[Script Info] Title: [Events] Format: Layer, Start, End, Style, Name, MarginL, MarginR, MarginV, Effect, Text Dialogue: 0,0:00:01.42,0:00:03.78,Default,,0000,0000,0000,,"Seorang perempuan harus\Ndilihat, bukan didengar." Dialogue: 0,0:00:03.78,0:00:05.53,Default,,0000,0000,0000,,"Diamlah," atau, "chup." Dialogue: 0,0:00:05.56,0:00:09.24,Default,,0000,0000,0000,,Kata-kata ini sering dipakai membungkam\Nperempuan sejak kecil, Dialogue: 0,0:00:09.26,0:00:10.56,Default,,0000,0000,0000,,hingga dewasa Dialogue: 0,0:00:10.56,0:00:12.29,Default,,0000,0000,0000,,bahkan hingga usia tua. Dialogue: 0,0:00:12.46,0:00:16.10,Default,,0000,0000,0000,,Aku bangga memperkenalkan pembicara\Nberikutnya, juara sejati suara perempuan, Dialogue: 0,0:00:16.12,0:00:17.77,Default,,0000,0000,0000,,penasihat tentang kemiskinan, Dialogue: 0,0:00:17.79,0:00:19.93,Default,,0000,0000,0000,,gender dan pembangunan untuk Bank Dunia, Dialogue: 0,0:00:19.96,0:00:24.27,Default,,0000,0000,0000,,PBB dan beberapa LSM di India dan\Nseluruh dunia. Dialogue: 0,0:00:24.29,0:00:27.81,Default,,0000,0000,0000,,Dia menyebut dirinya seorang\Ndetektif budaya. Dialogue: 0,0:00:27.83,0:00:32.48,Default,,0000,0000,0000,,Mari sambut ilmuwan sosial dan\Npenulis kenamaan Dialogue: 0,0:00:32.50,0:00:34.10,Default,,0000,0000,0000,,Deepa Narayan. Dialogue: 0,0:00:34.12,0:00:36.35,Default,,0000,0000,0000,,(Musik) Dialogue: 0,0:00:36.38,0:00:40.29,Default,,0000,0000,0000,,(Tepuk tangan) Dialogue: 0,0:00:44.71,0:00:46.89,Default,,0000,0000,0000,,Tujuan setiap orang tua adalah Dialogue: 0,0:00:46.92,0:00:48.77,Default,,0000,0000,0000,,membesarkan anak perempuan yang baik, Dialogue: 0,0:00:48.79,0:00:50.60,Default,,0000,0000,0000,,tapi yang mereka lakukan Dialogue: 0,0:00:50.62,0:00:55.14,Default,,0000,0000,0000,,adalah memaksa, mengurung dan\Nmenindas anak perempuan mereka. Dialogue: 0,0:00:55.17,0:00:57.02,Default,,0000,0000,0000,,Saat menindas mereka, Dialogue: 0,0:00:57.04,0:00:58.96,Default,,0000,0000,0000,,mereka dipersiapkan untuk siksaan. Dialogue: 0,0:00:59.88,0:01:02.06,Default,,0000,0000,0000,,Ini sangat menyedihkan Dialogue: 0,0:01:02.08,0:01:04.64,Default,,0000,0000,0000,,hingga tak akan ada orang tua yang tahan, Dialogue: 0,0:01:04.67,0:01:05.93,Default,,0000,0000,0000,,jadi itu disembunyikan. Dialogue: 0,0:01:05.96,0:01:09.23,Default,,0000,0000,0000,,Di India, kami menyebutnya\N"membiasakan diri." Dialogue: 0,0:01:09.25,0:01:10.97,Default,,0000,0000,0000,,Aku yakin kamu pernah mendengarnya. Dialogue: 0,0:01:11.62,0:01:13.68,Default,,0000,0000,0000,,"Sayang, biasakan diri saja sedikit." Dialogue: 0,0:01:13.71,0:01:14.98,Default,,0000,0000,0000,,Biasakan diri saja. Dialogue: 0,0:01:15.00,0:01:17.98,Default,,0000,0000,0000,,Apa pun yang terjadi, biasakan diri saja." Dialogue: 0,0:01:18.00,0:01:21.81,Default,,0000,0000,0000,,"Membiasakan diri" membuat anak\Nperempuan tak berdaya, Dialogue: 0,0:01:21.83,0:01:24.39,Default,,0000,0000,0000,,tak berwujud, tak terlihat, Dialogue: 0,0:01:24.42,0:01:26.10,Default,,0000,0000,0000,,tak memiliki jati diri, Dialogue: 0,0:01:26.12,0:01:32.52,Default,,0000,0000,0000,,dan melatih anak laki-laki mengklaim\Nkekuatan dan kekuasaan di dunia. Dialogue: 