Return to Video

Tips dari Para Remaja dalam menghadapi Kesalahan Informasi terkait Virus Corona

  • 0:00 - 0:03
    Kehidupan selama pandemi ini sangat aneh.
  • 0:03 - 0:04
    Aku siswa kelas 12.
  • 0:04 - 0:08
    Ini sama sekali bukan yang kuharapkan
    sebagai hari-hari terakhirku di SMU.
  • 0:08 - 0:12
    Masa karantina virus corona
    bagiku sangat sibuk dan semrawut
  • 0:12 - 0:14
    karena aku punya tiga orang adik.
  • 0:15 - 0:17
    Hidupku selama ada virus corona
    sangat membosankan.
  • 0:17 - 0:19
    Tak banyak yang kukerjakan,
    hanya di rumah saja
  • 0:19 - 0:20
    dan menjaga jarak sosial.
  • 0:20 - 0:23
    Aku sudah sebulan lebih di rumah saja.
  • 0:23 - 0:26
    Aku sudah tak sabar untuk
    semuanya kembali normal.
  • 0:27 - 0:30
    Hidup di tengah pandemi virus corona
    sangat sulit bagi semua orang.
  • 0:30 - 0:34
    Tapi, menjaga jarak sosial bagi para remaja
  • 0:34 - 0:36
    pasti sangat berat.
  • 0:36 - 0:40
    Anda terjebak di rumah seharian,
    Anda sekolah dari jarak jauh,
  • 0:40 - 0:43
    dan peristiwa penting dalam hidup
    seperti pesta prom dan kelulusan
  • 0:43 - 0:46
    sangat berbeda dari yang Anda bayangkan.
  • 0:46 - 0:50
    Namun, beberapa remaja menggunakan
    waktu ekstra di dunia maya ini
  • 0:50 - 0:54
    untuk membantu kita mengecek ulang
    tulisan yang mereka temukan
  • 0:54 - 0:56
    di beranda media sosial mereka.
  • 0:56 - 1:01
    MediaWise adalah program literasi berita
    yang diciptakan oleh Poynter Institute.
  • 1:01 - 1:02
    Tujuannya adalah mendidik siswa SMA
  • 1:02 - 1:05
    untuk memverifikasi informasi
    dari dunia maya.
  • 1:05 - 1:07
    Aku adalah salah satu
    dari beberapa jurnalis
  • 1:07 - 1:10
    yang berperan sebagai duta
    untuk program tersebut.
  • 1:10 - 1:13
    Saat ini kami punya
    sekitar 20 orang siswa jurnalis,
  • 1:13 - 1:16
    yang tersebar di seluruh
    penjuru Amerika Serikat.
  • 1:16 - 1:19
    Mereka membantu mengatasi
    berita tak benar yang viral
  • 1:19 - 1:23
    yang mereka lihat di linimasa
    di media sosial.
  • 1:23 - 1:27
    Para remaja ini memberi tahu cara
    mengecek fakta atas suatu klaim.
  • 1:27 - 1:30
    Tak cuma memberi tahu Anda
    mana berita yang valid dan tidak,
  • 1:30 - 1:31
    mereka mengajarkan perangkat-
  • 1:31 - 1:34
    yang biasa digunakan jurnalis
    dan pemeriksa fakta profesional,
  • 1:34 - 1:37
    dan menampilkannya
    dengan ringan dan menghibur.
  • 1:37 - 1:42
    Kita bicara dengan Angie Li, siswa kelas 2
    di Florida, dan telah memperlihatkan
  • 1:42 - 1:46
    cara dia memeriksa sesuatu
    yang muncul di Tik Tok.
  • 1:46 - 1:49
    Aku tak menyangka ada begitu banyak
    informasi yang salah di luar sana.
  • 1:49 - 1:51
    Aku selalu berasumsi bahwa
  • 1:51 - 1:53
    orang hanya akan
    membagikan hal yang benar.
  • 1:53 - 1:55
    Mengapa mereka berbagi
    informasi yang salah?
  • 1:55 - 1:58
    Namun ternyata, kadang orang tak tahu
  • 1:58 - 2:00
    bahwa mereka menyebarkan
    informasi yang salah.
  • 2:00 - 2:03
    Lalu apa yang kau lakukan?
    Beri tahu kami prosesnya.
  • 2:03 - 2:06
    Jadi, ini unggahan asli di Tik Tok
    yang saya lihat,
  • 2:06 - 2:12
    berjudul "Vaping Mengurangi
    Risiko terjangkit Virus Corona".
  • 2:12 - 2:16
    Hal termudah adalah membuka jendela baru
  • 2:16 - 2:19
    dan melakukan pencarian cepat
    menggunakan kata kunci.
  • 2:19 - 2:21
    Misalnya, kata-kata
    yang ada di judul berita,
  • 2:21 - 2:23
    yaitu "Vaping Mengurangi Risiko
    terkena Virus Corona".
  • 2:24 - 2:27
    Faktanya, saat Anda melihat layar,
  • 2:27 - 2:29
    kebanyakan judul berita seperti ini justru
  • 2:29 - 2:31
    menyatakan hal bertentangan
    dengan klaim di awal.
  • 2:31 - 2:35
    Situs web yang pertama berisi
    laporan terkait gejala pernapasan
  • 2:35 - 2:40
    akibat penggunaan rokok elektronik
    lebih rentan dan/atau lebih lama sembuh
  • 2:40 - 2:41
    dari infeksi pernapasan.
  • 2:41 - 2:44
    Ternyata vaping tidak membuat
    keadaan lebih baik
  • 2:44 - 2:47
