Return to Video

Cara kami memproduksi bayi koral untuk membangun kembali terumbu karang

  • 0:01 - 0:03
    Apa pekerjaan tersulit yang pernah
    Anda lakukan?
  • 0:04 - 0:06
    Bekerja di bawah terik matahari?
  • 0:06 - 0:08
    Menyediakan makanan untuk keluarga
    atau masyarakat?
  • 0:09 - 0:13
    Bekerja siang malam untuk melindungi
    nyawa dan harta benda?
  • 0:14 - 0:15
    Bekerja sendirian
  • 0:15 - 0:18
    atau bekerja dalam proyek yang
    belum tentu berhasil tapi mungkin
  • 0:18 - 0:22
    bisa meningkatkan kesehatan masyarakat
    atau menyelamatkan hidup seseorang?
  • 0:22 - 0:27
    Apakah Anda membangun sesuatu, menciptakan
    sesuatu, membuat karya seni?
  • 0:27 - 0:29
    Bekerja tanpa tahu pasti
  • 0:29 - 0:32
    Anda akan dipahami atau
    dihargai orang lain?
  • 0:33 - 0:35
    Orang-orang yang melakukan pekerjaan
    semacam ini
  • 0:35 - 0:39
    perlu perhatian kita, simpati dan
    dukungan penuh kita.
  • 0:39 - 0:42
    Tapi tidak hanya manusia
    dalam komunitas kita
  • 0:42 - 0:44
    yang melakukan perkerjaan sulit.
  • 0:44 - 0:47
    Pekerjaan semacam itu juga dilakukan oleh
    tanaman, binatang
  • 0:47 - 0:49
    dan ekosistem di planet kita,
  • 0:49 - 0:53
    termasuk ekosistem yang saya pelajari:
    terumbu karang tropis.
  • 0:54 - 0:56
    Terumbu karang adalah petani.
  • 0:56 - 0:59
    Mereka menyediakan makanan, penghasilan
    dan ketahanan pangan
  • 0:59 - 1:01
    bagi ratusan juta orang di seluruh dunia.
  • 1:01 - 1:04
    Terumbu karang adalah penjaga keamanan.
  • 1:04 - 1:07
    Struktur yang mereka bangun melindungi
    garis pantai kita
  • 1:07 - 1:09
    dari badai dan gelombang,
  • 1:09 - 1:13
    dan sistem biologis yang mereka buat
    menyaring air
  • 1:13 - 1:15
    dan membuatnya aman bagi kita untuk
    bekerja dan bermain.
  • 1:16 - 1:18
    Terumbu karang adalah ahli kimia.
  • 1:18 - 1:22
    Molekul yang kita temukan pada terumbu
    karang sangatlah penting
  • 1:22 - 1:26
    bagi upaya pencarian antibiotik dan
    obat kanker yang baru.
  • 1:26 - 1:28
    Dan terumbu karang adalah seniman.
  • 1:28 - 1:29
    Struktur yang mereka bangun
  • 1:29 - 1:32
    merupakan salah satu hal terindah di bumi.
  • 1:32 - 1:35
    Dan keindahan ini adalah modal bagi
    industri pariwisata
  • 1:35 - 1:39
    di banyak negara yang hanya memiliki
    sedikit sumber daya alam lain.
  • 1:40 - 1:43
    Jadi karena berbagai alasan itu,
    seluruh pelayanan ekosistem itu,
  • 1:43 - 1:46
    ekonom menaksir nilai terumbu karang dunia
  • 1:46 - 1:49
    senilai ratusan milyar dolar per tahun.
  • 1:49 - 1:52
    Namun demikian, meski sudah bekerja keras
    untuk kita
  • 1:52 - 1:55
    dan seluruh kekayaan yang kita peroleh
    darinya,
  • 1:55 - 1:59
    kita sudah melakukan hampir semua yang
    bisa kita lakukan, untuk menghancurkannya.
  • 1:59 - 2:01
    Kita telah menguras ikan dari lautan
  • 2:01 - 2:04
    dan kita telah menambahkan pupuk,
    kotoran,
  • 2:04 - 2:08
    penyakit, minyak, polusi, sedimen.