0,0:01:32.54,0:01:38.02,Default,,0000,0000,0000,,Sementara kita bicara tentang kesetaraan\Ngender dan pemberdayaan perempuan. Dialogue: 0,0:01:38.04,0:01:43.64,Default,,0000,0000,0000,,Setelah pemerkosaan berkelompok\Ndalam bis di Delhi tahun 2012, Dialogue: 0,0:01:43.67,0:01:48.68,Default,,0000,0000,0000,,aku sangat ingin memahami akar kekerasan. Dialogue: 0,0:01:48.71,0:01:52.14,Default,,0000,0000,0000,,Jadi aku mulai menanyakan\Npertanyaan sederhana: Dialogue: 0,0:01:52.17,0:01:57.46,Default,,0000,0000,0000,,apa artinya menjadi seorang perempuan\Natau laki-laki yang baik bagimu? Dialogue: 0,0:01:58.33,0:02:01.23,Default,,0000,0000,0000,,Aku sangat terkejut dengan apa\Nyang kudengar, Dialogue: 0,0:02:01.25,0:02:04.60,Default,,0000,0000,0000,,khususnya jawaban para anak muda, Dialogue: 0,0:02:04.62,0:02:10.18,Default,,0000,0000,0000,,hingga proyek ini menjadi penelitian\Nyang menyita hidupku. Dialogue: 0,0:02:10.21,0:02:15.64,Default,,0000,0000,0000,,Selama tiga tahun, aku bertemu lebih dari\N600 perempuan, laki-laki, dan anak-anak, Dialogue: 0,0:02:15.67,0:02:17.48,Default,,0000,0000,0000,,terpelajar, kelas menengah, Dialogue: 0,0:02:17.50,0:02:21.56,Default,,0000,0000,0000,,yang mencapai 1.800 jam wawancara Dialogue: 0,0:02:21.58,0:02:23.89,Default,,0000,0000,0000,,dan 8.000 halaman catatan, Dialogue: 0,0:02:23.92,0:02:26.35,Default,,0000,0000,0000,,dan butuh satu tahun untuk memahaminya. Dialogue: 0,0:02:26.38,0:02:32.43,Default,,0000,0000,0000,,Saat ini, kita melihat perempuan yang rapi\Ndan terpelajar seperti kamu di sini, Dialogue: 0,0:02:32.46,0:02:35.27,Default,,0000,0000,0000,,kamu semua, termasuk diriku, Dialogue: 0,0:02:35.29,0:02:37.85,Default,,0000,0000,0000,,dan kita pikir dunia sudah berubah, Dialogue: 0,0:02:37.88,0:02:41.68,Default,,0000,0000,0000,,tapi perubahan eksternal ini\Nsangat menyesatkan, Dialogue: 0,0:02:41.71,0:02:44.67,Default,,0000,0000,0000,,karena di dalam kita belum berubah. Dialogue: 0,0:02:46.38,0:02:48.81,Default,,0000,0000,0000,,Hari ini, aku tak akan bicara\Ntentang orang miskin. Dialogue: 0,0:02:48.83,0:02:51.77,Default,,0000,0000,0000,,Aku akan bicara tentang\Nkelas menengah dan atas, Dialogue: 0,0:02:51.79,0:02:54.89,Default,,0000,0000,0000,,karena kitalah yang paling menyangkal. Dialogue: 0,0:02:54.92,0:02:59.02,Default,,0000,0000,0000,,Kita yang berulang kali mengatakan Dialogue: 0,0:02:59.04,0:03:01.18,Default,,0000,0000,0000,,bahwa ketika kaum perempuan terpelajar, Dialogue: 0,0:03:01.21,0:03:02.56,Default,,0000,0000,0000,,ketika mereka punya karier Dialogue: 0,0:03:02.58,0:03:04.89,Default,,0000,0000,0000,,dan berpenghasilan, Dialogue: 0,0:03:04.92,0:03:07.62,Default,,0000,0000,0000,,mereka akan setara, berdaya, dan bebas. Dialogue: 0,0:03:08.67,0:03:10.06,Default,,0000,0000,0000,,Tidak seperti itu. Dialogue: 0,0:03:10.08,0:03:11.35,Default,,0000,0000,0000,,Kenapa? Dialogue: 0,0:03:11.38,0:03:15.02,Default,,0000,0000,0000,,Dari penelitianku, ada tujuh kebiasaan Dialogue: 0,0:03:15.04,0:03:16.60,Default,,0000,0000,0000,,yang menghapus perempuan, Dialogue: 0,0:03:16.62,0:03:18.81,Default,,0000,0000,0000,,yang melenyapkan perempuan, Dialogue: 0,0:03:18.83,0:03:21.43,Default,,0000,0000,0000,,namun kebiasaan ini tetap ada Dialogue: 