Seni yang menjelajahi waktu dan ingatan
-
0:00 - 0:03Saya mulai dengan satu pertanyaan.
-
0:03 - 0:05Di manakah sebuah karya seni dimulai?
-
0:06 - 0:09Kadang, pertanyaan itu
terdengar aneh. -
0:09 - 0:13Pertanyaan itu
dapat terkesan sederhana. -
0:13 - 0:16seperti ketika saya bertanya
melalui karya, "Portable Planetarium," -
0:16 - 0:18yang saya buat pada tahun 2010.
-
0:18 - 0:20Saya bertanya:
-
0:20 - 0:24"Seperti apakah membangun
planetarium milik kita sendiri?" -
0:24 - 0:26Saya tahu Anda
selalu bertanya itu, -
0:26 - 0:28tetapi saya benar-benar
mempertanyakan itu. -
0:29 - 0:30Dan sebagai seniman,
-
0:30 - 0:33saya memikirkan upaya kita,
-
0:33 - 0:39keinginan kita yang tak hilang,
yang kita pegang selama bertahun-tahun -
0:39 - 0:42untuk memahami makna dunia
-
0:42 - 0:43melalui berbagai benda.
-
0:43 - 0:47Dan bagi saya, untuk mencoba dan
menemukan suatu keajaiban, -
0:47 - 0:52tetapi juga semacam kekosongan
yang berada di dalam pencarian ini, -
0:52 - 0:54adalah bagian karya seni saya.
-
0:54 - 0:57Jadi saya mengumpulkan
berbagai benda yang saya temukan, -
0:57 - 1:01saya mengumpulkannya untuk
menciptakan berbagai pengalaman, -
1:01 - 1:04pengalaman mendalam
yang memenuhi ruangan, -
1:04 - 1:07yang memenuhi dinding,
pemandangan, gedung. -
1:07 - 1:10Namun pada akhirnya, saya ingin
mereka memenuhi ingatan. -
1:11 - 1:13Dan setelah saya menghasilkan suatu karya,
-
1:13 - 1:18saya sadar biasanya ada kenangan
yang membekas di benak saya. -
1:18 - 1:20Dan inilah kenangan itu bagi saya--
-
1:20 - 1:22itu merupakan pengalaman
yang tiba-tiba dan mengagetkan -
1:22 - 1:26saya merasa terbenam
di dalam karya seni itu. -
1:26 - 1:29Kenangan itu tak pernah terlupakan,
dan kembali terulang dalam karya saya -
1:29 - 1:31untuk 10 tahun berikutnya.
-
1:31 - 1:34Tetapi saya ingin kembali
ke studio kampus pasca sarjana saya -
1:34 - 1:38Menurut saya cukup menarik,
bahwa terkadang, saat memulai karya baru, -
1:38 - 1:41kita harus benar-benar memulai dari awal,
-
1:41 - 1:42menghapus semuanya.
-
1:42 - 1:45Mungkin ini tidak terkesan seperti
memulai dari awal, -
1:45 - 1:46namun 'iya' bagi saya.
-
1:46 - 1:50Karena saya telah belajar melukis
selama sekitar 10 tahun, -
1:50 - 1:52dan ketika saya mengikuti
kuliah S2, -
1:52 - 1:55kemampuan saya berkembang,
tetapi saya tidak memiliki subjek. -
1:55 - 1:56Itu seperti keahlian atletis,
-
1:56 - 1:59karena saya dapat melukis
dengan cepat, -
1:59 - 2:00tapi tidak tahu kenapa.
-
2:00 - 2:02Saya bisa melukis dengan baik,
tapi tanpa konten. -
2:02 - 2:06Jadi saya memutuskan untuk
meninggalkan dunia pelukisan, -
2:06 - 2:09dan bertanya:
-
2:09 - 2:13"Mengapa dan bagaimana benda
memberi nilai bagi kita?" -
2:13 - 2:18Bagaimana suatu pakaian
yang ribuan orang pakai, -
2:18 - 2:19pakaian seperti yang ini,
-
2:19 - 2:21kenapa baju ini
terasa seperti milik saya? -
2:21 - 2:23Jadi saya memulai suatu eksperimen,
-
2:23 - 2:26dengan mengumpulkan bahan-bahan
yang memiliki makna tertentu, -
2:26 - 2:29mereka diproduksi massal,
mudah didapatkan, -
2:29 - 2:32dirancang untuk
memenuhi fungsinya, -
2:32 - 2:34bukan keindahannya.
