 2:49 - 2:52
    dan keduanya disebut sindrom pernapasan
  • 2:52 - 2:55
    karena itulah yang dilakukan virus corona.
  • 2:55 - 2:57
    Virus ini menyerang paru-paru.
  • 2:57 - 2:58
    Tidak menyebabkan muntah,
  • 2:58 - 3:00
    tidak menyebabkan
    darah keluar dari mata,
  • 3:00 - 3:03
    tidak menyebabkan pendarahan,
    tetapi menyerang paru-paru.
  • 3:04 - 3:06
    COVID-19 juga begitu.
  • 3:06 - 3:09
    Virus ini menimbulkan
    serangkaian sindrom pernapasan,
  • 3:10 - 3:13
    mulai dari batuk kering dan demam,
  • 3:13 - 3:17
    hingga pneumonia yang mematikan.
  • 3:17 - 3:20
    Serangkaian gejala tersebut
    adalah alasan
  • 3:20 - 3:23
    sulitnya melacak wabah ini.
  • 3:23 - 3:26
    Banyak orang terkena COVID-19,
  • 3:26 - 3:30
    tetapi gejala yang ditunjukkan
    sangat ringan
  • 3:30 - 3:33
    hingga tidak memeriksakan diri
    ke pelayanan kesehatan.
  • 3:33 - 3:34
    Mereka tidak terdaftar di sistem.
  • 3:34 - 3:38
    Anak-anak, khususnya,
    mudah sembuh dari COVID-19,
  • 3:38 - 3:41
    yang patut disyukuri.
  • 3:43 - 3:45
    Virus corona bersifat zoonosis,
  • 3:45 - 3:49
    artinya ditularkan dari hewan ke manusia.
  • 3:49 - 3:53
    Beberapa virus corona, seperti COVID-19,
    juga dapat menular antar manusia.
  • 3:54 - 3:57
    Penyebaran antar manusia terjadi
    lebih cepat dan lebih jauh,
  • 3:57 - 3:59
    seperti yang terjadi dengan COVID-19.
  • 3:59 - 4:03
    Penyakit zoonosis sangat sulit dihilangkan
  • 4:03 - 4:05
    karena mereka berasal dari hewan.
  • 4:05 - 4:09
    Contohnya flu burung.
  • 4:09 - 4:14
    Kita bisa menghilangkannya dari
    hewan ternak seperti kalkun, bebek,
  • 4:14 - 4:18
    tetapi selalu muncul lagi tiap tahun
    karena ditularkan oleh burung liar.
  • 4:18 - 4:19
    Anda tidak sering mendengarnya,
  • 4:19 - 4:22
    karena flu burung tidak menular
    antar manusia,
  • 4:22 - 4:27
    tetapi wabah itu terjadi setiap tahun
    di peternakan di seluruh dunia.
  • 4:28 - 4:32
    COVID-19 kemungkinan besar ditularkan
    dari hewan ke manusia
  • 4:32 - 4:35
    di pasar hewan liar di Wuhan, Cina.
  • 4:36 - 4:39
    Sekarang kita bicara yang lebih rumit.
  • 4:39 - 4:43
    Wabah ini bukan wabah besar
    terakhir yang akan kita temui.
  • 4:43 - 4:48
    Akan ada lebih banyak wabah,
    dan akan ada lebih banyak epidemi.
  • 4:48 - 4:51
    Itu bukan hal yang mungkin terjadi,
    hal itu pasti terjadi.
  • 4:51 - 4:54
    Ini adalah hasil dari cara kita,
    selaku manusia,
  • 4:54 - 4:57
    berinteraksi dengan bumi kita.
  • 4:57 - 5:00
    Pilihan manusia
    membawa kita ke posisi
  • 5:00 - 5:02
    di mana kita akan menemui
    lebih banyak wabah.
  • 5:03 - 5:06
    Di antaranya perubahan iklim
    dan naiknya suhu bumi
  • 5:06 - 5:10
    yang membuat bumi lebih 'ramah'
    terhadap virus dan bakteri.
  • 5:10 - 5:16
    Namun ini juga berkaitan
    dengan eksploitasi alam liar.
