Cara menjadi tak kenal takut dalam menghadapi otoritarianisme
-
0:01 - 0:04Pada 12 Agustus 2020,
-
0:04 - 0:07dua kelompok gadis
melakukan protes di Minsk, -
0:07 - 0:10ibu kota Belarusia.
-
0:10 - 0:11Mereka mengenakan pakaian putih
-
0:11 - 0:14dan turun ke jalan
dengan kaki telanjang. -
0:15 - 0:16Di pagi hari,
-
0:16 - 0:20beberapa gadis pergi ke Pasar Komarovskiy
di pusat kota. -
0:20 - 0:21Kemudian,
-
0:21 - 0:23kelompok lain berkumpul
sambil membawa bunga -
0:23 - 0:27di api abadi di bawah monumen kemenangan.
-
0:27 - 0:29Mereka berdiri bersama,
bergandengan tangan -
0:29 - 0:32dan menyanyikan
lagu pengantar tidur Belarusia -
0:32 - 0:35sambil menunggu mobil polisi datang.
-
0:36 - 0:40Mereka tahu
polisi akan langsung membawa mereka, -
0:40 - 0:43dengan bertelanjang kaki
dan membawa bunga, -
0:44 - 0:47polisi akan membawa mereka
ke kantor polisi, -
0:47 - 0:50memukuli mereka
dan berusaha mempermalukan mereka. -
0:51 - 0:54Namun, mereka tetap melakukannya.
-
0:55 - 0:57Tahun ini, ada yang berubah di Belarusia,
-
0:57 - 1:01sebuah negara dengan
lebih dari sembilan juta penduduk -
1:01 - 1:05yang dipimpin oleh pemimpin otoriter
sejak 1994. -
1:06 - 1:11Para wanita muda ini
memprotes hasil pemilu curang -
1:11 - 1:14yang baru terjadi
beberapa hari sebelumnya. -
1:15 - 1:20Protes kecil mereka dengan cepat meluas
-
1:20 - 1:24menjadi unjuk rasa damai berskala besar
yang dipimpin wanita -
1:24 - 1:25di seluruh negeri.
-
1:26 - 1:28Hanya dalam beberapa hari,
-
1:28 - 1:32ratusan ribu orang turun ke jalan
-
1:32 - 1:36dan unjuk rasa masih terus berlanjut.
-
1:36 - 1:39Peristiwa seperti itu
belum pernah terjadi di Belarusia. -
1:40 - 1:46Unjuk rasa berlanjut walau presiden
menyatakan dirinya kembali terpilih -
1:46 - 1:50dan lebih dari 10.000 orang telah ditahan,
-
1:50 - 1:52ratusan orang disiksa
-
1:52 - 1:54dan setidaknya enam orang dibunuh.
-
1:55 - 2:01Banyak orang bertanya
mengapa warga Belarusia bersuara sekarang. -
2:01 - 2:04Apa yang membuat mereka
terus turun ke jalan -
2:04 - 2:08meski terjadi kekerasan oleh polisi
-
2:08 - 2:10dan pelanggaran hukum oleh negara?
-
2:11 - 2:13Jawaban yang paling sering saya dengar
-
2:13 - 2:16adalah orang-orang
menjadi tak kenal takut, -
2:17 - 2:20dan itu sesuatu
yang dicapai bersama-sama. -
2:22 - 2:26Karena rasa takut tumbuh dari kesendirian.
-
2:26 - 2:29Ia tumbuh dari isolasi.
-
2:29 - 2:30Ia tak mendiskriminasi:
-
2:30 - 2:33pria, wanita, anak-anak, orang tua.
-
2:33 - 2:36Kita semua bisa merasa takut,
-
2:36 - 2:39tetapi hanya ketika kita sendirian.
-
2:41 - 2:43Rasa tak kenal takut
butuh kebersamaan. -
2:43 - 2:48Hanya bisa dirasakan saat kita hadir
untuk satu sama lain. -
2:48 - 2:50Hadirlah agar tetangga,
-
2:50 - 2:53kolega, dan teman Anda
memiliki keberanian. -
2:54 - 2:57Mereka pun akan hadir untuk Anda.
-
2:58 - 3:02Banyak peran yang telah saya lakukan
dalam pemilihan presiden -
3:02 - 3:04pada Agustus 2020.