-
2:34 - 2:37Benda-benda seperti
tusuk gigi, paku payung, -
2:37 - 2:39lembaran tisu toilet,
-
2:39 - 2:44melihat apakah dengan saya memberi
energi, tangan, waktu saya ke dalamnya, -
2:44 - 2:48apakah perilaku itu menghasilkan
nilai karya tersendiri. -
2:49 - 2:52Salah satu ide lainnya
saya ingin karya tersebut hidup. -
2:52 - 2:54Saya ingin melepaskannya
dari alasnya, -
2:54 - 2:55melepas bingkainya,
-
2:55 - 2:58membuat pengalaman
bukan seperti menghadiri sesuatu -
2:58 - 3:00lalu menceritakan bahwa itu penting,
-
3:00 - 3:03tetapi Anda menyadari
kepentingan dengan sendirinya. -
3:04 - 3:07Jadi ini adalah suatu ide kuno seni pahat,
-
3:07 - 3:12yaitu: Bagaimana cara kita memberikan
kehidupan ke dalam benda mati? -
3:12 - 3:15Jadi, saya pergi ke tempat seperti ini.
-
3:15 - 3:16tempat adanya dinding,
-
3:16 - 3:18menggunakan cat,
-
3:18 - 3:20mengecat dinding,
-
3:20 - 3:23mewarnai ruang
untuk menciptakan sebuah ukiran. -
3:23 - 3:25Karena saya juga tertarik dengan ide
-
3:25 - 3:28bahwa istilah-istilah seperti, "ukiran,"
"lukisan," "instalasi" -- -
3:28 - 3:31tidak berpengaruh terhadap cara
kita memandang dunia sebenarnya. -
3:31 - 3:33Jadi saya ingin mengaburkan
batasan tersebut, -
3:33 - 3:36keduanya antara media
yang dibahas seniman, -
3:37 - 3:40tetapi juga pengalaman
dalam hidup dan dalam seni, -
3:40 - 3:42jadi saat Anda berada
dalam rutinitas harian, -
3:42 - 3:44atau Anda mengerjakan karya saya,
-
3:44 - 3:48dan melihat, lalu mengenali keseharian,
-
3:48 - 3:52Anda bisa memindahkan pengalaman itu
ke dalam hidup Anda sendiri, -
3:52 - 3:56dan mungkin melihat seni
dalam kehidupan sehari-hari. -
3:56 - 3:58Saya sekolah pascasajarna
sekitar tahun 90an, -
3:58 - 4:01dan studio saya
terisi dengan gambar-gambar, -
4:01 - 4:03begitu pula dengan hidup saya.
-
4:03 - 4:06Dan kebingungan gambar dan objek ini
-
4:06 - 4:10merupakan bagian dari cara saya
memahami materi. -
4:10 - 4:12Saya juga tertarik dengan
bagaimana ini bisa mengubah -
4:12 - 4:15cara kita merasakan waktu.
-
4:15 - 4:18Jika kita merasakan waktu
melalui benda, -
4:18 - 4:23apa yang terjadi ketika gambar
dan objek menjadi satu dalam ruang? -
4:23 - 4:27Jadi saya mulai bereksperimen
dengan beberapa gambar. -
4:27 - 4:31Jika kita kembali ke tahun 1880an,
-
4:31 - 4:35pada saat foto-foto pertama
mulai berubah menjadi film. -
4:35 - 4:40Dan dilakukan melalui studi
mengenai hewan, -
4:40 - 4:41pergerakan hewan.
-
4:41 - 4:44Seperti burung di Amerika Serikat,
burung di Prancis. -
4:44 - 4:46Mereka termasuk studi tentang pergerakan
-
4:46 - 4:48lalu perlahan,
seperti zoetrop, kemudian film. -
4:49 - 4:51Jadi saya putuskan,
saya akan menggunakan hewan -
4:51 - 4:53dan memainkannya dengan gagasan
-
4:53 - 4:58bagaimana gambar yang tidak statis,
menjadi bergerak. -
4:58 - 4:59Bergerak dalam ruang.
-
4:59 - 5:01Jadi saya pilih cheetah
sebagai karakter, -
5:01 - 5:07karena makhluk darat
tercepat di bumi. -
5:07 - 5:09Dia memiliki rekor tersebut,
-
5:09 - 5:10dan saya ingin
menggunakan catatannya -
5:10 - 5:14untuk menjadikannya
patokan pengukur waktu. -
5:14 - 5:18Dan ini adalah wujud rupanya
dalam ukiran -
5:18 - 5:19saat dia bergerak melewati ruang.
