Return to Video

Cara konservasi berbasis komunitas dapat menyelamatkan margasatwa

  • 0:01 - 0:03
    Saya adalah konservasionis singa.
  • 0:03 - 0:05
    Kedengarannya menarik, bukan?
  • 0:05 - 0:08
    Tidak semua orang
    mengerti arti itu,
  • 0:08 - 0:11
    tetapi saya yakin Anda sudah
    mendengar tentang Cecil si singa.
  • 0:11 - 0:13
    [Cecil si Singa (2002-2015)]
  • 0:13 - 0:18
    (Singa mengaum)
  • 0:20 - 0:22
    Dia tidak lagi mengaum.
  • 0:22 - 0:25
    Pada tanggal 2 Juli 2015,
  • 0:25 - 0:28
    hidupnya berakhir ketika dia
    dibunuh oleh pemburu rekreasi.
  • 0:29 - 0:32
    Ada yang bilang, kita bisa memiliki
    ikatan dengan hewan yang kita pelajari.
  • 0:32 - 0:35
    Itulah yang terjadi pada saya
    dengan Cecil si singa,
  • 0:35 - 0:38
    selama tiga tahun
    mengenal dan mempelajarinya
  • 0:38 - 0:40
    di Taman Nasional Hwange.
  • 0:40 - 0:42
    Hati saya hancur atas kematiannya.
  • 0:44 - 0:47
    Hikmah di balik tragedi ini
  • 0:47 - 0:49
    adalah keprihatinan
    yang muncul dari kisah ini
  • 0:49 - 0:52
    terhadap buruknya keadaan
    satwa liar yang terancam punah.
  • 0:52 - 0:54
    Setelah kematian Cecil,
  • 0:54 - 0:57
    saya mulai bertanya
    kepada diri sendiri:
  • 0:57 - 1:01
    Bagaimana jika masyarakat yang
    hidup di sekitar Cecil si singa
  • 1:01 - 1:03
    dilibatkan untuk melindunginya?
  • 1:04 - 1:09
    Apa yang terjadi jika saya bertemu Cecil
    ketika berusia 10 tahun, bukan 29 tahun?
  • 1:09 - 1:12
    Dapatkah saya atau teman sekelas
    saya mengubah takdirnya?
  • 1:13 - 1:17
    Banyak orang berusaha untuk
    menghentikan kepunahan singa,
  • 1:17 - 1:21
    tetapi mereka bukanlah penduduk asli
  • 1:21 - 1:24
    atau masyarakat yang merasakan
    dampak paling parah.
  • 1:24 - 1:27
    Padahal, masyarakat yang
    hidup berdampingan dengan singa
  • 1:27 - 1:30
    adalah pihak yang paling tepat
    untuk menyelamatkan singa.
  • 1:30 - 1:33
    Masyarakat lokal selayaknya
    berada di garda depan
  • 1:33 - 1:36
    dalam mencari solusi terhadap tantangan
    yang dihadapi oleh margasatwa.
  • 1:36 - 1:38
    Kadang kala, perubahan hanya dapat terjadi
  • 1:38 - 1:43
    ketika masyarakat yang terkena
    dampak paling parah mengambil tindakan.
  • 1:43 - 1:45
    Masyarakat lokal mempunyai peranan penting
  • 1:45 - 1:48
    dalam melawan perburuan dan
    perdagangan satwa liar,
  • 1:48 - 1:52
    yang merupakan ancaman
    terbesar bagi singa dan satwa liar lain.
  • 1:52 - 1:55
    Melihat wanita kulit hitam Afrika
    di dunia ilmu pengetahuan,
  • 1:55 - 1:57
    orang-orang penasaran ingin mengetahui
  • 1:57 - 2:00
    alasan saya menjadi
    seorang konservasionis,
  • 2:00 - 2:03
    karena mereka jarang
    bertemu dengan konservasionis
  • 2:03 - 2:04
    berkulit hitam.
  • 2:04 - 2:05
    Ketika tumbuh dewasa,
  • 2:05 - 2:09
    saya bahkan tidak menyadari
    konservasi margasatwa adalah sebuah karir.
  • 2:09 - 2:12
    Pertama kali saya melihat satwa
    liar di negara asal saya
  • 2:12 - 2:15
    adalah ketika berusia 25 tahun,
  • 2:15 - 2:17
    meskipun singa dan anjing liar Afrika
  • 2:17 - 2:20
    tinggal hanya beberapa kilometer
    dari rumah saya.
  • 2:21 - 2:23
    Ini adalah pemandangan yang
    umum di Zimbabwe,
  • 2:23 - 2:26
    karena tidak banyak orang yang
    terlibat dengan margasatwa,
  • 2:26 - 2:29
    meskipun hal ini adalah
    bagian dari warisan kami.
  • 2:29 - 2:30
    Ketika saya semakin dewasa,
  • 2:30 - 2:34
    saya bahkan tidak menyadari bahwa singa
    tinggal di halaman belakang rumah saya.
  • 2:34 - 2:37
    Ketika saya masuk ke dalam
    "Savé Valley Conservancy",
  • 2:37 - 2:40
    di pagi hari pada musim dingin
    sepuluh tahun silam
  • 2:40 - 2:44
    untuk mempelajari anjing liar Afrika
    sebagai proyek penelitian tesis,
  • 2:44 - 2:48
    saya terkesima oleh keindahan dan