  • 5:16 - 5:19
    Ketika kita membakar dan membajak
    hutan hujan Amazon
  • 5:19 - 5:22
    sehingga kita mendapat
    lahan murah untuk beternak,
  • 5:22 - 5:26
    ketika padang belukar terakhir di Afrika
    diubah menjadi peternakan,
  • 5:26 - 5:31
    ketika hewan liar di Cina
    diburu hingga punah,
  • 5:31 - 5:34
    manusia bersentuhan dengan
    populasi satwa liar
  • 5:34 - 5:37
    yang belum pernah
    ditemui sebelumnya,
  • 5:37 - 5:40
    dan populasi itu memiliki
    bermacam penyakit baru:
  • 5:40 - 5:43
    bakteri, virus -
    hal yang tidak siap kita hadapi.
  • 5:44 - 5:47
    Kelelawar, khususnya, memiliki bakat
    sebagai inang berbagai penyakit
  • 5:47 - 5:49
    yang bisa menular ke manusia.
  • 5:49 - 5:52
    Namun kelelawar bukan satu-satunya
    hewan yang bisa menularkan.
  • 5:52 - 5:57
    Jadi semakin kita membuat
    tempat terpencil menjadi terbuka,
  • 5:57 - 5:59
    wabah akan terus berdatangan.
  • 6:00 - 6:05
    Kita tidak bisa menghentikan wabah dengan
    karantina atau larangan bepergian.
  • 6:05 - 6:07
    Itu reaksi pertama semua orang:
  • 6:07 - 6:11
    Cegah orang-orang bepergian,
    hentikan penularan wabah.
  • 6:11 - 6:16
    Namun kenyataannya sangat sulit
    menerapkan karantina yang baik.
  • 6:16 - 6:20
    Sulit untuk membuat larangan bepergian.
  • 6:20 - 6:23
    Bahkan di negara yang telah
    memerhatikan kesehatan masyarakat,
  • 6:23 - 6:25
    seperti AS dan Korea Selatan,
  • 6:25 - 6:28
    tidak bisa menerapkan larangan
    sedemikian cepat
  • 6:28 - 6:30
    hingga dapat langsung
    menghentikan penyebaran wabah.
  • 6:30 - 6:34
    Ada penjelasan logis
    dan medis untuk itu.
  • 6:34 - 6:37
    Jika Anda melihat COVID-19 saat ini,
  • 6:37 - 6:40
    ada saat di mana Anda terinfeksi,
  • 6:40 - 6:43
    dan tidak menunjukan gejala apa pun
    setidaknya selama 24 hari.
  • 6:44 - 6:46
    Jadi orang-orang bepergian
    membawa virus ini
  • 6:46 - 6:48
    tanpa menunjukan gejala.
  • 6:48 - 6:49
    Mereka tidak akan dikarantina.
  • 6:49 - 6:52
    Tidak ada yang tahu
    mereka perlu dikarantina.
  • 6:54 - 6:59
    Karantina dan larangan bepergian
    juga memiliki dampak negatif.
  • 6:59 - 7:01
    Manusia adalah makhluk sosial,
  • 7:01 - 7:04
    yang melawan ketika
    ditahan di satu tempat,
  • 7:04 - 7:06
    atau dipisahkan dari komunitasnya.
  • 7:06 - 7:09
    Kami melihat saat wabah Ebola
  • 7:09 - 7:12
    begitu karantina diterapkan,
  • 7:12 - 7:14
    orang mencoba untuk menghindarinya.
  • 7:14 - 7:18
    Saat pasien individu tahu
    ada peraturan karantina yang ketat,
  • 7:18 - 7:21
    mereka tak akan mengunjungi
    fasilitas kesehatan
  • 7:21 - 7:23
    karena takut akan sistem
    kesehatan yang ada,
  • 7:23 - 7:24
    atau tidak sanggup membayar,
  • 7:24 - 7:27
    dan tidak mau dipisahkan
    dari keluarga dan teman.
  • 7:27 - 7:31
    Politikus atau pejabat pemerintah yang
    menghadapi kemungkinan karantina
  • 7:31 - 7:34
    saat mereka bicara tentang
    wabah dan kasus,
  • 7:34 - 7:36
    mungkin akan
    menutup-nutupi informasi
  • 7:36 - 7:38
    karena takut memicu perintah karantina.
  • 7:39 - 7:43
    Tentunya penyangkalan dan
    ketidakjujuran seperti ini
  • 7:43 - 7:46
    yang membuat pelacakan wabah
    menjadi sangat sulit.
  • 7:48 - 7:51
    Karantina dan larangan bepergian
    bisa diperbaiki,
  • 7:51 - 7:53
    dan memang harus.