-
5:19 - 5:22Inilah sebuah bingkai retak
dari gambar dalam ruang, -
5:22 - 5:25karena saya harus menempelkan kertas
-
5:25 - 5:28dan menampilkannya di atasnya.
-
5:28 - 5:31Lalu saya melakukan
percobaan sebuah balapan, -
5:31 - 5:33dengan video serta peralatan
yang bisa saya mainkan. -
5:33 - 5:35Elangnya berada di depan,
-
5:35 - 5:37cheetah berada di urutan kedua,
-
5:37 - 5:40dan ada badak yang
menyusul di belakangnya. -
5:40 - 5:42Kemudian salah satu eksperimen lain,
-
5:42 - 5:43saya sempat berpikir bagaimana,
-
5:43 - 5:47jika kita mencoba mengingat
satu hal yang pernah kita alami -
5:47 - 5:50saat kita berusia 10 tahun, misalnya.
-
5:50 - 5:53Sangat sulit untuk mengingat
apa yang terjadi saat itu. -
5:53 - 5:56Bagi saya, saya bisa memikirkan
satu, mungkin dua, -
5:56 - 6:01dan satu momen tersebut
berkembang dalam benak saya -
6:01 - 6:03dalam waktu tersebut.
-
6:03 - 6:06Jadi kita tidak merasakan waktu
dalam hitungan menit dan detik, -
6:06 - 6:10Ini adalah potongan video yang saya ambil,
-
6:10 - 6:11dicetak dalam selembar kertas,
-
6:11 - 6:15kertasnya dirobek lalu video
ditampilkan di atas kertas tersebut. -
6:15 - 6:17Dan saya ingin
memainkan gagasan ini -
6:17 - 6:21tentang bagaimana gambaran utuh
-
6:21 - 6:23memenuhi ingatan kita,
-
6:23 - 6:27bagaimana satu gambar
dapat berkembang -
6:27 - 6:28dan membayangi kita.
-
6:29 - 6:30Saya memiliki beberapa --
-
6:30 - 6:34terdapat 3 dari 100 eksperimen yang
saya lakukan dengan gambar -
6:34 - 6:36selama satu dekade,
-
6:36 - 6:38yang tidak pernah saya tunjukkan,
-
6:38 - 6:42dan saya pikir, bagaimana cara
mengeluarkannya dari studio, ke publik, -
6:42 - 6:45tetapi mempertahankan
aura eksperimennya -
6:45 - 6:48seperti saat melihatnya
di laboratorium, -
6:48 - 6:50saat Anda masuk ke studio,
-
6:50 - 6:52jika acara ini diadakan
saya hanya berkata, -
6:52 - 6:55baiklah, saya akan meletakkan meja
tepat di tengah ruangan. -
6:55 - 6:58Kemudian saya membawa meja
dan menaruhnya dalam ruangan, -
6:58 - 7:01dan hal itu berhasil dengan cara
yang bagi saya mengejutkan, -
7:01 - 7:06dengan semacam kerlipan cahaya
dari jauh, karena layar videonya. -
7:07 - 7:08Semuanya telah dipasang proyektor,
-
7:08 - 7:11jadi proyektor tersebut menciptakan
ruang disekitarnya, -
7:11 - 7:14namun Anda tertarik
pada kerlipan layaknya api. -
7:14 - 7:17Lalu Anda diselimuti karya
-
7:17 - 7:19dalam skala yang sangat familiar,
-
7:19 - 7:24yaitu skala ketika berada di depan
sebuah meja tulis, wastafel, atau meja, -
7:24 - 7:28dan Anda terbenam, lalu,
kembali ke dalam skala, -
7:28 - 7:32skala satu banding satu
tubuh dengan gambarnya. -
7:32 - 7:33Namun pada permukaan ini,
-
7:33 - 7:38ada beberapa proyeksi pada kertas
yang tertiup angin, -
7:38 - 7:41jadi ada sebuah kekacauan
yang mana sebuah gambar -
7:41 - 7:42dan mana yang merupakan objek.
