Arsitektur lokal dalam komunitas lokal
-
0:01 - 0:04Pekerjaan saya adalah untuk menghubungkan
-
0:04 - 0:07dan memikirkan akan kehidupan masyarakat kita
-
0:07 - 0:08sebagai bagian dari lingkungan
-
0:08 - 0:11di mana arsitektur tumbuh dari
-
0:11 - 0:14kondisi dan tradisi lokal yang alami.
-
0:14 - 0:16Hari ini saya membawa dua proyek baru
-
0:16 - 0:18sebagai contohnya.
-
0:18 - 0:20Kedua proyek ini ada di negara-negara berkembang,
-
0:20 - 0:24satu di Ethiopia, dan satunya lagi di Tunisia.
-
0:24 - 0:25Dan juga, keduanya memiliki kesamaan
-
0:25 - 0:28dalam hal menjadikan analisis-analisis berbeda
dari sudut pandang yang berbeda -
0:28 - 0:33menjadi bagian penting dari hasil akhir arsitektur yang dibuat.
-
0:33 - 0:36Proyek pertama bermula dengan sebuah undangan
-
0:36 - 0:38untuk mendesain sebuah mal bertingkat
-
0:38 - 0:40di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.
-
0:40 - 0:42Dan ini adalah bangunan
-
0:42 - 0:45yang ditunjukkan kepada kami sebagai contoh,
kepada tim saya dan saya sendiri -
0:45 - 0:47untuk apa yang harus kami rancang.
-
0:47 - 0:49Awalnya, hal pertama yang terpikir oleh saya adalah,
-
0:49 - 0:51saya mau kabur.
-
0:51 - 0:53(Tertawa)
-
0:53 - 0:56Setelah melihat beberapa bangunan ini --
-
0:56 - 0:57ada banyak di kota Addis Ababa --
-
0:57 - 1:01kami menyadari bahwa mereka memiliki
tiga poin besar. -
1:01 - 1:03Pertama, bangunan-bangunan ini,
semuanya hampir kosong -
1:03 - 1:05karena di dalamnya terdapat
toko-toko yang sangat besar -
1:05 - 1:08di mana orang-orang tidak mampu membeli
barang-barang yang ada. -
1:08 - 1:11Kedua, mereka perlu banyak tenaga
untuk bekerja di sana -
1:11 - 1:13karena mereka melapisi lapisan luar gedungnya dengan kaca
-
1:13 - 1:15yang menyebabkan bagian dalamnya panas,
-
1:15 - 1:16dan diperlukan pendinginan yang banyak.
-
1:16 - 1:18Di kota dimana hal seperti ini seharusnya
tidak terjadi, -
1:18 - 1:20karena mereka memiliki cuaca yang sangat sedang
-
1:20 - 1:24yang berkisar antara 20-25 derajat sepanjang tahun.
-
1:24 - 1:27Dan ketiga adalah penampilannya
sama sekali tidak ada hubungannya -
1:27 - 1:29dengan Afrika dan dengan Ethiopia.
-
1:29 - 1:35Sangat sayang untuk tempat yang memiliki
budaya dan tradisi yang begitu kaya. -
1:35 - 1:38Juga dalam kunjungan pertama kami ke Ethiopia,
-
1:38 - 1:40saya sangat terpukau dengan merkato (pasar) tua,
-
1:40 - 1:42yang merupakan struktur terbuka
-
1:42 - 1:44dimana ribuan orang,
mereka datang dan berbelanja -
1:44 - 1:46setiap hari dari para pedagang kecil.
-
1:46 - 1:49Dan juga ia menggunakan konsep ini
untuk sebuah ruang publik -
1:49 - 1:52yang menggunakan ruangan terbuka
untuk menciptakan berbagai aktivitas. -
1:52 - 1:55Jadi saya berpikir,
inilah yang saya ingin rancang, -
1:55 - 1:57bukan sebuah mal.
-
1:57 - 2:00Namun pertanyaannya adalah bagaimana kami bisa merancang sebuah bangunan
-
2:00 - 2:03modern dan bertingkat dengan prinsip ini.
-
2:03 - 2:06Tantangan berikutnya adalah ketika kami melihat lokasinya,
-
2:06 - 2:08yaitu di area yang sedang berkembang
di kota Addis Ababa, -
2:08 - 2:11di mana kebanyakan bangunan yang Anda lihat
di gambar tadi, -
2:11 - 2:12tidak ada di sana.
-
2:12 - 2:15Lokasinya berada di antara dua jalan paralel
-
2:15 - 2:17yang tidak terhubung sepanjang
beberapa ratus meter. -
2:17 - 2:21Jadi hal pertama yang kami lakukan adalah
membuat jalan yang menghubungkan -
2:21 - 2:22kedua jalan tersebut,
-
2:22 - 2:25dengan demikian memposisikan semua pintu masuk
ke bangunan tersebut. -
2:25 - 2:27Dan ini terhubung dengan atrium yang dimiringkan
-
2:27 - 2:30untuk membuat ruang terbuka di dalam bangunan
-
2:30 - 2:32yang melindungi dirinya sendiri
dari sinar matahari dan hujan, -
2:32 - 2:34dengan memanfaatkan bentuknya.