    karena vaping adalah rokok elektronik
  • 2:47 - 2:50
    dan virus corona adalah
    radang pernapasan.
  • 2:50 - 2:52
    Lalu saya melihat tautan kedua.
  • 2:52 - 2:56
    Artikel ini dari Lembaga
    Penyalahgunaan Obat Nasional.
  • 2:56 - 3:00
    Kita harus yakin informasi diperoleh
    dari sumber yang tepercaya.
  • 3:00 - 3:05
    Menurut sumber ini, telah terdapat bukti
    bahwa eksposur terhadap aerosol
  • 3:05 - 3:08
    dari rokok elektronik
    membahayakan sel paru-paru
  • 3:08 - 3:10
    dan menghilangkan kemampuan
    tubuh dalam merespons infeksi.
  • 3:11 - 3:14
    Lagi-lagi terlihat bahwa vaping
  • 3:14 - 3:15
    membuat virus corona semakin memburuk.
  • 3:15 - 3:19
    Sehingga tampaknya unggahan
    di Tik Tok itu tidak valid.
  • 3:20 - 3:24
    Tik tok dilihat oleh banyak orang,
  • 3:24 - 3:27
    bahkan mungkin sebagian besar
    masyarakat percaya.
  • 3:27 - 3:29
    Itu harga dari informasi yang salah.
  • 3:29 - 3:32
    Orang mulai percaya hal-hal yang salah
  • 3:32 - 3:33
    dan mulai melakukannya.
  • 3:33 - 3:36
    Karena mereka percaya vaping
    dapat mengurangi risiko,
  • 3:36 - 3:38
    maka mereka melakukannya.
  • 3:38 - 3:40
    Salah informasi dapat
    mengakibatkan hilangnya nyawa.
  • 3:40 - 3:43
    Jika sesuatu nampak aneh atau meragukan,
  • 3:43 - 3:45
    jangan dibagikan.
  • 3:45 - 3:47
    Jangan menyebarkan informasi yang salah.
  • 3:47 - 3:50
    Beberapa tahun terakhir ini,
    jaringan remaja pengecek fakta
  • 3:50 - 3:55
    telah melaporkan lebih dari 200 tulisan,
    baik yang benar maupun yang salah.
  • 3:55 - 3:59
    Jika Anda tak tahu mulai darimana,
    mereka punya beberapa saran yang bagus.
  • 3:59 - 4:02
    Nasihat untuk seseorang yang belum pernah
    memeriksa fakta, menurutku:
  • 4:03 - 4:06
    Pertama, apakah sumbernya kredibel?
  • 4:06 - 4:11
    Apakah kata-katanya cukup esktrem
    untuk memperoleh respons dari kalian.
  • 4:11 - 4:14
    Jangan hanya percaya satu sumber.
    Itu ide buruk.
  • 4:14 - 4:16
    Harus ada beberapa sumber
    yang dipercaya.
  • 4:16 - 4:19
    Lebih berhati-hati dan tidak percaya
    begitu saja semua yang dibaca.
  • 4:19 - 4:23
    Yang kita baca memengaruhi pandangan
    dan cara berinteraksi dengan orang lain.
  • 4:23 - 4:26
    Memastikan informasi yang kita peroleh
    dan bagikan itu akurat,
  • 4:26 - 4:30
    tak hanya menguntungkan dirimu sendiri,
    tetapi bermanfaat untuk semua.
  • 4:30 - 4:34
    Para remaja ini selalu menjadi
    target dari informasi yang salah
  • 4:34 - 4:37
    dan selalu terekspos dengan
    bagian terburuk dari internet,
  • 4:37 - 4:41
    dan sebagian besar masih menjalaninya
    dengan senyuman ala swafoto.
  • 4:41 - 4:42
    Itu sangat keren.
  • 4:43 - 4:47
    Remaja tumbuh dengan lebih banyak
    teknologi dan media sosial
  • 4:47 - 4:50
    yang bisa dipahami orang tua seperti saya.
  • 4:50 - 4:52
    Namun, bukan berarti mereka
    tak bisa menggunakannya
  • 4:52 - 4:55
    dengan cara yang cerdas dan bijaksana.
  • 4:55 - 4:57
    Kami punya ambisi dan aspirasi,
  • 4:57 - 5:00
    tetapi kami cenderung diremehkan.
  • 5:00 - 5:03
    Kami tak selalu bermain ponsel.
    Memang sih, seringnya begitu.
  • 5:03 - 5:06
    Namun, kami berbuat sesuatu
    untuk masyarakat.
  • 5:06 - 5:10
    Menghabiskan banyak waktu di internet
    tak berarti kami dikuasai ponsel.
  • 5:10 - 5:13
    Aku ingin orang tahu
    kami peduli dengan dunia.
  • 5:13 - 5:16
    Aku ingin orang tahu kami
    peduli terhadap sesama.
  • 5:16 - 5:19
    Mungkin cara kami memperlihatkannya
    berbeda, kami tumbuh dengan teknologi,
  • 5:19 - 5:24
    tetapi kami sangat peduli akan dunia ini
    dan ingin membuatnya jadi lebih baik.
  • 5:24 - 5:29
    Mari belajar satu atau dua hal
    dari generasi ini.
  • 5:29 - 5:30
    Jangan menyebarkan berita palsu.
  • 5:30 - 5:31
    Jaga apa adanya!
  • 5:31 - 5:32
    Sampai ketemu.
  • 5:32 - 5:35
    Saya Hari Sreenivasan,
    dan ini Take on Fake.
Title:
Tips dari Para Remaja dalam menghadapi Kesalahan Informasi terkait Virus Corona
Description:

