Return to Video

Mengapa kamu perlu membaca "The Tempest" karya Shalespeare? - Iseult Gillespie

  • 0:07 - 0:11
    Gelegar guntur dan kilatan petir
    menyinari laut yang bergejolak,
  • 0:11 - 0:14
    seiring dengan kapal yang
    diombang-ambing ombak.
  • 0:14 - 0:19
    Ini bukan badai biasa, tapi badai
    yang kejam dan penuh angkara,
  • 0:19 - 0:24
    dan itu membuka panggung untuk lakon
    Shakespeare yang paling penuh teka-teki.
  • 0:24 - 0:27
    Bersama dengan berlalunya badai,
    kita diundang ke dunia
  • 0:27 - 0:32
    yang terlihat terbuang jauh dari dunia
    kita, tapi sarat dengan masalah yang sama
  • 0:32 - 0:36
    tentang kebebasan, kekuatan dan kekuasaan.
  • 0:36 - 0:39
    The Tempest diceritakan di sebuah pulau
    terpencil, terbuka oleh elemen-elemen
  • 0:39 - 0:45
    dan diperintah oleh sihir dan kuasa oleh
    Prospero, Adipati Milan yang terbuang.
  • 0:45 - 0:49
    Dikhianati oleh saudaranya Antonio,
    Prospero terdampar di pulau itu
  • 0:49 - 0:54
    selama 12 tahun bersama putrinya Miranda
    dan buku-buku kesayangannya.
  • 0:54 - 0:58
    Pada saat ini ia sudah
    mempelajari sihir pulau
  • 0:58 - 1:01
    dan menggunakannya untuk
    memanfaatkan roh elementalnya.
  • 1:01 - 1:05
    Ia juga menguasai satu-satunya
    penghuni pulau,
  • 1:05 - 1:08
    Caliban yang muram dan terasing.
  • 1:08 - 1:13
    Tapi setelah bertahun-tahun merencanakan
    balas dendam, muncul juga musuh Prospero.
  • 1:13 - 1:16
    Dengan bantuan peri terbang Ariel,
  • 1:16 - 1:22
    si penyihir menghancurkan kapal saudaranya
    dan membuat para pelautnya terdampar.
  • 1:22 - 1:26
    Rencana Prospero bahkan
    melibatkan percintaan putrinya,
  • 1:26 - 1:30
    yang direncanakannya agar jatuh cinta
    pada pangeran Ferdinand yang terdampar.
  • 1:30 - 1:33
    Dan saat Prospero dan Ariel
    mendekat pada Antonio,
  • 1:33 - 1:36
    Caliban bergabung dengan
    beberapa pelaut yang mabuk,
  • 1:36 - 1:39
    yang membuat rencana konyol
    untuk merampas pulau tersebut.
  • 1:39 - 1:43
    Drama ini melucuti masyarakat
    hingga ke hasrat yang paling dasar,
  • 1:43 - 1:48
    dengan tiap faksi mengejar kekuatan-
    entah wilayah, orang lain,
  • 1:48 - 1:50
    atau nasib mereka sendiri.
  • 1:50 - 1:54
    Tetapi Shakespeare mengetahui kekuatan
    adalah target yang selalu bergerak;
  • 1:54 - 1:57
    dan saat ia mengungkapkan sejarah
    kelam tokoh-tokohnya,
  • 1:57 - 2:02
    kita mulai berpikir apakah
    siklus kejam ini akan berakhir.
  • 2:02 - 2:04
    Meskipun Prospero disakiti oleh Antonio,
  • 2:04 - 2:08
    ia sudah lama menorehkan
    kekejamannya sendiri di pulau itu,
  • 2:08 - 2:12
    menimbun kekuatan sihir dan sumber
    daya alam untuk dirinya sendiri.
  • 2:12 - 2:15
    Caliban yang terutama membenci
    pengambilalihan ini.
  • 2:15 - 2:17
    Putra dari Sycorax,
  • 2:17 - 2:20
    penyihir wanita penguasa pulau sebelumnya,
  • 2:20 - 2:23
    awalnya ia menolong para orang
    buangan mendapatkan tempat.
  • 2:23 - 2:27
    Namun akhirnya ia menjadi budak mereka,
    dan marah dengan penuh penyesalan:
  • 2:27 - 2:30
    "Dan lalu aku mencintai kalian,/Dan
    menunjukkan kalian
  • 2:30 - 2:32
    semua kebaikan pulau ini/
    Mata air yang segar,
  • 2:32 - 2:36
    lubang air garam, tempat
    yang tandus dan subur./
  • 2:36 - 2:38