    ketenangan yang mengelilingi saya.
  • 2:49 - 2:52
    Saya merasa seperti menemukan
    gairah dan tujuan hidup.
  • 2:52 - 2:54
    Saya berkomitmen pada hari itu
  • 2:54 - 2:58
    bahwa saya akan mencurahkan
    hidup saya untuk melindungi para satwa.
  • 2:58 - 3:01
    Saya berpikir tentang masa kecil
    saya ketika bersekolah di Zimbabwe
  • 3:01 - 3:03
    dan anak-anak lain di sekolah yang sama.
  • 3:03 - 3:07
    Mungkin jika kami mempunyai kesempatan
    untuk berinteraksi dengan margasatwa,
  • 3:07 - 3:11
    banyak teman kelas saya yang
    mau bekerja dengan saya sekarang.
  • 3:11 - 3:16
    Jika masyarakat lokal tidak melindungi
    dan hidup berdampingan dengan margasatwa,
  • 3:16 - 3:19
    semua usaha konservasi
    akan sia-sia.
  • 3:19 - 3:23
    Masyarakat inilah yang hidup
    berdampingan dengan satwa liar
  • 3:23 - 3:24
    di dalam ekosistem yang sama
  • 3:24 - 3:26
    dan juga memikul tanggung jawab.
  • 3:27 - 3:29
    Jika masyarakat tidak terlibat langsung
  • 3:29 - 3:32
    atau merasakan manfaat dari
    satwa-satwa ini,
  • 3:32 - 3:34
    mereka tidak tertarik
    untuk melindungi satwa.
  • 3:34 - 3:38
    Jika masyarakat lokal tidak
    melindungi margasatwa,
  • 3:38 - 3:41
    campur tangan dari pihak luar
    tidak akan berguna.
  • 3:42 - 3:44
    Jadi apa yang perlu dilakukan?
  • 3:45 - 3:48
    Para konservasionis harus
    mengutamakan pendidikan lingkungan
  • 3:48 - 3:52
    dan membantu mengembangkan keahlian
    masyarakat untuk menjaga margasatwa.
  • 3:52 - 3:56
    Anak sekolah dan masyarakat harus
    dilibatkan dalam aktivitas taman nasional,
  • 3:56 - 4:00
    sehingga mereka punya kesempatan untuk
    berhubungan langsung dengan margasatwa.
  • 4:00 - 4:02
    Pada setiap usaha dan tingkatan,
  • 4:02 - 4:05
    kegiatan konservasi harus memerhatikan
    kehidupan ekonomi masyarakat
  • 4:05 - 4:08
    yang berbagi lahan dengan satwa liar.
  • 4:09 - 4:12
    Penting diketahui juga
    bahwa konservasionis lokal
  • 4:12 - 4:15
    dapat menjadi bagian
    dari setiap kegiatan konservasi,
  • 4:15 - 4:20
    jika kita saling percaya dan menanamkan
    pentingnya konservasi kepada komunitas.
  • 4:20 - 4:23
    Sebagai konservasionis lokal,
    kami menghadapi banyak hambatan,
  • 4:23 - 4:28
    dari masalah diskriminasi hingga
    halangan terkait masalah budaya.
  • 4:28 - 4:30
    Namun, saya tidak akan
    menyerah dalam usaha saya
  • 4:30 - 4:33
    melibatkan komunitas penduduk
    asli dalam perjuangan ini
  • 4:33 - 4:35
    untuk keberlangsungan hidup planet kita.
  • 4:36 - 4:39
    Saya harap Anda membantu dan
    berjuang bersama saya.
  • 4:39 - 4:42
    Kita harus aktif mengatasi
    masalah yang telah kita ciptakan,
  • 4:42 - 4:46
    yang mengabaikan keterlibatan penduduk
    asli dalam usaha-usaha konservasi.
  • 4:46 - 4:49
    Saya mencurahkan hidup
    untuk melindungi singa.
  • 4:49 - 4:52
    Saya yakin tetangga saya
    juga akan melakukannya,
  • 4:52 - 4:56
    jika mereka bersahabat dengan satwa-satwa
    yang hidup berdampingan dengan mereka.
  • 4:57 - 4:58
    Terima kasih.
  • 4:58 - 5:03
    (Tepuk tangan)
Title:
Cara konservasi berbasis komunitas dapat menyelamatkan margasatwa
Speaker:
Moreangels Mbizah
Description:

Konservasionis dan TED Fellow Moreangels Mbizah mempelajari singa terkenal bernama Cecil, sampai singa itu ditembak oleh pemburu rekreasi pada tahun 2015. Mbizah berpikir mungkin situasinya akan berbeda, jika masyarakat yang hidup berdampingan dengan Cecil dilibatkan untuk melindunginya. Dalam pembicaraan singkat, Mbizah menceritakan kondisi konservasi di daerah tempat tinggalnya di Zimbabwe -- dan dia percaya bahwa masyarakat yang hidup berdampingan dengan margasatwa adalah pihak yang paling tepat untuk menyelamatkan mereka.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
05:16

Indonesian subtitles

Revisions