  • 7:53 - 7:54
    Namun itu bukan
    satu-satunya pilihan,
  • 7:54 - 7:58
    dan bukan pula pilihan terbaik
    dalam situasi seperti ini.
  • 7:59 - 8:03
    Cara jangka panjang untuk membuat
    wabah tidak berakibat terlalu fatal
  • 8:03 - 8:06
    adalah dengan membangun
    sistem kesehatan global
  • 8:06 - 8:11
    untuk mendukung fungsi fasilitas
    kesehatan setiap negara di dunia.
  • 8:11 - 8:14
    Sehingga semua negara,
    bahkan yang miskin,
  • 8:14 - 8:19
    dapat dengan cepat mengenali dan
    mengobati penyakit menular sejak dini.
  • 8:20 - 8:24
    Cina mendapat banyak kritik
    atas penanganan COVID-19.
  • 8:24 - 8:29
    Namun bagaimana jika COVID-19
    pertama kali muncul di Republik Chad,
  • 8:29 - 8:33
    yang hanya memiliki 3,5 dokter
    untuk setiap 100.000 orang?
  • 8:33 - 8:36
    Bagaimana jika munculnya
    di Republik Demokratik Kongo,
  • 8:36 - 8:40
    yang baru saja selesai merawat
    pasien Ebola terakhir?
  • 8:40 - 8:43
    Kenyataannya, negara-negara ini
    tidak memiliki sumber daya
  • 8:43 - 8:47
    untuk merespons penyakit menular,
    untuk merawat pasien,
  • 8:47 - 8:50
    dan untuk melaporkan dengan cepat
    agar dapat membantu negara lain.
  • 8:52 - 8:57
    Saya memimpin evaluasi
    pusat perawatan Ebola di Sierra Leone.
  • 8:57 - 8:59
    Ternyata,
  • 8:59 - 9:03
    dokter di Sierra Leone telah mengetahui
    adanya krisis Ebola dengan cepat.
  • 9:03 - 9:06
    Pertama sebagai virus hemoragik
    menular yang berbahaya,
  • 9:06 - 9:09
    dan kemudian sebagai virus Ebola.
  • 9:09 - 9:13
    Namun tidak ada sumber daya
    untuk merespons temuan tersebut.
  • 9:13 - 9:16
    Tidak cukup dokter maupun
    ranjang di rumah sakit,
  • 9:16 - 9:19
    dan tidak ada informasi yang cukup
    tentang cara mengobati Ebola
  • 9:19 - 9:21
    maupun cara
    mengendalikan penularannya.
  • 9:22 - 9:27
    Sebelas orang dokter meninggal
    akibat Ebola di Sierra Leone.
  • 9:27 - 9:31
    Sebelum krisis terjadi, Sierra Leone
    hanya punya 120 orang dokter.
  • 9:31 - 9:33
    Sebagai perbandingan,
  • 9:33 - 9:37
    Dallas Baylor Medical Center memiliki
    lebih dari 1.000 orang dokter dan staf.
  • 9:38 - 9:41
    Ketimpangan semacam inilah
    yang dapat membunuh manusia.
  • 9:41 - 9:44
    Pertama, virus membunuh orang miskin
    saat wabah dimulai,
  • 9:44 - 9:46
    dan kemudian membunuh
    orang di seluruh dunia
  • 9:46 - 9:48
    saat wabah menyebar.
  • 9:48 - 9:51
    Jika kita ingin memperlambat
    laju penyebaran wabah
  • 9:51 - 9:52
    dan meminimalkan dampaknya,
  • 9:52 - 9:55
    kita harus memastikan bahwa
    semua negara di dunia
  • 9:55 - 9:59
    memiliki kapasitas untuk mengenali
    penyakit baru, cara mengobatinya,
  • 9:59 - 10:02
    dan melaporkannya supaya
    dapat berbagi informasi.
  • 10:04 - 10:08
    COVID-19 akan menjadi beban yang berat
    bagi sistem kesehatan kita.
  • 10:08 - 10:10
    Saya tidak akan membicarakan
    tingkat kematian di sini,
  • 10:10 - 10:15
    karena terus terang, belum ada
    kata sepakat tentang itu saat ini.
  • 10:15 - 10:17
    Namun yang bisa disepakati ialah,
  • 10:17 - 10:21
    sekitar 20% orang yang terinfeksi COVID-19
  • 10:21 - 10:23
    membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
  • 10:23 - 10:28
    Sistem kesehatan Amerika Serikat saja
    hampir tidak bisa mengatasinya.