-
3:04 - 3:08Saya mencalonkan diri untuk suami saya,
Sergei, saat dia dipenjara, -
3:08 - 3:14dan tampak jelas bahwa aparat
menghalanginya mencalonkan diri. -
3:14 - 3:16Saya menang pemilu secara sah
-
3:16 - 3:19dan menjadi pemimpin terpilih
untuk Belarusia demokratis, -
3:19 - 3:23tetapi hasil resmi
hanya memberi saya 10 persen suara -
3:23 - 3:27dan saya terpaksa diasingkan
bersama anak-anak saya. -
3:27 - 3:30Saya masih berjuang
bagi mereka yang memilih saya -
3:30 - 3:33dan mereka yang berusaha dibungkam
oleh rezim. -
3:33 - 3:36Betapa saya "tak kenal takut."
-
3:37 - 3:41Namun, ada banyak momen ketika saya takut
-
3:41 - 3:43dan ingin mundur.
-
3:43 - 3:44Saya diancam
-
3:44 - 3:48dan dipaksa percaya
bahwa saya berjuang sendirian. -
3:49 - 3:52Namun, makin banyak kota
yang saya kunjungi, -
3:52 - 3:55makin banyak orang
yang menghadiri kampanye, -
3:55 - 3:57ketakutan saya makin berkurang.
-
3:57 - 4:01Lalu beberapa hari sebelum pemilihan
di Minsk, -
4:01 - 4:0560.000 orang datang untuk mendukung saya,
-
4:05 - 4:08dan saya tidak takut lagi.
-
4:09 - 4:12Saya tak pernah berniat melakukan ini.
-
4:12 - 4:13Saya tak terlalu politis
-
4:14 - 4:16dan tak pernah berniat mencalonkan diri.
-
4:16 - 4:19Saya ingin menjadi seorang ibu dan istri.
-
4:20 - 4:23Namun, berkat takdir
dan kehendak pendukung saya, -
4:23 - 4:25saya diangkat ke posisi ini.
-
4:26 - 4:30Saya menerimanya
dengan rasa tanggung jawab dan kebanggaan. -
4:31 - 4:33Saya tidak akan menyerah.
-
4:34 - 4:38Saya akan hadir bagi masyarakat
karena mereka hadir untuk saya. -
4:39 - 4:42Keberanian kita terlahir dari persatuan.
-
4:42 - 4:45Solidaritas kita adalah kekuatan kita.
-
4:47 - 4:48Saya kini juga memahami
-
4:48 - 4:52bahwa tak kenal takut
adalah sebuah komitmen. -
4:52 - 4:55Itu adalah keputusan
yang kita buat setiap hari. -
4:55 - 4:58Tanggung jawab yang kita pikul,
-
4:58 - 5:01tanggung jawab untuk sesama.
-
5:01 - 5:06Dalam hal ini, saya pun sama
seperti masyarakat Belarusia lain. -
5:06 - 5:08Dukungan mereka nyata.
-
5:08 - 5:12Solidaritas mereka terus berkembang.
-
5:12 - 5:14Ketika ada dua orang,
-
5:14 - 5:16kalian tegar.
-
5:16 - 5:18Saat ada 100 orang, kalian berani.
-
5:19 - 5:21Saat ada seribu orang,
-
5:21 - 5:23kalian tak kenal takut.
-
5:23 - 5:26Saat ada puluhan ribu orang,
-
5:26 - 5:28kalian menjadi tak terkalahkan.
-
5:28 - 5:30Terima kasih.
- Title:
- Cara menjadi tak kenal takut dalam menghadapi otoritarianisme
- Speaker:
- Sviatlana Tsikhanouskaya
- Description:
-
Bagaimana cara kita melawan otoritarianisme? Dan apa arti bersikap "tak kenal takut"? Dalam pidato menggugah ini, ibu rumah tangga yang menjadi politikus, Sviatlana Tsikhanouskaya, menceritakan perjuangannya yang tak biasa untuk mengalahkan pemimpin otoriter Belarusia dalam pemilu presiden 2020. Dengan menggambarkan dengan jelas bagaimana protes kecil berkembang menjadi unjuk rasa damai berskala besar, Sviatlana menjelaskan keselarasan antara rasa tak kenal takut dan kebebasan. Hal itu menjadi pengingat bahwa kita semua mampu melawan ketidakadilan, dan kita hanya harus melakukannya bersama-sama.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 05:44
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism | ||
Nathaniel Luis Reyhan Soesilo accepted Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism | ||
Nathaniel Luis Reyhan Soesilo edited Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism | ||
Marsya Firina edited Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism | ||
Marsya Firina edited Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism | ||
Marsya Firina edited Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism | ||
Marsya Firina edited Indonesian subtitles for How to be fearless in the face of authoritarianism |