Sekolah ditutup, dan siswa harus tetap di rumah. Apa yang dilakukan para remaja selama pandemi? Beberapa di antaranya menjadi ahli pengecek fakta melalui program bernama Jaringan Remaja Pengecek Fakta. Program ini mengajarkan siswa keahlian literasi digital untuk membantu menemukan kesalahan informasi dan disinformasi di dalam jaringan. Angie Li, seorang siswa peserta program, memperlihatkan cara mengecek fakta atas sebuah video TikTok yang viral.

Jaringan Remaja Pengecek Fakta adalah bagian dari MediaWise, di mana pembawa acara kami, Hari Sreenivasan berperan sebagai duta.

Jaringan Remaja Pengecek Fakta https://www.poynter.org/teen-fact-checking-network/
MediaWise: https://www.poynter.org/mediawise/

Jangan lupa untuk Sukai & Berlangganan: https://bit.ly/3dziPoH

Take on Fake mematahkan klaim yang Anda lihat atau bagikan dalam jaringan supaya Anda tetap terinformasi. Pembawa acara Hari Sreenivasan menelusuri lika-liku kesalahan informasi, membaca lebih dari sekadar judul berita untuk mencari sumber yang kredibel dan mengungkap kebenaran.

#TakeOnFake

more » « less
Video Language:
English
Team:
Amplifying Voices
Project:
Misinformation and Disinformation
Duration:
05:59

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions