Mematahkan mitos-mitos tentang OCD
-
0:06 - 0:08Ada kesalahpahaman umum
-
0:08 - 0:11bahwa kalau kamu sangat suka
mengatur barang-barang, -
0:11 - 0:13menjaga tanganmu tetap bersih,
-
0:13 - 0:15atau merencanakan akhir pekanmu
dengan sangat rinci, -
0:16 - 0:18kamu mungkin memiliki OCD.
-
0:19 - 0:24Faktanya, OCD, atau "Obsessive Complusive
Disorder" (gangguan obsesif kompulsif), -
0:24 - 0:26adalah suatu kondisi kejiwaan yang serius
-
0:26 - 0:29yang sering disalahpahami
oleh masyarakat -
0:29 - 0:31dan tenaga kesehatan jiwa.
-
0:31 - 0:34Jadi mari kita mulai dengan
membongkar beberapa mitos. -
0:34 - 0:40Mitos pertama: perilaku yang berulang atau
ritualistik serupa dengan OCD. -
0:40 - 0:42Seperti namanya,
-
0:42 - 0:45gangguan obsesif kompulsif
memilik dua aspek: -
0:45 - 0:50pikiran-pikiran menggangu, gambar, atau
dorongan, yang dikenal sebagai obsesi, -
0:50 - 0:53dan perilaku paksaan
yang dilakukan orang -
0:53 - 0:57untuk meringankan kecemasan
yang disebabkan oleh obsesi tersebut. -
0:57 - 1:00Jenis-jenis tindakan yang orang sering
hubungkan dengan OCD, -
1:00 - 1:04seperti mencuci tangan yang berlebihan,
atau memeriksa hal-hal berulang-ulang -
1:04 - 1:08mungkin menjadi contoh dari kecenderungan
obsesif atau kompulsif -
1:08 - 1:10yang banyak dari kita tunjukkan
dari waktu ke waktu. -
1:10 - 1:16Tapi gangguan yang sebenarnya malah jauh
lebih jarang dan dapat cukup melumpuhkan. -
1:16 - 1:20Orang yang OCD punya sedikit atau tidak
punya kontrol atas pikiran obsesif -
1:20 - 1:22dan perilaku
kompulsif mereka, -
1:22 - 1:24yang cenderung menguras waktu
-
1:24 - 1:28dan mengganggu pekerjaan,
sekolah atau kehidupan sosial -
1:28 - 1:31sampai-sampai menyebabkan
kesengsaraan yang signifikan. -
1:31 - 1:37Kumpulan kriteria diagnostik inilah yang
memisahkan orang yang menderita OCD -
1:37 - 1:40dari orang-orang yang mungkin
hanya sedikit lebih teliti -
1:40 - 1:42atau terobsesi dengan
kebersihan dari biasanya. -
1:42 - 1:47Mitos kedua: gejala utama OCD
adalah mencuci tangan yang berlebihan. -
1:47 - 1:52Meski mencuci tangan adalah gambaran OCD
yang paling umum dalam budaya populer, -
1:52 - 1:56obsesi dan dorongan dapat berwujud
dalam banyak bentuk yang berbeda. -
1:56 - 2:00Obsesi dapat berupa kekhawatiran dari
kontaminasi dan penyakit, -
2:00 - 2:02kekhawatiran tentang mencelakai
orang lain, -
2:02 - 2:07atau pikiran menetap akan angka,
pola, moralitas, atau identitas seksual. -
2:08 - 2:12Dan dorongan dapat berupa membersihkan
berlebihan atau memeriksa berulang, -
2:12 - 2:15hingga penyusunan objek
dengan sangat teliti, -
2:15 - 2:18atau berjalan dalam pola yang ditentukan.
-
2:19 - 2:19Mitos ketiga:
-
2:20 - 2:24individu dengan OCD tidak memahami
bahwa mereka bertindak tidak rasional. -
2:25 - 2:29Banyak individu dengan OCD sebenarnya
memahami hubungan -
2:29 - 2:32antara obsesi dan dorongan
mereka dengan cukup baik. -
2:33 - 2:35Tidak mampu untuk menghindari
pikiran dan tindakan ini -
2:35 - 2:38meskipun menyadari
ketidakrasionalannya -
2:38 - 2:42adalah bagian dari alasan
mengapa OCD begitu menyengsarakan. -
2:42 - 2:44Penderita OCD melaporkan merasa abnormal
-
2:44 - 2:47karena mengalami kecemasan
yang berasal dari pikiran irasional -
2:47 - 2:51dan merasa kesulitan
untuk mengendalikan respon mereka. -
2:51 - 2:53Jadi apa sebenarnya yang menyebabkan OCD?
-
2:53 - 2:56Jawaban yang membingungkan
adalah kita tidak benar-benar tahu. -
2:56 - 2:59Namun, kita memiliki
beberapa petunjuk penting. -
2:59 - 3:02OCD dianggap sebagai
gangguan neurobiologis. -
3:02 - 3:06Dengan kata lain, penelitian menunjukkan
bahwa otak penderita OCD -
3:06 - 3:10sebenarnya terprogram
untuk berperilaku dengan cara tertentu. -
3:10 - 3:13Penelitian telah melibatkan
tiga daerah otak -
3:13 - 3:17yang terlibat dalam perilaku sosial
dan perencanaan kognitif yang kompleks, -
3:17 - 3:19gerakan yang disengaja,
-
3:19 - 3:22dan tanggapan emosional dan motivasional.
-
3:22 - 3:24Bagian lain dari teka-teki
-
3:24 - 3:28adalah bahwa OCD berhubungan
dengan rendahnya tingkat serotonin, -
3:28 - 3:32sebuah neurotransmitter yang
berkomunikasi antara struktur otak -
3:32 - 3:34dan membantu mengatur proses vital,
-
3:34 - 3:37seperti suasana hati, agresi,
kontrol impuls, -
3:37 - 3:41tidur, nafsu makan,
suhu tubuh dan nyeri. -
3:42 - 3:47Tapi apakah serotonin dan aktivitas di
daerah otak ini adalah sumber OCD -
3:47 - 3:51atau gejala yang tidak diketahui
yang menyebabkan gangguan tersebut? -
3:51 - 3:53Kita mungkin tidak akan tahu sampai
-
3:53 - 3:56kita memiliki pemahaman yang lebih
mendalam tentang otak. -
3:57 - 4:00Kabar baiknya adalah ada
pengobatan yang efektif untuk OCD, -
4:00 - 4:03termasuk obat-obatan, yang meningkatkan
serotonin di otak -
4:03 - 4:07dengan membatasi tereabsorpsinya
serotonin oleh sel-sel otak, -
4:07 - 4:12terapi perilaku yang bertahap menurunkan
sensitivitas pasien terhadap kecemasannya, -
4:12 - 4:15dan dalam beberapa kasus,
terapi elektrokonvulsif, -
4:15 - 4:19atau operasi, ketika OCD tidak merespons
bentuk-bentuk lain dari perawatan. -
4:19 - 4:22Mengetahui bahwa otakmu
berbohong kepadamu -
4:22 - 4:26sementara kamu tidak mampu untuk menolak
perintahnya bisa terasa menyakitkan. -
4:26 - 4:30Tapi dengan pengetahuan dan pemahaman,
ada kekuatan untuk mencari bantuan, -
4:30 - 4:32dan penelitian yang akan datang
tentang otak -
4:32 - 4:35mungkin akhirnya dapat memberikan
jawaban yang kita cari.
- Title:
- Mematahkan mitos-mitos tentang OCD
- Speaker:
- Dr. Natascha M. Santos
- Description:
-
Ada kesalahpahaman umum bahwa kalau kamu suka mengatur barang-barangmu dengan sangat rapi, menjaga tanganmu tetap bersih, atau merencanakan akhir minggu dengan teliti, kamu mungkin memiliki OCD. Faktanya, OCD atau "Obsessive Compulsive Disorder" (Gangguang Obsesif Kompulsif) adalah kondisi psikiatrik serius yang sering disalahpahami oleh masyarakat dan tenaga kesehatan jiwa. Natascha M. Santos membongkar mitos-mitos seputar OCD. [Disutradarai oleh Zedem Media, dinarasikan oleh Addison Anderson].
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TED-Ed
- Duration:
- 04:51
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Made Pramana accepted Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Made Pramana edited Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Made Pramana edited Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for Debunking the myths of OCD |