0,0:03:21.46,0:03:23.85,Default,,0000,0000,0000,,karena mereka begitu familiar Dialogue: 0,0:03:23.88,0:03:25.96,Default,,0000,0000,0000,,dan kita membuatnya baik dan bermoral. Dialogue: 0,0:03:26.79,0:03:30.38,Default,,0000,0000,0000,,Kenapa sesuatu yang baik dan bermoral\Nharus diubah atau dihapus? Dialogue: 0,0:03:31.50,0:03:33.56,Default,,0000,0000,0000,,Di satu sisi, kita mencintai\Nanak-anak kita, Dialogue: 0,0:03:33.58,0:03:34.89,Default,,0000,0000,0000,,anak perempuan kita, Dialogue: 0,0:03:34.92,0:03:37.29,Default,,0000,0000,0000,,di lain sisi, kita menghancurkan mereka. Dialogue: 0,0:03:38.88,0:03:41.62,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan pertama: Kau tak punya raga. Dialogue: 0,0:03:43.25,0:03:48.52,Default,,0000,0000,0000,,Langkah awal menjadikan mereka hantu\Nadalah dengan melenyapkan raganya, Dialogue: 0,0:03:48.54,0:03:50.77,Default,,0000,0000,0000,,menganggap dia tak bertubuh. Dialogue: 0,0:03:50.79,0:03:53.64,Default,,0000,0000,0000,,Akangsha, 23 tahun, mengatakan, Dialogue: 0,0:03:53.67,0:03:58.02,Default,,0000,0000,0000,,"Dalam keluargaku, kami tak pernah\Nbicara tentang tubuh, tak pernah." Dialogue: 0,0:03:58.04,0:03:59.64,Default,,0000,0000,0000,,Dan dalam kebisuan inilah Dialogue: 0,0:03:59.67,0:04:03.56,Default,,0000,0000,0000,,jutaan perempuan dianiaya secara seksual, Dialogue: 0,0:04:03.58,0:04:06.75,Default,,0000,0000,0000,,mereka bahkan tak mengadu pada ibunya. Dialogue: 0,0:04:07.62,0:04:10.10,Default,,0000,0000,0000,,Komentar negatif dari orang lain inilah Dialogue: 0,0:04:10.12,0:04:14.83,Default,,0000,0000,0000,,yang membuat 90 persen perempuan\Nmembenci tubuh mereka. Dialogue: 0,0:04:15.46,0:04:17.73,Default,,0000,0000,0000,,Ketika seorang gadis menolak tubuhnya, Dialogue: 0,0:04:17.75,0:04:19.81,Default,,0000,0000,0000,,dia menolak satu-satunya rumahnya Dialogue: 0,0:04:19.83,0:04:22.73,Default,,0000,0000,0000,,ketakkasatmataan dan kegelisahan Dialogue: 0,0:04:22.75,0:04:25.39,Default,,0000,0000,0000,,menjadi asasnya yang goyah. Dialogue: 0,0:04:25.42,0:04:29.00,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan kedua: Diamlah. Chup. Dialogue: 0,0:04:29.58,0:04:31.56,Default,,0000,0000,0000,,Jika kau tak seharusnya ada Dialogue: 0,0:04:31.58,0:04:33.18,Default,,0000,0000,0000,,dan tak punya raga, Dialogue: 0,0:04:33.21,0:04:35.35,Default,,0000,0000,0000,,bagaimana mungkin punya suara? Dialogue: 0,0:04:35.38,0:04:37.27,Default,,0000,0000,0000,,Seperti yang dikatakan tiap perempuan, Dialogue: 0,0:04:37.29,0:04:41.43,Default,,0000,0000,0000,,"Saat aku kecil, ibuku sering mengomel\Ndan berkata, Dialogue: 0,0:04:41.46,0:04:44.43,Default,,0000,0000,0000,,'Jangan bicara, diam, chup, Dialogue: 0,0:04:44.46,0:04:47.98,Default,,0000,0000,0000,,bicara pelan-pelan, jangan berdebat,\Ndan jangan membantah. Dialogue: 0,0:04:48.00,0:04:49.31,Default,,0000,0000,0000,,Jawab nahi Dena.'" Dialogue: 0,0:04:49.33,0:04:50.88,Default,,0000,0000,0000,,Pasti kamu pernah mendengarnya. Dialogue: 0,0:04:51.75,0:04:54.23,Default,,0000,0000,0000,,Anak perempuan jadi ketakutan,\Ndan menarik diri. Dialogue: 0,0:04:54.25,0:04:57.64,Default,,0000,0000,0000,,Mereka jadi pendiam dan berkata, Dialogue: 0,0:04:57.67,0:04:59.48,Default,,0000,0000,0000,,"Ikhlaskan