    Terkutuklah aku karena melakukannya!"
  • 2:38 - 2:41
    Dengan kata-kata yang mengguntur
    amarah yang menggelora,
  • 2:41 - 2:45
    Caliban terus mengingatkan Prospero
    apa yang terjadi sebelumnya:
  • 2:45 - 2:50
    pulau ini milikku yang berasal dari ibuku
    Sycorax, yang sudah engkau ambil dariku.
  • 2:50 - 2:53
    Namun Sycorax juga
    merusak pulau tersebut,
  • 2:53 - 2:56
    dan mengurung Ariel hingga
    Prospero membebaskannya.
  • 2:56 - 3:01
    Sekarang Ariel muncul berharap hutangnya
    terbayar dan mendapatkan kebebasannya,
  • 3:01 - 3:05
    sementara Caliban diperbudak
    selamanya, atau setidaknya
  • 3:05 - 3:07
    selama Prospero berkuasa.
  • 3:07 - 3:10
    Untuk alasan-alasan ini dan banyak lagi,
  • 3:10 - 3:14
    The Tempest sering dibaca sebagai
    sebuah eksplorasi kolonialisasi,
  • 3:14 - 3:18
    dan dilema moral yang muncul dengan
    penemuan "dunia (dunia) berani baru."
  • 3:18 - 3:22
    Pertanyaan tentang perantara dan keadilan
    menggantung di atas drama ini:
  • 3:22 - 3:24
    apakah Caliban adalah
    penguasa pulau yang sah?
  • 3:24 - 3:26
    Akankah Ariel bebas?
  • 3:26 - 3:29
    Dan apakah Prospero
    sang pengawas hebat-
  • 3:29 - 3:35
    ataukah ada sihir yang lebih kuat yang
    bekerja, melampaui kemampuan semua tokoh?
  • 3:35 - 3:36
    Sepanjang lakon,
  • 3:36 - 3:40
    Ariel terus mengingatkan Prospero
    kebebasan yang dijanjikannya.
  • 3:40 - 3:43
    Namun pertanyaannya berkisar
    apakah si penjajah mampu
  • 3:43 - 3:45
    melepaskan pegangannya.
  • 3:45 - 3:49
    Pertanyaan tentang berakhirnya kekuasaan
    seseorang begitu kuat sebab The Tempest
  • 3:49 - 3:52
    dipercaya sebagai drama
    terakhir Shakespeare.
  • 3:52 - 3:57
    Dalam banyak hal aksi Prospero menunjukkan
    betapa ia adalah penghibur yang hebat,
  • 3:57 - 4:01
    yang menetaskan plot yang rumit,
    memanuver orang-orang di sekitarnya,
  • 4:01 - 4:06
    dan memantrai para tokohnya
    serta para penontonya.
  • 4:06 - 4:09
    Namun di akhir penampilan hebatnya
    mengenai kekuatan dan kekuasaan,
  • 4:09 - 4:13
    kalimat terakhir Prospero menunjukkan
    ia disederhanakan oleh penontonnya -
  • 4:13 - 4:17
    dan kekuatan yang mereka
    miliki atas ciptaannya.
  • 4:17 - 4:21
    "Dengan bantuan tangan baikmu./Napas
    lembutmu layarku/
  • 4:21 - 4:26
    Harus terisi atau tugasku gagal,/
    untuk menghibur."
  • 4:26 - 4:30
    Hal ini menimbulkan peran Shakespeare
    sebagai penghibur besar
  • 4:30 - 4:35
    yang menyerahkan dirinya, seutuhnya,
    pada tepuk tangan kita.
Title:
Mengapa kamu perlu membaca "The Tempest" karya Shalespeare? - Iseult Gillespie
Speaker:
Iseult Gillespie
Description:

Tonton pelajaran lengkapnya: https://ed.ted.com/lessons/why-should-you-read-shakespeare-s-the-tempest-iseult-gillespie

Gelegar guntur dan kilatan petir menyinari laut yang bergolak, bersamaan dengan kapal yang terombang-ambingkan ombak. Ini bukanlah badai biasa, namun badai yang kejam dan penuh angkara, dan itulah yang membuka panggung untuk lakon Shakespeare yang paling penuh teka-teki. Mengapa sandiwara ini masih berlaku bagi pembaca modern? Iseult Gillespie menginvestigasi.

Pelajaran oleh Iseult Gillespie, disutradarai oleh Héloïse Dorsan Rachet.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
04:35

Indonesian subtitles

Revisions