Harta tersembunyi Timbuktu - Elizabeth Cox
-
0:07 - 0:09Di tepi Gurun Sahara yang luas,
-
0:09 - 0:13para penduduk menyelinap keluar
dari Kota Timbuktu -
0:13 - 0:15dan menuju padang pasir.
-
0:15 - 0:20Mereka mengubur peti di pasir gurun,
menyembunyikannya di gua, -
0:20 - 0:23dan menyegelnya di ruang rahasia.
-
0:23 - 0:27Di dalam peti tersebut tersimpan
harta yang lebih berharga dari emas; -
0:27 - 0:30buku-buku kuno dari kota mereka.
-
0:30 - 0:34Dibangun pada sekitar 1100 M di wilayah
yang saat ini merupakan Negara Mali, -
0:34 - 0:39Kota Timbuktu bermula dari
pos perdagangan yang biasa-biasa saja. -
0:39 - 0:42Namun, lokasinya yang spesial
dengan cepat mengubah keadaan. -
0:42 - 0:47Timbuktu menjadi penanda persimpangan
dua rute perdagangan penting, -
0:47 - 0:50tempat bertemunya karavan pembawa garam
yang melintasi Gurun Sahara -
0:50 - 0:54dengan pedagang pembawa emas
dari pedalaman Afrika. -
0:54 - 0:58Pada akhir 1300-an, rute perdagangan ini
memakmurkan Timbuktu, -
0:58 - 1:01dan para penguasa kota,
para raja di Kekaisaran Mali, -
1:01 - 1:05membangun monumen dan akademi
yang memancing kedatangan cendekiawan -
1:05 - 1:08dari Mesir, Spanyol, dan Maroko.
-
1:08 - 1:13Lokasi Timbuktu yang strategis juga
menjadi incaran panglima dan penakluk. -
1:13 - 1:17Selagi kekuatan Kekaisaran Mali merosot,
salah satu wilayahnya, Songhai, -
1:17 - 1:19mulai membangun kekuatan.
-
1:19 - 1:23Pada 1468, raja Songhai
menaklukkan Timbuktu, -
1:23 - 1:27membakar bangunan dan
membantai para cendekiawan. -
1:27 - 1:31Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas
intelektual kota itu kembali berkembang. -
1:31 - 1:34Pemerintahan raja kedua
Kekaisaran Songhai, -
1:34 - 1:36Askia Muhammad Toure,
-
1:36 - 1:41menjadi penanda dimulainya
zaman keemasan Timbuktu. -
1:41 - 1:43Beliau membalikkan
kebijakan regresif pendahulunya -
1:43 - 1:46dan mendorong kegiatan belajar.
-
1:46 - 1:50Penguasa Songhai dan mayoritas
populasi Timbuktu beragama Islam, -
1:50 - 1:53dan para cendekiawan Timbuktu
mempelajari Islam -
1:53 - 1:57dibarengi dengan topik sekuler
seperti matematika dan filsafat. -
1:57 - 1:59Di banyak perpustakaan Timbuktu,
-
1:59 - 2:03buku filsafat Yunani berjejer
bersama karya tulis -
2:03 - 2:07dari para sejarawan,
ilmuwan, dan pujangga lokal. -
2:07 - 2:10Sarjana kota yang paling terkemuka,
Ahmed Baba, -
2:10 - 2:12menantang opini umum
tentang berbagai subjek -
2:12 - 2:15dari merokok sampai perbudakan.
-
2:15 - 2:19Perdagangan emas dan garam telah
mendanai perubahan kota -
2:19 - 2:22menjadi pusat pembelajaran.
-
2:22 - 2:24Kemudian, produk dari
kebudayaan intelektual tersebut -
2:24 - 2:28menjadi komoditas yang paling dicari.
-
2:28 - 2:29Dengan kertas dari Venesia yang jauh
-
2:29 - 2:32dan tinta berwarna cerah dari
tumbuhan dan mineral lokal, -
2:32 - 2:38para juru tulis Timbuktu menghasilkan
karya tulis berbahasa Arab dan lokal. -
2:38 - 2:43Ditulis dengan kaligrafi dan dihias
dengan desain geometris yang rumit, -
2:43 - 2:49buku dari Timbuktu banyak diminati
kalangan masyarakat terkaya. -
2:49 - 2:53Pada 1591, zaman keemasan itu
tiba-tiba berakhir -
2:53 - 2:57saat raja Maroko menaklukkan Timbuktu.
-
2:57 - 3:01Pasukan Maroko memenjarakan Ahmad Baba
dan cendekiawan terkemuka lainnya -
3:01 - 3:04serta mengambil alih perpustakaan mereka.