saja. Jaane do. Dialogue: 0,0:04:59.50,0:05:01.33,Default,,0000,0000,0000,,Apa gunanya? Tak ada yang mendengar." Dialogue: 0,0:05:02.38,0:05:04.18,Default,,0000,0000,0000,,Perempuan terpelajar berkata Dialogue: 0,0:05:04.21,0:05:05.77,Default,,0000,0000,0000,,masalah utama mereka Dialogue: 0,0:05:05.79,0:05:09.06,Default,,0000,0000,0000,,adalah ketidakmampuan untuk bicara, Dialogue: 0,0:05:09.08,0:05:11.98,Default,,0000,0000,0000,,seperti ada kaki di kerongkongan mereka Dialogue: 0,0:05:12.00,0:05:13.25,Default,,0000,0000,0000,,yang siap mencekik mereka. Dialogue: 0,0:05:14.25,0:05:17.21,Default,,0000,0000,0000,,Kebisuan menyayat perempuan. Dialogue: 0,0:05:19.38,0:05:22.27,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan ketiga: Penyenang orang lain. Dialogue: 0,0:05:22.29,0:05:23.56,Default,,0000,0000,0000,,Buatlah orang lain senang. Dialogue: 0,0:05:23.58,0:05:26.73,Default,,0000,0000,0000,,Semua orang suka perempuan yang\Nselalu tersenyum, Dialogue: 0,0:05:26.75,0:05:29.18,Default,,0000,0000,0000,,yang tak pernah berkata tidak,\Ntak pernah marah, Dialogue: 0,0:05:29.21,0:05:31.27,Default,,0000,0000,0000,,bahkan ketika dia dieksploitasi. Dialogue: 0,0:05:31.29,0:05:34.02,Default,,0000,0000,0000,,Amisha, 18 tahun, berkata, Dialogue: 0,0:05:34.04,0:05:36.31,Default,,0000,0000,0000,,"Ayahku bilang, Dialogue: 0,0:05:36.33,0:05:39.33,Default,,0000,0000,0000,,'Jika kau tak tersenyum, aku resah.'" Dialogue: 0,0:05:40.17,0:05:41.48,Default,,0000,0000,0000,,Jadi dia tersenyum. Dialogue: 0,0:05:41.50,0:05:44.06,Default,,0000,0000,0000,,Ayahnya mengajarkan kepadanya, Dialogue: 0,0:05:44.08,0:05:48.02,Default,,0000,0000,0000,,kebahagiaanku lebih penting\Ndari kebahagiaanmu. Dialogue: 0,0:05:48.04,0:05:52.27,Default,,0000,0000,0000,,Karena selalu berusaha membuat\Norang lain senang, Dialogue: 0,0:05:52.29,0:05:55.17,Default,,0000,0000,0000,,anak perempuan jadi takut\Nmengambil keputusan. Dialogue: 0,0:05:56.04,0:05:58.64,Default,,0000,0000,0000,,Jika kau bertanya, mereka bilang, Dialogue: 0,0:05:58.67,0:06:01.04,Default,,0000,0000,0000,,"Masa bodoh! Kuch bhi! Dialogue: 0,0:06:01.92,0:06:03.71,Default,,0000,0000,0000,,Tidak mengapa. Chalta hai." Dialogue: 0,0:06:05.08,0:06:07.10,Default,,0000,0000,0000,,Darsha, 25 tahun, Dialogue: 0,0:06:07.12,0:06:09.02,Default,,0000,0000,0000,,berkata dengan bangga, Dialogue: 0,0:06:09.04,0:06:11.52,Default,,0000,0000,0000,,"Aku sangat luwes. Dialogue: 0,0:06:11.54,0:06:14.79,Default,,0000,0000,0000,,Aku bisa jadi apa pun yang\Norang lain mau." Dialogue: 0,0:06:15.50,0:06:18.23,Default,,0000,0000,0000,,Anak-anak perempuan seperti itu\Nmembuang impiannya, Dialogue: 0,0:06:18.25,0:06:19.56,Default,,0000,0000,0000,,hasratnya, Dialogue: 0,0:06:19.58,0:06:21.52,Default,,0000,0000,0000,,bahkan tak ada yang menyadari, Dialogue: 0,0:06:21.54,0:06:23.48,Default,,0000,0000,0000,,kecuali depresi. Dialogue: 0,0:06:23.50,0:06:24.75,Default,,0000,0000,0000,,Yang merasuki. Dialogue: 0,0:06:25.58,0:06:29.00,Default,,0000,0000,0000,,Satu bagian lagi dari anak perempuan\Nyang hilang. Dialogue: 0,0:06:31.04,0:06:33.75,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan keempat:\NKau tak punya seksualitas. Dialogue: 0,0:06:35.00,0:06:39.10,Default,,0000,0000,0000,,Pasti kamu semua setuju, dengan\Npopulasi lebih dari 1,3 miliar, Dialogue: 0,0:06:39.12,0:06:41.00,Default,,0000,0000,0000,,seks bukan hal baru di India. Dialogue: 0,0:06:42.21,0:06:46.93,Default,,0000,0000,0000,,Yang baru adalah\Nmakin banyak yang mengakui Dialogue: 0,0:06:46.96,0:06:50.00,Default,,0000,0000,0000,,bahwa perempuan pun, punya hak\Nmemiliki hasrat seks. Dialogue: 0,0:06:51.04,0:06:54.52,Default,,0000,0000,0000,,Tapi bagaimana seorang perempuan yang\Nbahkan tak boleh memiliki tubuhnya, Dialogue: 0,0:06:54.54,0:06:56.98,Default,,0000,0000,0000,,yang tak dididik tentang tubuhnya, Dialogue: 0,0:06:57.00,0:06:59.48,Default,,0000,0000,0000,,yang mungkin pernah dilecehkan\Nsecara seksual, Dialogue: 0,0:06:59.50,0:07:00.98,Default,,0000,0000,0000,,yang tak bisa bilang tidak Dialogue: 0,0:07:01.00,0:07:03.18,Default,,0000,0000,0000,,dan yang dipenuhi rasa malu, Dialogue: 0,0:07:03.21,0:07:05.58,Default,,0000,0000,0000,,bagaimana dia mengklaim hasrat seksualnya? Dialogue: 0,0:07:06.42,0:07:09.04,Default,,0000,0000,0000,,Seksualitas perempuan ditindas. Dialogue: 0,0:07:10.62,0:07:13.92,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan kelima: Jangan percaya\Npada perempuan. Dialogue: 0,0:07:15.08,0:07:17.43,Default,,0000,0000,0000,,Bayangkan bagaimana dunia akan berubah Dialogue: 0,0:07:17.46,0:07:19.93,Default,,0000,0000,0000,,jika perempuan bergabung dalam solidaritas Dialogue: 0,0:07:19.96,0:07:22.77,Default,,0000,0000,0000,,tapi untuk memastikan itu tak terjadi, Dialogue: 0,0:07:22.79,0:07:26.27,Default,,0000,0000,0000,,budaya kita menerapkan\Nnilai moral yang tinggi Dialogue: 0,0:07:26.29,0:07:29.58,Default,,0000,0000,0000,,dalam kesetiaan pada laki-laki\Ndan rahasia keluarga. Dialogue: 0,0:07:30.12,0:07:31.77,Default,,0000,0000,0000,,Setiap perempuan berkata, Dialogue: 0,0:07:31.79,0:07:34.39,Default,,0000,0000,0000,,"Aku hanya tahu satu perempuan\Nyang dapat dipercaya, Dialogue: 0,0:07:34.42,0:07:36.02,Default,,0000,0000,0000,,dan itu adalah aku." Dialogue: 0,0:07:36.04,0:07:37.56,Default,,0000,0000,0000,,Bahkan Ruchi, 30 tahun Dialogue: 0,0:07:37.58,0:07:41.48,Default,,0000,0000,0000,,yang meneliti pemberdayaan perempuan\Ndi Universitas Delhi, berkata, Dialogue: 0,0:07:41.50,0:07:45.39,Default,,0000,0000,0000,,"Aku tak percaya perempuan.\NMereka pencemburu dan suka memfitnah." Dialogue: 0,0:07:45.42,0:07:47.18,Default,,0000,0000,0000,,Karena itu, tentu saja, di perkotaan, Dialogue: 0,0:07:47.21,0:07:49.06,Default,,0000,0000,0000,,perempuan tak berkelompok, Dialogue: 0,0:07:49.08,0:07:52.33,Default,,0000,0000,0000,,jika ditanya kenapa, mereka berkata,\N"Kami tak ada waktu bergosip." Dialogue: 0,0:07:53.21,0:07:57.12,Default,,0000,0000,0000,,Jauh lebih mudah menyingkirkan\Nperempuan yang sendirian. Dialogue: 0,0:07:58.38,0:08:01.92,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan keenam: Tugas daripada hasrat. Dialogue: 0,0:08:02.83,0:08:07.14,Default,,0000,0000,0000,,Muskan berkisah panjang lebar tentang\Nperempuan yang baik, dan dia baru 15 tahun Dialogue: 0,0:08:07.17,0:08:09.77,Default,,0000,0000,0000,,"Dia baik, ramah, sopan, penyayang, Dialogue: 