  • 10:28 - 10:30
    Bagaimana dengan Meksiko?
  • 10:31 - 10:34
    COVID-19 juga mengungkapkan
    beberapa kelemahan
  • 10:34 - 10:37
    dalam rantai pasokan
    sistem kesehatan global.
  • 10:37 - 10:42
    Sistem pemesanan tanpa stok barang
    sangat sempurna dalam kondisi normal,
  • 10:42 - 10:46
    tetapi di saat krisis,
    artinya kita tidak punya cadangan.
  • 10:46 - 10:50
    Jika suatu rumah sakit atau negara
    kehabisan masker wajah
  • 10:50 - 10:52
    atau Alat Pelindung Diri,
  • 10:52 - 10:56
    tidak ada barang yang tersedia
    untuk digunakan.
  • 10:56 - 10:59
    Anda harus memesan melalui pemasok
    dan menunggu mereka memproduksinya,
  • 10:59 - 11:03
    atau mengimpornya,
    yang biasanya dari Cina.
  • 11:03 - 11:07
    Ini jeda waktu di saat seharusnya
    semua dilakukan dengan cepat.
  • 11:08 - 11:12
    Jika saja kita sudah lebih siap
    menghadapi COVID-19,
  • 11:12 - 11:15
    Cina mungkin dapat lebih cepat
    mengenali wabah ini.
  • 11:16 - 11:19
    Mungkin saja orang-orang yang terjangkit
    bisa lebih cepat dirawat
  • 11:19 - 11:22
    tanpa harus membangun
    rumah sakit baru terlebih dahulu.
  • 11:22 - 11:25
    Cina bisa membagikan
    informasi yang benar ke warganya
  • 11:25 - 11:29
    sehingga tak ada rumor liar
    yang menyebar di media sosial.
  • 11:29 - 11:33
    Cina juga bisa berbagi informasi
    dengan otoritas kesehatan global
  • 11:33 - 11:36
    agar dapat melapor
    ke sistem kesehatan nasional
  • 11:36 - 11:38
    dan melakukan persiapan
    saat virus menyebar.
  • 11:39 - 11:41
    Sistem kesehatan nasional
    kemudian akan mampu
  • 11:41 - 11:43
    melakukan pengadaan
    perlengkapan yang dibutuhkan
  • 11:43 - 11:47
    dan melatih tenaga kesehatan
    untuk merawat dan mengendalikan infeksi.
  • 11:48 - 11:50
    Kita akan memiliki
    protokol berbasis sains,
  • 11:50 - 11:52
    untuk bertindak saat
    sesuatu terjadi,
  • 11:52 - 11:55
    seperti saat ada pasien terinfeksi
    di dalam sebuah kapal pesiar.
  • 11:55 - 11:59
    Kita akan memiliki informasi yang benar
    untuk disampaikan ke masyarakat,
  • 11:59 - 12:03
    sehingga tidak akan ada
    insiden memalukan seperti xenofobia,
  • 12:03 - 12:08
    contohnya orang yang diserang
    di Philadephia karena berwajah Asia.
  • 12:08 - 12:12
    Meskipun semua hal tadi sudah kita penuhi,
    wabah tetap akan menyerang.
  • 12:13 - 12:16
    Pilihan yang kita buat
    tentang cara kita hidup di bumi ini
  • 12:16 - 12:18
    membuat hal itu tidak dapat dihindari.
  • 12:19 - 12:24
    Sejauh ini, konsensus dari para ahli
    mengenai COVID-19 adalah:
  • 12:24 - 12:26
    di Amerika Serikat dan dunia,
  • 12:26 - 12:29
    keadaan akan semakin memburuk
    sebelum kemudian membaik.
  • 12:29 - 12:32
    Kita sudah melihat
    kasus penularan pada manusia
  • 12:32 - 12:34
    yang bukan berasal dari bepergian,
  • 12:34 - 12:36
    namun muncul begitu saja dalam komunitas.
  • 12:36 - 12:38
    Kita telah melihat orang
    tetap terjangkit COVID-19
  • 12:38 - 12:41
    walau kita tak tahu dari mana
    penularannya.
  • 12:41 - 12:44
    Itu adalah tanda-tanda
    wabah ini semakin parah,
  • 12:44 - 12:46
    bukan wabah yang terkendali.
  • 12:49 - 12:52
    Ini menyedihkan, tetapi tidak mengejutkan.