-
2:34 - 2:36Dan di sekitar ruang kosong ini
-
2:36 - 2:39kami merancang ide untuk membuat pasar
dengan toko-toko kecil, -
2:39 - 2:43yang berubah di setiap lantai
karena bentuk ruang kosong itu. -
2:43 - 2:45Saya juga berpikir, bagaimana cara menutup bangunannya?
-
2:45 - 2:47Dan saya benar-benar ingin mencari solusi
-
2:47 - 2:51yang bisa menanggapi kondisi iklim lokal.
-
2:51 - 2:53Dan saya mulai berpikir tentang bahan kain
-
2:53 - 2:55seperti sebuah cangkang dari semen
-
2:55 - 2:58dengan lubang-lubang untuk membiarkan
udara masuk, -
2:58 - 3:01dan juga cahaya, tapi setelah menyaringnya.
-
3:01 - 3:07Dan lalu saya mendapat inspirasi dari pola-pola menawan pada gaun wanita Ethiopia.
-
3:07 - 3:09Mereka memiliki pola geometris yang tampak serupa dari dekat maupun dari jauh
-
3:09 - 3:11yang membantu saya membentuk keseluruhan bentuk depan bangunan.
-
3:11 - 3:13Dan kami membangunnya
-
3:13 - 3:15menggunakan bagian-bagian kecil yang dibuat
secara massal ini -
3:15 - 3:18menjadi jendela-jendela untuk mengizinkan
udara dan cahaya masuk -
3:18 - 3:20dengan terkendali ke dalam bangunan.
-
3:20 - 3:22Dan ini dilengkapi dengan kaca-kaca kecil berwarna ini
-
3:22 - 3:25yang menggunakan cahaya dari dalam bangunan
-
3:25 - 3:28untuk menerangi bangunan tersebut di malam hari.
-
3:28 - 3:32Dengan ide-ide ini, tidak mudah untuk meyakinkan para pengembang pada awalnya
-
3:32 - 3:33karena mereka seperti ini,
-
3:33 - 3:36"Ini bukan mal. Kami tidak meminta itu."
-
3:36 - 3:42Namun kemudian kami semua menyadari bahwa
ide pasar seperti ini -
3:42 - 3:44akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan pembuatan mal
-
3:44 - 3:47karena pada dasarnya mereka akan mempunyai lebih banyak kios untuk dijual.
-
3:47 - 3:51Dan juga ide tampilan depan bangunan kami
jauh lebih murah, -
3:51 - 3:54bukan hanya karena materialnya dibanding
dinding mal dari kaca, -
3:54 - 3:56tetapi juga karena kami tidak perlu AC lagi.
-
3:56 - 3:58Jadi kami menghemat anggaran
-
3:58 - 4:00yang kami gunakan untuk melaksanakan proyek ini.
-
4:00 - 4:02Dan hal pertama yang kami lakukan adalah memikirkan
-
4:02 - 4:05bagaimana kami bisa membuat bangunannya yang bisa memenuhi kebutuhan energinya sendiri
-
4:05 - 4:09di sebuah kota yang mengalami putus listrik
hampir setiap hari. -
4:09 - 4:13Jadi kami menciptakan aset besar dengan memasang panel solar (photovoltaics) di atapnya.
-
4:13 - 4:15Lalu di bawah panel-panel itu,
-
4:15 - 4:19kami memikirkan agar atap tersebut dapat menjadi
ruang publik baru dengan tempat berkumpul dan bar, -
4:19 - 4:22yang akan menjadikannya oasis kota ini.
-
4:22 - 4:23Dan beranda-beranda di atap ini,
-
4:23 - 4:28mereka mengumpulkan air hujan untuk digunakan kembali untuk sanitasi di dalam bangunan.
-
4:28 - 4:33Semoga pada awal tahun depan, karena kami sudah sampai pada konstruksi lantai lima bangunan ini.
-
4:33 - 4:36Contoh kedua adalah sebuah master plan
-
4:36 - 4:40untuk membangun 2.000 apartemen dan fasilitas
di kota Tunis. -
4:40 - 4:44Dan untuk melakukan proyek yang begitu besar,
proyek terbesar yang pernah saya rancang, -
4:44 - 4:46saya benar-benar perlu memahami kota Tunis,
-
4:46 - 4:50dan juga keadaan sekitarnya,
serta tradisi dan budayanya. -
4:50 - 4:53Dalam analisis tersebut saya khususnya memperhatikan medina,
-
4:53 - 4:57yaitu struktur berusia 1.000 tahun yang sebelumnya dilingkupi oleh dinding pembatas,
-
4:57 - 5:01dengan 12 gerbang masuk, yang terhubung oleh garis-garis yang hampir lurus.