0,0:08:09.79,0:08:12.23,Default,,0000,0000,0000,,peduli, jujur, patuh,\Nmenghargai orang tua, Dialogue: 0,0:08:12.25,0:08:15.92,Default,,0000,0000,0000,,menolong siapa saja, baik pada sesama,\Ndan memenuhi kewajibannya." Dialogue: 0,0:08:17.67,0:08:19.56,Default,,0000,0000,0000,,Melelahkan, bukan? Dialogue: 0,0:08:19.58,0:08:22.52,Default,,0000,0000,0000,,Ketika kau memenuhi tugasmu, Dialogue: 0,0:08:22.54,0:08:25.98,Default,,0000,0000,0000,,hasrat sekecil apa pun yang tersisa\Nakan hilang. Dialogue: 0,0:08:26.00,0:08:29.52,Default,,0000,0000,0000,,Ketika para ibu yang berkorban\Ntak punya apa-apa lagi untuk dikatakan Dialogue: 0,0:08:29.54,0:08:31.23,Default,,0000,0000,0000,,kecuali tentang makanan -- Dialogue: 0,0:08:31.25,0:08:35.18,Default,,0000,0000,0000,,"Apa kau sudah makan? Khana kha liya?\NApa yang akan kau makan? -- Dialogue: 0,0:08:35.21,0:08:39.29,Default,,0000,0000,0000,,Pria seperti Saurabh, 24 tahun, \Nmenyebutnya "membosankan." Dialogue: 0,0:08:40.42,0:08:42.98,Default,,0000,0000,0000,,Seorang perempuan menjadi residu. Dialogue: 0,0:08:43.00,0:08:47.18,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan ketujuh: Bergantunglah penuh. Dialogue: 0,0:08:47.21,0:08:50.31,Default,,0000,0000,0000,,Semua kebiasaan ini secara kolektif\Nmenghancurkan perempuan, Dialogue: 0,0:08:50.33,0:08:51.85,Default,,0000,0000,0000,,memenuhinya dengan rasa takut Dialogue: 0,0:08:51.88,0:08:55.48,Default,,0000,0000,0000,,membuat mereka tergantung pada\Nlaki-laki untuk bertahan, Dialogue: 0,0:08:55.50,0:08:59.17,Default,,0000,0000,0000,,dan ini membuat sistem kekuatan\Nlaki-laki terus berlanjut. Dialogue: 0,0:09:00.08,0:09:04.60,Default,,0000,0000,0000,,Ketujuh kebiasaan yang kita anggap\Nbaik dan bermoral Dialogue: 0,0:09:04.62,0:09:07.52,Default,,0000,0000,0000,,merenggut kehidupan perempuan Dialogue: 0,0:09:07.54,0:09:09.96,Default,,0000,0000,0000,,dan posisi yang disalahgunakan lelaki. Dialogue: 0,0:09:11.12,0:09:12.98,Default,,0000,0000,0000,,Kita harus berubah. Dialogue: 0,0:09:13.00,0:09:14.25,Default,,0000,0000,0000,,Bagaimana caranya? Dialogue: 0,0:09:15.08,0:09:16.92,Default,,0000,0000,0000,,Kebiasaan hanya sekedar kebiasaan. Dialogue: 0,0:09:17.71,0:09:20.10,Default,,0000,0000,0000,,Tiap kebiasaan itu dipelajari, Dialogue: 0,0:09:20.12,0:09:21.68,Default,,0000,0000,0000,,jadi kita bisa meninggalkannya Dialogue: 0,0:09:21.71,0:09:24.39,Default,,0000,0000,0000,,perubahan personal ini sangat penting. Dialogue: 0,0:09:24.42,0:09:26.52,Default,,0000,0000,0000,,Aku juga harus berubah. Dialogue: 0,0:09:26.54,0:09:29.10,Default,,0000,0000,0000,,Tapi ini tak mengubah sistem Dialogue: 0,0:09:29.12,0:09:31.42,Default,,0000,0000,0000,,yang menghancurkan jutaan perempuan lain. Dialogue: 0,0:09:32.29,0:09:34.39,Default,,0000,0000,0000,,Jadi kita harus kembali ke akarnya. Dialogue: 0,0:09:34.42,0:09:38.81,Default,,0000,0000,0000,,Kita harus mengubah apa yang dimaksud\Nperempuan dan laki-laki yang baik, Dialogue: 0,0:09:38.83,0:09:41.58,Default,,0000,0000,0000,,karena inilah dasar setiap masyarakat. Dialogue: 0,0:09:42.29,0:09:46.68,Default,,0000,0000,0000,,Kita tak butuh perempuan luwes,\Nkita butuh definisi yang luwes, Dialogue: 0,0:09:46.71,0:09:48.27,Default,,0000,0000,0000,,juga