  • 12:53 - 12:57
    Saat ahli kesehatan global berbicara
    tentang skenario virus baru,
  • 12:57 - 13:00
    kejadian ini adalah salah satu
    skenario yang mereka pertimbangkan.
  • 13:00 - 13:02
    Kita berharap bisa melaluinya
    dengan mudah.
  • 13:02 - 13:06
    Namun saat para ahli berbicara
    tentang perencanaan viral,
  • 13:06 - 13:08
    ini adalah kondisi saat para ahli
  • 13:08 - 13:10
    memperkirakan bagaimana
    cara virus berpindah.
  • 13:11 - 13:14
    Saya ingin mengakhiri
    dengan sebuah saran pribadi.
  • 13:15 - 13:16
    Cuci tangan Anda!
  • 13:17 - 13:19
    Seringlah mencuci tangan Anda!
  • 13:19 - 13:23
    Saya tahu Anda sering mencuci tangan,
    karena Anda tidak jorok.
  • 13:23 - 13:25
    Namun cucilah tangan Anda lebih sering.
  • 13:25 - 13:29
    Atur waktu dan rutinitas dalam hidup
    untuk mendorong Anda mencuci tangan.
  • 13:29 - 13:32
    Cucilah tangan Anda setiap kali
    masuk dan keluar bangunan.
  • 13:32 - 13:35
    Cucilah tangan Anda setiap kali
    mulai dan selesai pertemuan.
  • 13:35 - 13:38
    Lakukan ritual terkait mencuci tangan.
  • 13:39 - 13:41
    Bersihkan ponsel Anda.
  • 13:41 - 13:44
    Anda terus-menerus menyentuh ponsel itu
    dengan tangan yang kotor.
  • 13:44 - 13:47
    Saya tahu Anda membawanya
    ke kamar mandi.
  • 13:47 - 13:48
    (Tawa)
  • 13:50 - 13:52
    Jadi, bersihkan ponsel Anda
  • 13:52 - 13:55
    dan pertimbangkan untuk tak terlalu sering
    memakainya di tempat umum.
  • 13:55 - 13:58
    Mungkin TikTok dan Instagram
    dibuka di rumah saja?
  • 13:59 - 14:01
    Jangan sentuh muka Anda.
  • 14:02 - 14:03
    Jangan gosok mata Anda.
  • 14:03 - 14:05
    Jangan menggigiti kuku Anda.
  • 14:05 - 14:07
    Jangan lap hidung Anda
    dengan punggung tangan.
  • 14:07 - 14:09
    Jangan lakukan sama sekali,
    karena itu jorok.
  • 14:09 - 14:11
    (Tawa)
  • 14:11 - 14:13
    Jangan pakai masker wajah.
  • 14:13 - 14:16
    Peruntukan masker wajah adalah
    bagi orang sakit dan tenaga kesehatan.
  • 14:16 - 14:20
    Jika Anda sakit, masker wajah menahan
    batuk dan bersin Anda
  • 14:20 - 14:22
    dan melindungi orang di sekitar Anda.
  • 14:22 - 14:24
    Jika Anda adalah
    tenaga kesehatan,
  • 14:24 - 14:26
    masker wajah adalah bagian
  • 14:26 - 14:29
    dari seperangkat alat
    yang disebut Alat Perlindungan Diri,
  • 14:29 - 14:32
    yang digunakan agar Anda
    dapat merawat pasien
  • 14:32 - 14:33
    dan tidak tertular penyakit.
  • 14:33 - 14:36
    Jika Anda orang yang sehat,
    menggunakan masker wajah
  • 14:36 - 14:39
    hanya akan membuat
    wajah Anda berkeringat.
  • 14:39 - 14:40
    (Tawa)
  • 14:40 - 14:42
    Biarkan masker wajah
    tetap ada di toko-toko
  • 14:42 - 14:45
    untuk para dokter, perawat,
    dan orang yang sakit.
  • 14:46 - 14:48
    Jika Anda merasa memiliki
    gejala COVID-19,
  • 14:48 - 14:51
    tetap di rumah, telepon dokter Anda
    untuk berkonsultasi.
  • 14:52 - 14:54
    Jika Anda didiagnosis dengan COVID-19,
  • 14:54 - 14:57
    ingatlah, biasanya hanya sakit ringan.
  • 14:57 - 14:59
    Jika Anda seorang perokok,
  • 14:59 - 15:02
    sekarang adalah
    waktu yang tepat untuk berhenti.