-
7:42 - 7:45Jadi inilah rupa karya saat dituangkan
ke ruang yang lebih besar, -
7:46 - 7:48dan sebelum saya membuat karya ini
-
7:48 - 7:52saya sadar bahwa saya
baru saja membuat interior planetarium, -
7:52 - 7:54tanpa disengaja.
-
7:54 - 7:59Saya juga ingat ketika masih kecil,
saya senang ke planetarium. -
7:59 - 8:01Dan saat itu, di planetarium,
-
8:01 - 8:04ada tidak hanya gambar-gambar
menakjubkan di langit-langit, -
8:04 - 8:08tetapi Anda juga bisa melihat
proyektor itu mendesir dan kabur, -
8:08 - 8:11dan kamera luar biasa ini
di tengah ruangan. -
8:11 - 8:15Seiring dengan melihat para penonton
di sekitar, Anda melihat ke atas, -
8:15 - 8:18karena ada penonton pada waktu itu,
-
8:18 - 8:21dan melihat mereka, Anda merasa
menjadi bagian dari penonton. -
8:21 - 8:25Jadi ini adalah gambar
yang saya unduh dari web -
8:25 - 8:28berisi orang yang mengambil
gambar diri mereka sendiri. -
8:28 - 8:29Saya suka gambar ini
-
8:29 - 8:32karena Anda melihat bagaimana mereka
menyatu dengan karyanya. -
8:33 - 8:37Jadi terlihat bayangan pengunjung
di balik proyektor, -
8:37 - 8:40dan Anda juga melihat sorotan
di baju seseorang. -
8:40 - 8:43jadi ada swafoto di dalam karya itu,
-
8:43 - 8:44dan kemudian diposting,
-
8:44 - 8:48rasanya seperti siklus
proses pembuatan gambar. -
8:48 - 8:50Dan seperti akhir dari siklus itu.
-
8:50 - 8:54Tapi, itu mengingatkan dan
membawa saya kembali ke planetarium, -
8:54 - 8:55dan interiornya,
-
8:55 - 8:57Saya mulai kembali melukis.
-
8:57 - 9:01Dan berpikir bagaimana
lukisan itu sebenarnya -
9:01 - 9:04tentang gambar interior
yang kita miliki. -
9:04 - 9:06Ada begitu banyak gambar interior,
-
9:06 - 9:09dan kita menjadi sangat fokus
pada hal di luar penglihatan. -
9:09 - 9:13Bagaimana kita menyimpan memori
dalam pikiran kita, -
9:13 - 9:16bagaimana gambar tertentu muncul
yang entah dari mana dia -
9:16 - 9:18atau yang bisa gugur
seiring waktu. -
9:18 - 9:21Saya mulai menamai seri ini
seri "Afterimage", -
9:21 - 9:25yang merujuk pada ide
jika kita menutup mata, -
9:25 - 9:28Anda bisa melihat ada kerlipan
cahaya yang tetap hidup, -
9:28 - 9:30ketika kita membukanya lagi,
dia hidup lagi -- -
9:30 - 9:32ini terjadi setiap saat.
-
9:32 - 9:37Afterimage adalah sesuatu
yang tidak bisa diganti fotografi, -
9:37 - 9:39Anda tidak merasakannya
dalam foto. -
9:39 - 9:43Jadi itu mengingatkan Anda
pada batasan dari lensa kamera. -
9:43 - 9:46Ini adalah ide untuk mengambil gambar
yang ada di luar saya -- -
9:46 - 9:47Ini studio saya --
-
9:48 - 9:52kemudian mencari tahu
gambarannya dalam diri saya. -
9:52 - 9:53Dengan cepat,
-
9:53 - 9:58saya membuat draf
proses perkembangannya -
9:58 - 9:59untuk karya selanjutnya.
-
9:59 - 10:01Jadi mungkin dimulai dengan sketsa,
-
10:01 - 10:04atau gambar yang tersimpan
di memori saya -
10:04 - 10:05dari abad ke-18
-
10:05 - 10:07ini adalah "Colosseum" karya Piranesi.
-
10:08 - 10:10Atau model seukuran bola basket --
-
10:10 - 10:12saya membangun ini disekitarnya,
-
10:12 - 10:15skalanya diukur dari cangkir merah
di belakangnya. -
10:15 - 10:18Model itu bisa menjadi potongan
yang lebih besar sebagai benih, -
10:18 - 10:20dan benih itu bisa tumbuh
jadi karya lebih besar. -
10:20 - 10:24Karya itu bisa mengisi ruang
yang sangat besar. -
10:24 - 10:29Tapi dapat disalurkan ke video,
itu baru saja dibuat dari iPhone saya, -
10:29 - 10:33genangan air hujan
di luar studio saat malam. -
10:34 - 10:38Jadi ini adalah afterimage lukisan
yang dibuat dalam memori saya, -
10:38 - 10:42dan bahkan lukisan itu bisa pudar
sama seperti memori. -
10:42 - 10:46Jadi ini adalah skala gambar
yang sangat kecil -
10:46 - 10:47dari buku sketsa saya.
-
10:47 - 10:49Anda bisa lihat bagaimana
itu meledak -
10:49 - 10:52di stasiun kereta bawah tanah
sejauh tiga blok. -
10:52 - 10:55Anda bisa melihat perkembangannya
di stasiun kereta -
10:55 - 10:59seperti perjalanan yang harus dilalui
di tiap halaman buku sketsa, -
10:59 - 11:04Anda seperti melihat buku harian kerja
yang ditulis di ruang publik, -
11:04 - 11:07dan Anda membuka halaman-halaman
20 tahun karya seni -
11:07 - 11:09selama menelusuri
kereta bawah tanah. -
11:09 - 11:13Tapi sebenarnya sketsa
memiliki asal yang berbeda, -
11:13 - 11:19itu berasal dari patung
yang memanjat gedung enam lantai, -
11:19 - 11:22dan diskalakan ke kucing
sejak tahun 2002. -
11:22 - 11:25Saya ingat karena saya punya
dua kucing hitam saat itu. -
11:26 - 11:28Ini adalah gambar sebuah karya
dari Jepang -
11:28 - 11:31Anda dapat melihat objek
di kereta bawah tanah. -
11:31 - 11:32Atau sebuah karya di Venesia,
-
11:33 - 11:35tempat Anda melihat gambar
terukir di dinding. -
11:35 - 11:40Atau sebuah patung yang saya buat
di SFMOMA pada tahun 2001, -
11:40 - 11:42dan membuat garis dinamis seperti ini,
-
11:42 - 11:45bagaimana saya mencurinya
untuk membuat garis dinamis -
11:45 - 11:48saat Anda turun ke dalam kereta
bawah tanah itu sendiri. -
11:48 - 11:51Penggabungan media ini
benar-benar menarik bagi saya. -
11:51 - 11:54Bagaimana Anda menuangkan
garis yang tegang seperti patung -
11:54 - 11:56ke atas kertas?
-
11:56 - 11:58Atau menggunakan garis
seperti gambar dalam patung -
11:58 - 12:01untuk menciptakan perspektif dramatis?
-
12:01 - 12:04Atau bagaimana sebuah lukisan
meniru proses seni grafis? -
12:05 - 12:08Bagaimana bisa pemasangan
menggunakan lensa kamera -
12:08 - 12:10untuk mebingkai sebuah pemandangan?
-
12:10 - 12:15Bagaimana bisa melukis di atas tali
menjadi momen di Denmark, -
12:15 - 12:17di tengah melakukan perjalanan?
-
12:18 - 12:21Bagaimana Anda bisa
membuat karya di High Line -
12:21 - 12:24yang dapat menyatu dengan alam
-
12:24 - 12:27dan menjadi habitat untuk alam
di sekitarnya? -
12:29 - 12:32Saya akan tutup dengan
dua karya yang saya buat. -
12:32 - 12:34Karya ini disebut "Fallen Sky"
-
12:34 - 12:37yang akan menjadi komisi permanen
di Lembah Hudson, -
12:37 - 12:40dan ini semacam planetarium
yang akhirnya turun -
12:40 - 12:43dan melandas sendiri ke bumi.
-
12:43 - 12:46Ini adalah karya dari tahun 2013
yang akan dipasang ulang, -
12:46 - 12:50yang memiliki kehidupan baru dalam
pembukaan kembali di MOMA. -
12:50 - 12:54Karya yang menggunakan
patungnya sendiri sebagai alat. -
12:54 - 12:57Saat bandul berayun,
-
12:57 - 12:59digunakan sebagai alat
untuk membuat karya. -
12:59 - 13:02Jadi setiap tumpukan benda
-
13:02 - 13:08naik hingga satu sentimeter
ke ujung bandul itu. -
13:08 - 13:12Jadi ada kombinasi indah
dari ayunan itu, -
13:12 - 13:16tetapi juga ketegangan terus menerus
bisa menghancurkan karya itu. -
13:16 - 13:20Jadi, tidak terlalu penting di mana
karya ini berakhir, -
13:20 - 13:23karena bagi saya intinya
-
13:23 - 13:26adalah mereka akan berakhir
dalam kenangan Anda seiring waktu, -
13:26 - 13:29dan menghasilkan ide yang lebih besar.
-
13:30 - 13:31Terima kasih.
-
13:31 - 13:38(Tepuk tangan)
- Title:
- Seni yang menjelajahi waktu dan ingatan
- Speaker:
- Sarah Sze
- Description:
-
Seniman Sarah Sze mengajak kita ke sebuah perjalanan kaleidoskopis melalui karyanya: instalasi setinggi bangunan yang menakjubkan, tersebar melalui galeri -- menghapus batasan waktu, kenangan, dan ruang. Cari tahu bagaimana kita memberi makna pada objek dalam wisata indah seni multimedia eksperimental karya Sze.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 13:51
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Yolanda Raintina accepted Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Yolanda Raintina edited Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Yolanda Raintina edited Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Jenni Ferstephanie edited Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Jenni Ferstephanie edited Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art | ||
Jenni Ferstephanie edited Indonesian subtitles for How we experience time and memory through art |
Jessie Dima KusumaWardhani
Hi! I have checked your subtitle translation and here are the suggestions from me:
Inconsistency: kamu/kalian/anda (anda should be written "Anda")
Please pay attention to the spaces in the end of the first line.
Please pay attention to the punctuations.
Please pay attention to the line break to make the first and the second line look even. (0:43.49;11:48.14;12:05.01;12:18.18;12:28.73)
In my opinion, plural nouns are not necessarily have to be translated as plural too.
Mistranslation:
3:33.34 I think medium here refers to art media such as paint, brush, canvas etc. Cenayang -> media/sarana
9:53.42 Whiz through: to do something very quickly and not very carefully. I think in this context, she's just making drafts about her next piece. It's related to minute 9:58.80, which is making a sketch.
12:08.20 Typo
Punctuation error:
1:51.74 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/subjek
2:08.87 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/objek
2:26.39 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/massal
4:09.69 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mengubah
4:41.17 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/prancis
7:40.68 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/objek
8:04.01 See: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/keciut
8:39.71 selfie -> suggested: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/swafoto
Punctuation error:
1:51.74 Omitting fullstop.
1:58.54 Should be fullstop, not comma.
1:59.73 Omitting fullstop.
2:12.62 Omitting comma
2:17.70 Should be comma.
2:26.39 Omitting comma.
3:12.41 Should be comma.
3:52.40 Should have a dash on "sehari-hari". See: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-hubung/
4:12.48 Should be fullstop.
6:35.66 - 6:38.04 Omitting comma.
3:42.35 kedalam -> ke dalam See: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-depan/
5:37.17 dibelakang -> di belakang See: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-depan/
6:51.96 ditengah -> di tengah See: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-depan/
7:18.87 didepan -> di depan See: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-depan/
12:15.32 ditengah -> di tengah See: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-depan/
Additional:
0:24.00 Saya tahu kalian selalu bertanya itu, (omitting "every morning". Suggested: Saya tahu kalian selalu menanyakannya setiap pagi,)
0:30.22 - 0:33.17 (I think the translation of "us" should be "kita", "effort" translation suggestion: upaya)
0:57.27 It is suggested to replace "mengumpulkan benda-benda ini" to "mengumpulkannya" and replace "membuat" to "menciptakan".
1:04.25 Suggested: "yang mengisi penuh" -> "yang memenuhi"
1:07.25 It is suggested to make the translation of word "memory" to singular and I think the better translation is "ingatan" or "kenangan".
1:40.81 Hapuslah semuanya -> Menghapus semuanya.
1:54.94 Suggested: Rasanya seperti keahlian atletis,
1:59.73 saya -> Saya (the beginning of a sentence)
2:12.62 I prefer to use "pakaian" instead of "baju", but either way is OK.
2:32.30 Suggested: estetika mereka -> keestetikaa
Jessie Dima KusumaWardhani
3:19.72 Inconsistency. Space: ruang/tempat
4:34.86 - 4:48.51 Preferred to use "hewan" instead of "binatang" because it seems to have a negative connotation.
4:53.10 I think "kami" should be "kita"
8:53.55 dan itu interior -> dan interiornya
Thank you!