  • 2:08 - 2:11
    Kita telah mematahkan karang secara fisik
    dengan kapal, kaki katak, buldoser,
  • 2:12 - 2:15
    dan kita telah mengubah kandungan kimia
    laut secara keseluruhan,
  • 2:15 - 2:17
    menghangatkan air laut dan
    membuat badai semakin kuat.
  • 2:17 - 2:19
    Masing-masing hal itu sudah buruk,
  • 2:19 - 2:22
    namun kombinasi semuanya telah
    meningkatkan ancaman
  • 2:22 - 2:24
    dan membuatnya semakin buruk.
  • 2:24 - 2:25
    Mari saya beri contoh.
  • 2:25 - 2:29
    Tempat tinggal dan bekerja saya, Curacao,
    kena badai tropis beberapa tahun lalu.
  • 2:29 - 2:31
    Dan di ujung timur pulau ini,
  • 2:31 - 2:33
    dimana karang berkembang dan tumbuh baik,
  • 2:33 - 2:36
    Anda tak akan tahu bahwa badai tropis
    pernah melewatinya.
  • 2:36 - 2:42
    Tapi di kota, di mana karang telah mati
    karena ikan dikuras habis, karena polusi,
  • 2:42 - 2:44
    badai tropis mengangkat karang yang mati
  • 2:44 - 2:47
    dan menghantamkannya untuk membunuh
    karang yang tersisa.
  • 2:47 - 2:50
    Ini koral yang saya teliti untuk
    studi S3 saya --
  • 2:50 - 2:52
    saya jadi tahu cukup banyak tentangnya.
  • 2:52 - 2:54
    Dan setelah badai ini mengangkat
    separuh lebih jaringannya,
  • 2:54 - 2:56
    koral ini dipenuhi ganggang,
  • 2:56 - 2:59
    ganggang mengambil alih jaringan dan
    akhirnya mati.
  • 2:59 - 3:03
    Ancaman yang makin besar,
    karena akumulasi faktor-faktor tadi
  • 3:03 - 3:08
    disebutkan oleh Jeremy Jackson sebagai
    "lereng licin berlendir."
  • 3:09 - 3:12
    Ini bukan metafora lagi karena banyak
    karang kita sekarang benar-benar
  • 3:12 - 3:16
    adalah bakteri dan ganggang dan lendir.
  • 3:17 - 3:19
    Nah, sekarang adalah saatnya
  • 3:19 - 3:21
    Anda berpikir saya akan menyampaikan
    permohonan saya
  • 3:22 - 3:24
    agar kita semua menyelamatkan
    terumbu karang.
  • 3:25 - 3:27
    Tapi saya ingin bilang:
  • 3:28 - 3:30
    kalimat itu menakutkan saya.
  • 3:30 - 3:34
    Baik ketika saya melihatnya di twitter,
    di surat kabar
  • 3:34 - 3:38
    atau di selebaran brosur pelestarian
    yang mengkilap,
  • 3:38 - 3:40
    menurut saya kalimat itu janggal,
  • 3:40 - 3:42
    karena kami sebagai pelestari telah
    menyuarakan alarm
  • 3:42 - 3:45
    kematian terumbu karang puluhan tahun
    lamanya.
  • 3:45 - 3:49
    Dan tetap saja, hampir semua orang yang
    saya temui, apapun tingkat pendidikannya,
  • 3:49 - 3:53
    tidak tahu apa karang atau koral itu atau
    dari mana asalnya.
  • 3:53 - 3:57
    Bagaimana kita bisa meminta orang untuk
    peduli tentang terumbu karang dunia
  • 3:57 - 4:01
    kalau benda itu abstrak buat mereka,
    sesuatu yang mereka bahkan tidak pahami?
  • 4:01 - 4:05
    Kalau mereka tidak paham apa terumbu
    karang itu, dari mana ia berasal
  • 4:05 - 4:07
    atau bagaimana lucu, cantik, dan
    menariknya ia,
  • 4:07 - 4:10
    kenapa kita berharap mereka akan peduli
    untuk menyelamatkannya?
  • 4:11 - 4:12
    Mari ubah semua itu.
  • 4:12 - 4:14
    Apa itu koral dan dari mana ia berasal?
  • 4:15 - 4:17
    Koral dilahirkan melalui berbagai cara,
  • 4:17 - 4:20
    tapi paling sering melalui pemijahan
    massal:
  • 4:20 - 4:22
    semua individu dari setiap spesies
  • 4:22 - 4:24
    pada satu malam dalam setahun
  • 4:24 - 4:27
    mengeluarkan semua telur yang mereka
    produksi pada tahun itu ke air
  • 4:27 - 4:29
    dikemas bersama dengan sel sperma.
  • 4:30 - 4:33
    Dan kemasan itu naik ke permukaan laut
    lalu pecah.
  • 4:33 - 4:36
    Dan semoga -- semoga -- di atas permukaan
    laut itu,
  • 4:36 - 4:38
    mereka bertemu telur dan sperma dari
    koral lain.
  • 4:38 - 4:41
    Itulah mengapa dibutuhkan banyak koral
    pada terumbu karang --
  • 4:41 - 4:45
    agar telur mereka dapat bertemu
    pasangan yang cocok di permukaan laut.
  • 4:45 - 4:48
    Saat pembuahan, prosesnya sama seperti
    telur binatang lainnya:
  • 4:48 - 4:51
    membelah dua dan begitu seterusnya.
  • 4:51 - 4:54
    Mengambil foto ini di bawah mikroskop
    setiap tahunnya
  • 4:54 - 4:57
    adalah momen favorit yang paling
    menakjubkan bagi saya.
  • 4:57 - 5:01
    Dan akhir dari semua pembelahan sel ini,
    mereka berubah jadi larva yang berenang --
  • 5:01 - 5:04
    gumpalan lemak kecil seukuran biji wijen,
  • 5:04 - 5:07
    dengan sistem sensorik seperti yang kita
    miliki.
  • 5:07 - 5:13
    Mereka mengetahui warna dan cahaya,
    tekstur, kimia, pH.
  • 5:13 - 5:16
    Mereka dapat merasakan tekanan gelombang,
    dapat mendengar suara.
  • 5:16 - 5:18
    Menggunakan bakat-bakat itu,
  • 5:18 - 5:20
    mereka mencari dasar di bawah terumbu
    untuk melekatkan diri
  • 5:20 - 5:23
    dan hidup di sana sepanjang hidup mereka.
  • 5:23 - 5:25
    Bayangkan mencari tempat untuk
    menjalani sisa hidup Anda
  • 5:25 - 5:27
    ketika masih berusia dua hari.
  • 5:28 - 5:31
    Mereka melekat di tempat yang menurutnya
    paling cocok,
  • 5:31 - 5:33
    mereka membangun kerangka bawah tubuh,
  • 5:33 - 5:34
    membangun mulut dan tentakel
  • 5:34 - 5:38
    dan memulai pekerjaan sulit membangun
    terumbu karang dunia.
  • 5:39 - 5:43
    Satu polip koral akan membagi dirinya
    terus menerus,
  • 5:43 - 5:45
    meninggalkan kerangka kapur di bawahnya
  • 5:45 - 5:47
    dan tumbuh menuju matahari.
  • 5:48 - 5:51
    Dibutuhkan ratusan tahun dan banyak
    spesies
  • 5:51 - 5:53
    untuk mendapatkan struktur kapur
    yang masif
  • 5:53 - 5:56
    yang banyak di antaranya
    dapat dilihat dari luar angkasa
  • 5:56 - 5:59
    diselimuti oleh lapisan tipis makhluk
    pekerja keras ini.
  • 6:00 - 6:04
    Nah, hanya ada beberapa ratus spesies
    koral di planet ini, mungkin seribu.
  • 6:04 - 6:09
    Tapi sistem ini adalah rumah bagi jutaan
    spesies lainnya,
  • 6:09 - 6:12
    dan keragaman itulah yang membentuk
    sistem yang stabil
  • 6:12 - 6:14
    dan di sinilah kita menemukan obat-obatan
    baru.
  • 6:14 - 6:17
    Di sinilah kita temukan sumber
    makanan baru.
  • 6:18 - 6:20
    Saya cukup beruntung bekerja
    di Pulau Curacao
  • 6:20 - 6:22
    yang masih punya banyak karang
    seperti ini.