-
3:04 - 3:09Pada abad-abad berikutnya, Timbuktu
terus mengalami rangkaian penaklukan. -
3:09 - 3:13Pada pertengahan 1800-an,
Jihadis Sufi menduduki Timbuktu -
3:13 - 3:17dan membinasakan banyak
manuskrip non-religius. -
3:17 - 3:21Pada 1894, pasukan kolonial Prancis
merebut kendali kota, -
3:21 - 3:25merampas lebih banyak manuskrip
dan mengirimnya ke Eropa. -
3:25 - 3:29Bahasa Prancis menjadi bahasa resmi
yang diajarkan di sekolah, -
3:29 - 3:31dan generasi baru di Timbuktu
-
3:31 - 3:35tidak bisa membaca manuskrip
berbahasa Arab yang masih tersisa. -
3:35 - 3:40Meski begitu, tradisi sastra
di Timbuktu tidak mati-- -
3:40 - 3:42melainkan turun ke bawah tanah.
-
3:42 - 3:45Sebagian keluarga membangun
perpustakaan rahasia di rumah mereka, -
3:45 - 3:48atau mengubur buku di halaman mereka.
-
3:48 - 3:53Sebagian lainnya menyembunyikan buku
di gua terbengkalai atau lubang di gurun. -
3:53 - 3:55Manuskrip dari Timbuktu
yang tak ternilai harganya -
3:55 - 3:59menyebar ke desa-desa di sekitar Timbuktu,
-
3:59 - 4:04di bawah penjagaan para penduduknya
selama ratusan tahun. -
4:04 - 4:07Meski penggurunan dan peperangan
semakin memiskinkan daerah tersebut, -
4:07 - 4:10tiap keluarga tetap menjaga buku kuno
-
4:10 - 4:14meski mereka menghadapi
kemiskinan dan hampir kelaparan. -
4:14 - 4:19Bahkan sampai hari inipun, perjuangan
menjaga buku itu masih berlangsung. -
4:19 - 4:22Sejak 1980-an sampai awal 2000-an,
-
4:22 - 4:28Ilmuwan Timbuktu Abdel Kader Haidara
dengan susah mengambil naskah tersembunyi -
4:28 - 4:32dari seluruh penjuru Mali bagian utara
dan membawanya kembali ke Timbuktu. -
4:32 - 4:38Namun pada 2012, perang saudara di Mali
lagi-lagi mengancam keberadaan manuskrip, -
4:38 - 4:41dan sebagian besar manuskrip tersebut
diungsikan ke Bamako yang berjarak dekat. -
4:41 - 4:43Masa depan manuskrip itu masih tak pasti,
-
4:43 - 4:48karena masih terus menghadapi ancaman
dari manusia dan lingkungan. -
4:48 - 4:51Buku-buku ini merupakan sumber terbaik--
dan sering kali menjadi satu-satunya-- -
4:51 - 4:55sumber tentang sejarah pra-kolonial
daerah tersebut. -
4:55 - 4:58Banyak dari buku ini belum pernah
dibaca oleh cendekiawan modern, -
4:58 - 5:02dan masih banyak lagi yang hilang
atau tersembunyi di padang pasir. -
5:02 - 5:07Sejarah di dalamnya membuat upaya
melindungi buku ini pantas diperjuangkan-- -
5:07 - 5:12dan terus diupayakan banyak generasi untuk
melindungi sejarah itu agar tak hilang.
- Title:
- Harta tersembunyi Timbuktu - Elizabeth Cox
- Speaker:
- Elizabeth Cox
- Description:
-
Simak materi selengkapnya: https://ed.ted.com/lessons/the-hidden-treasures-of-timbuktu-elizabeth-cox
Di tepi Gurun Sahara yang luas, para penduduk menyelinap keluar dari Kota Timbuktu menuju padang pasir. Mereka mengubur peti di pasir gurun, menyembunyikannya di gua, dan menyegelnya di ruang rahasia. Di dalam peti tersebut tersimpan harta yang lebih berharga dari emas; buku kuno dari kota mereka. Mengapa mereka menyembunyikan manuskrip yang tak ternilai harganya ini? Elizabeth Cox menggali tentang tradisi sastra Timbuktu.
Materi oleh Elizabeth Cox, disutradarai oleh Aim Creative Studios.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TED-Ed
- Duration:
- 05:15
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
ary nuansa accepted Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
ary nuansa edited Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
Tanya Wade edited Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
Tanya Wade edited Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
Tanya Wade edited Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu | ||
Tanya Wade edited Indonesian subtitles for The hidden treasures of Timbuktu |