  • 15:02 - 15:04
    Jika Anda seorang perokok,
  • 15:04 - 15:07
    saat ini selalu menjadi
    saat yang tepat untuk berhenti.
  • 15:07 - 15:10
    Namun jika Anda perokok
    dan Anda khawatir dengan COVID-19,
  • 15:10 - 15:14
    saya jamin berhenti merokok
    adalah hal terbaik yang bisa dilakukan
  • 15:14 - 15:18
    untuk melindungi diri Anda dari
    dampak terburuk COVID-19.
  • 15:19 - 15:22
    COVID-19 itu mengerikan.
  • 15:22 - 15:26
    Bahkan saat semua berita yang ada
    sudah terdengar mengerikan.
  • 15:27 - 15:32
    Banyak pilihan buruk tetapi
    menarik untuk menghadapinya:
  • 15:32 - 15:37
    kepanikan, xenofobia, agorafobia,
    tindakan sewenang-wenang,
  • 15:37 - 15:39
    serta kebohongan yang menyepelekan,
  • 15:39 - 15:42
    yang membuat kita berpikir bahwa
    kemarahan, kebencian, atau kesepian
  • 15:42 - 15:44
    adalah jalan keluar dari wabah ini.
  • 15:44 - 15:47
    Padahal bukan itu. Hal-hal ini hanya
    akan membuat kita tidak siap.
  • 15:48 - 15:52
    Ada pilihan lain yang lebih membosankan,
    namun lebih berguna
  • 15:52 - 15:55
    yang bisa kita lakukan saat terjadi wabah.
  • 15:55 - 15:58
    Hal-hal seperti meningkatkan pelayanan
    kesehatan di setiap tempat;
  • 15:58 - 16:02
    berinvestasi pada infrastruktur kesehatan
    dan pengawasan penyakit
  • 16:02 - 16:04
    sehingga kita tahu kapan
    penyakit baru muncul;
  • 16:04 - 16:07
    membangun sistem kesehatan dunia;
  • 16:07 - 16:11
    memperkuat rantai pasokan agar selalu
    siap saat terjadi keadaan darurat;
  • 16:11 - 16:14
    dan pendidikan yang lebih baik,
  • 16:14 - 16:18
    sehingga kita mampu bicara tentang
    wabah penyakit dan risiko matematis,
  • 16:18 - 16:21
    tanpa kepanikan yang membabi-buta.
  • 16:21 - 16:24
    Kita butuh dibimbing oleh kesetaraan,
  • 16:24 - 16:26
    karena dalam situasi seperti ini,
  • 16:26 - 16:29
    kesetaraan sebenarnya
    demi kepentingan kita sendiri.
  • 16:30 - 16:33
    Terima kasih telah mendengarkan
    saya berbicara hari ini,
  • 16:33 - 16:35
    dan bisakah saya menjadi
    yang pertama berkata:
  • 16:35 - 16:38
    cucilah tangan Anda
    saat meninggalkan ruangan ini.
  • 16:38 - 16:39
    (Tepuk tangan)
Title:
Virus Corona dan Masa Depan Kita|Alanna Shaikh| TEDxSMU
Description:

Ahli kesehatan global Alanna Shaikh berbicara tentang status terkini wabah virus corona 2019 dan hal yang bisa dipelajari untuk menghadapi wabah di masa yang akan datang.

Alanna Shaikh adalah seorang konsultan kesehatan global dan pelatih eksekutif dengan spesialisasi di bidang ketahanan individu, organisasi, dan sistemik. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana di Georgetown University dan magister kesehatan masyarakat di Boston University.

Beliau pernah tinggal di tujuh negara dan merupakan penulis artikel "What’s Killing Us: A Practical Guide to Understanding Our Biggest Global Health Problems". Publikasi terbaru meliputi artikel tentang keamanan kesehatan global yang dimuat dalam koran Inggris Daily Telegraph, serta sebuah risalah yang dimuat dalam Annual Review of Comparative and International Education. Beliau juga menulis blog tentang pelatihan dan ketahanan pribadi di www.thisworldneedsbrave.com.

Ceramah ini diberikan pada acara TEDx dengan menggunakan format TED conference, namun diselenggarakan secara independen oleh komunitas lokal.

Lihat informasi selengkapnya di http://ted.com/tedx

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDxTalks
Duration:
16:46

Indonesian subtitles

Revisions