untuk laki-laki, Dialogue: 0,0:09:48.29,0:09:53.52,Default,,0000,0000,0000,,perubahan masyarakat yang besar ini\Nmustahil tanpa keterlibatan laki-laki. Dialogue: 0,0:09:53.54,0:09:54.75,Default,,0000,0000,0000,,Kami membutuhkan kalian. Dialogue: 0,0:09:54.75,0:09:57.77,Default,,0000,0000,0000,,Kami mau laki-laki menjadi\Npendorong perubahan, Dialogue: 0,0:09:57.88,0:10:01.06,Default,,0000,0000,0000,,untuk menumbuhkan otot perubahan\Nyang kuat. Dialogue: 0,0:10:01.08,0:10:03.60,Default,,0000,0000,0000,,Atau, baru dua abad lagi Dialogue: 0,0:10:03.62,0:10:05.98,Default,,0000,0000,0000,,sebelum anak-anak perempuan dan\Nlaki-laki kita, Dialogue: 0,0:10:06.00,0:10:07.25,Default,,0000,0000,0000,,menjadi aman dan bebas. Dialogue: 0,0:10:08.29,0:10:14.56,Default,,0000,0000,0000,,Bayangkan setengah miliar perempuan\Nbersama-sama, didukung oleh laki-laki, Dialogue: 0,0:10:14.58,0:10:17.68,Default,,0000,0000,0000,,untuk berdiskusi, demi perubahan, Dialogue: 0,0:10:17.71,0:10:19.60,Default,,0000,0000,0000,,baik personal maupun politis, Dialogue: 0,0:10:19.62,0:10:21.98,Default,,0000,0000,0000,,bayangkan jika laki-laki\Ndi kalangannya sendiri, Dialogue: 0,0:10:22.00,0:10:26.27,Default,,0000,0000,0000,,dan bayangkan perempuan dan laki-laki\Nsaling mendengar satu sama lain Dialogue: 0,0:10:26.29,0:10:28.68,Default,,0000,0000,0000,,tanpa menghakimi, tanpa menyalahkan, Dialogue: 0,0:10:28.71,0:10:31.52,Default,,0000,0000,0000,,tanpa menuduh dan tanpa mempermalukan. Dialogue: 0,0:10:31.54,0:10:33.60,Default,,0000,0000,0000,,Bayangkan betapa kita bisa berubah. Dialogue: 0,0:10:33.62,0:10:35.52,Default,,0000,0000,0000,,Kita bisa melakukan ini bersama-sama. Dialogue: 0,0:10:35.54,0:10:37.96,Default,,0000,0000,0000,,Perempuan, jangan membiasakan diri. Dialogue: 0,0:10:39.17,0:10:41.08,Default,,0000,0000,0000,,Laki-laki, biasakanlah diri. Dialogue: 0,0:10:41.96,0:10:43.73,Default,,0000,0000,0000,,Ini waktunya. Dialogue: 0,0:10:43.75,0:10:45.10,Default,,0000,0000,0000,,Terima kasih. Dialogue: 0,0:10:45.12,0:10:48.96,Default,,0000,0000,0000,,(Tepuk tangan) Dialogue: 0,0:10:49.54,0:10:51.18,Default,,0000,0000,0000,,SRK: Betul sekali, bagus sekali. Dialogue: 0,0:10:51.18,0:10:52.94,Default,,0000,0000,0000,,Hadirin sekalian, Deepa. Dialogue: 0,0:10:53.00,0:10:54.81,Default,,0000,0000,0000,,Mendengarkannya, aku sadar Dialogue: 0,0:10:54.83,0:10:58.39,Default,,0000,0000,0000,,dalam komunikasi paling sederhana\Nsekali pun dengan perempuan, Dialogue: 0,0:10:58.42,0:10:59.98,Default,,0000,0000,0000,,sebenarnya kita tengah agresif. Dialogue: 0,0:11:00.00,0:11:02.89,Default,,0000,0000,0000,,Contoh, kadang aku berkata\Npada anak perempuanku, Dialogue: 0,0:11:02.92,0:11:06.04,Default,,0000,0000,0000,,"Sayang, jika kau tertawa aku bahagia,\Njika tidak, aku sedih." Dialogue: 0,0:11:06.04,0:11:07.68,Default,,0000,0000,0000,,Maaf, aku tak akan melakukannya. Dialogue: 0,0:11:07.71,0:11:09.77,Default,,0000,0000,0000,,Mulai hari ini akan kukatakan padanya. Dialogue: 0,0:11:09.79,0:11:10.98,Default,,0000,0000,0000,,Apa pun yang kau lakukan, Dialogue: 0,0:11:10.98,0:11:13.61,Default,,0000,0000,0000,,apapun yang kau lakukan, aku akan senang Dialogue: 0,0:11:13.61,0:11:16.46,Default,,0000,0000,0000,,Jika