  • 6:22 - 6:27
    Tapi, memang, lebih banyak tempat
    di Karibia dan di dunia
  • 6:27 - 6:29
    yang lebih mirip ini.
  • 6:29 - 6:32
    Para ilmuwan sudah meneliti secara detail
  • 6:32 - 6:34
    hilangnya terumbu karang dunia
  • 6:34 - 6:37
    dan mereka telah mendokumentasikan
    penyebabnya dengan semakin akurat.
  • 6:37 - 6:40
    Namun dalam riset saya, saya tidak
    tertarik memandang ke belakang.
  • 6:40 - 6:43
    Saya dan rekan saya di Curacao tertarik
    melihat ke depan,
  • 6:43 - 6:45
    akan apa yang bisa terjadi.
  • 6:45 - 6:48
    Dan kami punya alasan untuk optimis.
  • 6:49 - 6:51
    Karena di beberapa terumbu ini
  • 6:51 - 6:54
    yang kami kira sudah hancur sejak lama,
  • 6:54 - 6:59
    terkadang kami temukan bayi koral datang
    dan bisa hidup di sana.
  • 6:59 - 7:02
    Dan kami mulai berpikir mungkin bayi koral
    mungkin punya kemampuan
  • 7:02 - 7:06
    untuk beradaptasi dengan kondisi yang
    tidak memungkinkan bagi koral dewasa.
  • 7:06 - 7:08
    Mereka mungkin lebih mampu beradaptasi
  • 7:08 - 7:12
    di dunia manusia ini.
  • 7:13 - 7:17
    Jadi dalam riset yang saya kerjakan
    bersama rekan-rekan di Curacao,
  • 7:17 - 7:20
    kami mencoba mencari tahu
    apa yang dibutuhkan bayi koral
  • 7:20 - 7:21
    di tahap awal hidup mereka,
  • 7:21 - 7:22
    apa yang mereka cari
  • 7:22 - 7:25
    dan bagaimana kami bisa
    membantu mereka.
  • 7:25 - 7:28
    Ada tiga contoh proyek yang kami lakukan
  • 7:28 - 7:30
    untuk menjawab pertanyaan tersebut.
  • 7:31 - 7:35
    Beberapa tahun yang lalu kami memakai
    printer 3D dan melakukan survei koral --
  • 7:35 - 7:37
    warna dan tekstur yang berbeda,
  • 7:37 - 7:40
    dan kami mencari tahu dimana koral
    memilih untuk tinggal.
  • 7:40 - 7:43
    Ternyata koral,
    meski tanpa melibatkan ilmu biologi,
  • 7:43 - 7:47
    memilih karang berwarna putih dan
    merah muda, warna karang yang sehat.
  • 7:47 - 7:50
    Dan mereka lebih menyukai rongga, celah,
    dan lubang
  • 7:50 - 7:52
    yang mengamankan mereka agar tak terinjak
  • 7:52 - 7:53
    atau dimakan predator.
  • 7:53 - 7:55
    Memanfaatkan pengetahuan ini,
  • 7:55 - 7:58
    kita bisa menyimpulkan bahwa
    kita perlu mengembalikan faktor-faktor --
  • 7:58 - 8:01
    karang putih, merah muda yang berongga,
    permukaan yang kasar --
  • 8:01 - 8:03
    dalam proyek konservasi kita.
  • 8:03 - 8:04
    Kita juga dapat menerapkannya
  • 8:04 - 8:08
    bila kita akan meletakkan dinding laut
    atau dermaga di bawah air.
  • 8:08 - 8:11
    Kita bisa memilih material dan warna
    dan tekstur
  • 8:11 - 8:15
    yang meniru kondisi yang disukai koral.
  • 8:15 - 8:17
    Selain permukaannya,
  • 8:17 - 8:20
    kami juga mempelajari
    sinyal kimia dan mikrobial
  • 8:20 - 8:22
    yang menarik koral ke terumbu.
  • 8:22 - 8:25
    Sejak enam tahun lalu, saya mulai
    mengkultur bakteri
  • 8:25 - 8:27
    yang ada di permukaan tempat koral
    melekat.