-
5:01 - 5:06Ketika saya pergi ke lokasi pembangunan,
operasi desain pertama yang kami lakukan -
5:06 - 5:10adalah memperpanjang jalan-jalan yang ada,
membentuk 12 blok awal -
5:10 - 5:13dengan ukuran dan karateristik serupa dengan
yang ada di Barcelona -
5:13 - 5:16dan kota-kota lainnya di Eropa
yang memiliki halaman seperti ini. -
5:16 - 5:19Lalu kami menyeleksi beberapa titik strategis
-
5:19 - 5:22berdasarkan gerbang-gerbang ini dan menghubungkan mereka dengan garis-garis lurus,
-
5:22 - 5:25yang mana mengubah pola awalnya.
-
5:25 - 5:27Dan operasi terakhir adalah untuk memikirkan
-
5:27 - 5:30sel-sel kecil proyek ini, seperti apartemen,
-
5:30 - 5:32sebagai bagian penting dari master plan.
-
5:32 - 5:35Dan untuk itu, saya berpikir,
orientasi seperti apa yang paling baik -
5:35 - 5:37untuk sebuah apartemen di lokasi dengan
iklim Mediterania? -
5:37 - 5:42Dan jawabannya utara-selatan, karena menciptakan perbedaan suhu udara pada kedua sisi rumah
-
5:42 - 5:45serta pertukaran udara secara alami.
-
5:45 - 5:48Jadi kami mencocokkan satu pola yang memastikan
hampir semua apartemen -
5:48 - 5:51diorientasikan dengan sempurna sesuai
arahan tersebut. -
5:51 - 5:52Dan inilah hasilnya,
-
5:52 - 5:56yang hampir seperti kombinasi blok perumahan Eropa dan perkotaan Arab.
-
5:56 - 5:57Ada blok-blok dengan halaman belakang,
-
5:57 - 5:58dan lalu di lantai dasar
-
5:58 - 6:01ada jalan-jalan yang terhubung untuk
para pejalan kaki. -
6:01 - 6:04Dan juga pola ini memenuhi regulasi lokal
yang menetapkan agar -
6:04 - 6:07ada kepadatan yang lebih tinggi di lantai-lantai atas, dan kepadatan yang lebih rendah di lantai dasar.
-
6:07 - 6:11Dan ia juga menggunakan ide gerbang tadi.
-
6:11 - 6:13Badan bangunannya saling terhubung
-
6:13 - 6:16yang mengikuti corak masing-masing dari
tiga tipe apartemen -
6:16 - 6:20dan juga mengizinkan cahaya lewat hingga ke lantai dasar lingkungan yang padat itu.
-
6:20 - 6:23Dan di halaman belakang tersedia berbagai fasilitas,
-
6:23 - 6:24seperti ruang olahraga dan taman kanak-kanak
-
6:24 - 6:28dan di dekatnya, serangkaian ruang komersial yang bisa digunakan untuk kegiatan di lantai dasar.
-
6:28 - 6:31Atapnya, yang merupakan bagian favorit saya
dalam proyek ini -
6:31 - 6:35seolah-olah seperti mengembalikan ruang yang digunakan untuk konstruksi kepada masyarakat.
-
6:35 - 6:37Dan itu adalah tempat di mana para tetangga
bisa naik dan bersosialisasi, -
6:37 - 6:41dan melakukan berbagai aktivitas seperti
jogging sepanjang dua kilometer di pagi hari, -
6:41 - 6:44melompat dari satu bangunan ke bangunan lainnya.
-
6:44 - 6:47Kedua contoh ini,
-
6:47 - 6:50memiliki pendekatan yang sama
dalam proses perancangannya. -
6:50 - 6:53Dan juga, mereka terletak di negara-negara berkembang,
di mana Anda bisa melihat -
6:53 - 6:55perkotaannya benar-benar sedang berkembang.
-
6:55 - 6:59Di kota-kota ini, dampak arsitektur dalam kehidupan penduduknya sekarang dan kemudian hari
-
6:59 - 7:05mengubah komunitas dan perekonomian lokal secepat pertumbuhan pembangunan.
-
7:05 - 7:07Karena inilah, saya melihat betapa pentingnya
-
7:07 - 7:12agar arsitektur dapat menemukan solusi-solusi yang sederhana namun terjangkau,
-
7:12 - 7:16yang memperkuat hubungan antara
komunitas dan lingkungannya, -
7:16 - 7:20dan yang bertujuan untuk menghubungkan
alam dan manusia. -
7:20 - 7:22Terima kasih banyak.
-
7:22 - 7:24(Tepuk tangan)
- Title:
- Arsitektur lokal dalam komunitas lokal
- Speaker:
- Xavier Vilalta
- Description:
-
Ketika TED Fellow Xavier Vilalta ditugaskan untuk membangun sebuah mal bertingkat di Addis Ababa, dia panik. Pusat-pusat perbelanjaan lainnya merepresentasikan segala hal yang dibencinya dalam arsitektur modern: menara kaca boros yang memerlukan banyak energi, yang desainnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan Afrika. Dalam paparan yang menawan ini, Vilalta menunjukkan bagaimana dia berhasil menggunakan pendekatan alternatif: dengan memanfaatkan alam, merujuk pada desain tradisional dan menciptakan bangunan-bangunan yang cantik, modern, dan ikonis yang layak untuk sebuah komunitas.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 07:44
Dewi Barnas approved Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas accepted Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Architecture at home in its community | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Architecture at home in its community |