tidak, bukan urusanku\Nlakukanlah hal kau suka, betul? Dialogue: 0,0:11:16.62,0:11:19.52,Default,,0000,0000,0000,,(Tepuk tangan) Dialogue: 0,0:11:19.54,0:11:21.02,Default,,0000,0000,0000,,Apa yang kau rasakan, Dialogue: 0,0:11:21.04,0:11:26.98,Default,,0000,0000,0000,,saat mendengar tentang banyak\Ncerita dan hasrat yang tak terpenuhi, Dialogue: 0,0:11:27.00,0:11:28.31,Default,,0000,0000,0000,,kurangnya kemandirian, Dialogue: 0,0:11:28.33,0:11:32.85,Default,,0000,0000,0000,,dari para perempuan\Nyang kita pikir lebih baik? Dialogue: 0,0:11:32.88,0:11:34.38,Default,,0000,0000,0000,,Sangat tertekan. Dialogue: 0,0:11:34.38,0:11:37.27,Default,,0000,0000,0000,,Aku sangat terkejut, karena itu\Naku tak bisa berhenti, Dialogue: 0,0:11:37.29,0:11:41.27,Default,,0000,0000,0000,,karena aku tak berencana meneliti\Ndan menulis sebuah buku. Dialogue: 0,0:11:41.29,0:11:45.10,Default,,0000,0000,0000,,Aku sudah menulis 17 buku sebelumnya,\Ndan kupikir, "sudah cukup," Dialogue: 0,0:11:45.12,0:11:47.27,Default,,0000,0000,0000,,tapi ketika aku pergi ke\NKampus St.Stephen Dialogue: 0,0:11:47.29,0:11:52.39,Default,,0000,0000,0000,,di kampus paling elit di Delhi, Dialogue: 0,0:11:52.42,0:11:54.48,Default,,0000,0000,0000,,pendapat para pemudi dan pemuda ini, Dialogue: 0,0:11:54.50,0:11:58.35,Default,,0000,0000,0000,,tentang apa artinya bagi mereka menjadi\Nseorang perempuan dan laki-laki Dialogue: 0,0:11:58.38,0:12:01.64,Default,,0000,0000,0000,,tidak terdengar sepertiku, tapi\Nseperti generasi ibuku. Dialogue: 0,0:12:01.67,0:12:04.77,Default,,0000,0000,0000,,Jadi aku pergi ke banyak kampus lain. Dialogue: 0,0:12:04.79,0:12:06.48,Default,,0000,0000,0000,,Yang menarik bagiku adalah Dialogue: 0,0:12:06.50,0:12:09.93,Default,,0000,0000,0000,,tiap perempuan merasa dia sendirian, Dialogue: 0,0:12:09.96,0:12:13.35,Default,,0000,0000,0000,,dia menyembunyikan rasa takut\Ndan tingkah lakunya, Dialogue: 0,0:12:13.38,0:12:15.38,Default,,0000,0000,0000,,karena dia pikir itu adalah kesalahannya. Dialogue: 0,0:12:16.12,0:12:19.06,Default,,0000,0000,0000,,Itu bukan kesalahan, tapi didikan, Dialogue: 0,0:12:19.08,0:12:21.39,Default,,0000,0000,0000,,kupikir penyingkapan terbesar adalah Dialogue: 0,0:12:21.42,0:12:24.85,Default,,0000,0000,0000,,jika kita berhenti berpura-pura, Dialogue: 0,0:12:24.88,0:12:26.60,Default,,0000,0000,0000,,maka dunia akan berubah. Dialogue: 0,0:12:26.62,0:12:29.31,Default,,0000,0000,0000,,Apakah semua perempuan di sini\Nsetuju dengan Deepa? Dialogue: 0,0:12:29.33,0:12:32.18,Default,,0000,0000,0000,,(Tepuk tangan) Dialogue: 0,0:12:32.21,0:12:33.93,Default,,0000,0000,0000,,Aku melihat gadis di sana berkata, Dialogue: 0,0:12:33.96,0:12:36.58,Default,,0000,0000,0000,,"Dengar apa katanya?\NKau mengatakan ini padaku." Dialogue: 0,0:12:36.58,0:12:38.27,Default,,0000,0000,0000,,Ya, begitulah seharusnya. Dialogue: 0,0:12:38.29,0:12:41.28,Default,,0000,0000,0000,,Pria, biasakanlah diri. Kita tak akan\Nmelakukannya lagi, oke? Dialogue: 0,0:12:41.28,0:12:42.60,Default,,0000,0000,0000,,(Tepuk tangan) Dialogue: 0,0:12:42.62,0:12:44.98,Default,,0000,0000,0000,,Terima kasih. Selamat malam.\NTerima kasih. Dialogue: 0,0:12:45.00,0:12:46.15,Default,,0000,0000,0000,,(Tepuk tangan)