  • 8:27 - 8:30
    Saya mengetesnya satu per satu,
  • 8:30 - 8:35
    mencari bakteri yang dapat meyakinkan
    koral untuk melekat dan menetap.
  • 8:35 - 8:38
    Kami saat ini memiliki banyak strain
    bakteri dalam freezer kami
  • 8:38 - 8:39
    yang bisa menyebabkan koral
  • 8:39 - 8:42
    menempuh proses pelekatan dan menetap
    tersebut.
  • 8:42 - 8:44
    Saat ini,
  • 8:44 - 8:46
    kolega di Curacao tengah menguji
    bakteri tersebut
  • 8:46 - 8:50
    untuk mengetahui bantuan mereka dalam
    meningkatkan pelekatan koral di lab
  • 8:50 - 8:52
    dan apakah koral itu punya kemampuan
    bertahan lebih baik
  • 8:52 - 8:54
    saat dikembalikan ke laut.
  • 8:54 - 8:58
    Selain peralatan tersebut, kami juga
    mencoba menguak misteri
  • 8:58 - 9:00
    spesies yang belum banyak dipelajari.
  • 9:01 - 9:04
    Ini salah satu koral favorit saya
    sejak dulu:
  • 9:04 - 9:07
    Dendrogyra cylindrus, koral pilar.
  • 9:07 - 9:10
    Saya sangat menyukainya karena bentuknya
    yang konyol
  • 9:10 - 9:13
    karena tentakelnya gendut dan tampak kusut
  • 9:13 - 9:15
    dan karena ia langka.
  • 9:15 - 9:17
    Menemukannya di antara terumbu
    sungguh menyenangkan.
  • 9:18 - 9:19
    Saking langkanya,
  • 9:19 - 9:21
    tahun lalu ia masuk daftar spesies
    terancam
  • 9:21 - 9:23
    dalam daftar spesies yang terancam punah.
  • 9:23 - 9:27
    Dan dalam 30 tahun survei dalam berbagai
    penelitian,
  • 9:27 - 9:30
    ilmuwan tak pernah menemukan bayi
    koral pilar.
  • 9:31 - 9:33
    Kami bahkan tak tahu apakah mereka
    masih mampu atau
  • 9:33 - 9:35
    atau tetap bereproduksi sampai saat ini.
  • 9:36 - 9:38
    Empat tahun lalu, kami mulai mengamatinya
    di malam hari
  • 9:38 - 9:43
    untuk mengetahui apakah kami bisa tahu
    kapan mereka memijah di Curacao.
  • 9:44 - 9:47
    Kami mendapat tips dari rekan ilmuwan
    di Florida,
  • 9:47 - 9:51
    yang telah melihat satu kali pada 2007,
    satu lagi pada 2008,
  • 9:51 - 9:54
    dan akhirnya kami berhasil menemukan
    mereka memijah di Curacao
  • 9:54 - 9:55
    dan kami menangkapnya.
  • 9:55 - 9:58
    Di bagian kiri ini betina dengan
    telur pada jaringannya
  • 9:58 - 10:00
    yang sedang siap-siap untuk dilepas.
  • 10:00 - 10:02
    Di kanannya adalah yang jantan,
    sedang melepaskan sperma.
  • 10:03 - 10:06
    Kami mengumpulkannya, membawanya
    ke lab dan membuahkannya
  • 10:06 - 10:10
    dan kami mendapatkan bayi koral pilar
    di lab kami.
  • 10:11 - 10:13
    Berkat jasa peneliti-peneliti sebelumnya
  • 10:13 - 10:18
    dan sepuluh tahun mempraktekkan pembiakan
    koral lainnya di Curacao,
  • 10:18 - 10:22
    kami mendapatkan larva untuk menjalani
    proses selanjutnya
  • 10:22 - 10:24
    untuk melekat dan menetap
  • 10:24 - 10:26
    dan bermetamorfosis menjadi koral.
  • 10:26 - 10:31
    Jadi, inilah bayi koral pilar pertama
    yang pernah dilihat manusia.
  • 10:32 - 10:37
    (Tepuk tangan)
  • 10:37 - 10:40
    Dan bila Anda pikir bayi panda
    menggemaskan,
  • 10:40 - 10:42
    yang ini lebih imut lagi.
  • 10:42 - 10:44
    (Tertawa)
  • 10:44 - 10:47
    Kami baru memulai mengetahui rahasia
    proses ini,
  • 10:47 - 10:51
    rahasia reproduksi koral dan bagaimana
    kita dapat membantu mereka.
  • 10:51 - 10:53
    Hal ini terjadi di seluruh dunia;
  • 10:53 - 10:56
    ilmuwan mencari cara baru untuk menangani
    embrio koral,
  • 10:56 - 10:57
    membantu mereka melekat,
  • 10:57 - 11:02
    bahkan mungkin mencari metode untuk
    menyimpan mereka pada temperatur rendah,
  • 11:02 - 11:05
    agar kita dapat menyimpan keanekaragaman
    genetik mereka
  • 11:05 - 11:07
    dan bekerja dengan mereka lebih sering.
  • 11:07 - 11:10
    Tapi semua hal ini masih berteknologi
    rendah.
  • 11:10 - 11:15
    Kami dibatasi oleh ruang kerja kami,
    jumlah SDM yang ada
  • 11:15 - 11:19
    dan berapa gelas kopi yang mampu kami
    tenggak per jamnya.
  • 11:20 - 11:23
    Mari kita bandingkan dengan krisis kita
    yang lain
  • 11:23 - 11:26
    dan perhatian kita sebagai masyarakat
    atas sektor lain.
  • 11:26 - 11:30
    Kita memiliki teknologi medis canggih,
    kita punya teknologi pertahanan,
  • 11:30 - 11:32
    kita punya teknologi ilmiah,
  • 11:32 - 11:34
    kita bahkan punya teknologi canggih
    untuk seni.
  • 11:34 - 11:39
    Tapi kita tertinggal dalam
    teknologi konservasi.
  • 11:41 - 11:44
    Pikirkanlah pekerjaan tersulit yang pernah
    Anda lakukan.
  • 11:45 - 11:48
    Banyak yang bilang menjadi orang tua
    adalah hal yang tersulit.
  • 11:48 - 11:50
    Ibu saya menggambarkannya
  • 11:50 - 11:54
    sebagai hal yang membuat hidupmu menjadi
    luar biasa sekaligus lebih sulit
  • 11:54 - 11:57
    dari yang pernah dibayangkan.
  • 11:57 - 12:01
    Saya mencoba membantu koral
    menjadi orang tua lebih dari 10 tahun.
  • 12:02 - 12:04
    Dan menyaksikan keajaiban kehidupan
  • 12:04 - 12:08
    telah mengisi jiwa saya dengan
    keterpukauan.
  • 12:08 - 12:11
    Namun saya juga melihat betapa sulitnya
    mereka untuk menjadi orang tua.
  • 12:12 - 12:15
    Koral pilar kembali memijah
    dua minggu yang lalu
  • 12:15 - 12:17
    dan kami mengumpulkan kembali telurnya
    untuk dibawa ke lab.
  • 12:17 - 12:20
    Di sini Anda bisa melihat satu embrio
    membelah
  • 12:20 - 12:23
    di samping 14 telur lain yang gagal
    dibuahi
  • 12:23 - 12:24
    dan akan pecah.
  • 12:25 - 12:27
    Yang gagal akan terinfeksi bakteri
    dan akan pecah
  • 12:27 - 12:31
    dan bakteri itu akan mengancam embrio
    yang satu ini
  • 12:31 - 12:33
    yang masih punya harapan hidup.
  • 12:34 - 12:37
    Kami tidak tahu apakah metode kami
    yang keliru
  • 12:37 - 12:38
    dan kami tak tahu
  • 12:38 - 12:43
    apakah koral di terumbu ini saja
    yang punya tingkat kesuburan yang rendah.
  • 12:44 - 12:45
    Apapun penyebabnya,
  • 12:45 - 12:49
    kami masih memiliki banyak tugas sebelum
    kami dapat menggunakan bayi koral
  • 12:49 - 12:54
    untuk menumbuhkan atau memperbaiki atau
    ya, mungkin menyelamatkan terumbu karang.
  • 12:55 - 12:59
    Jadi lupakanlah nilai terumbu karang
    yang ratusan milyar dolar.
  • 12:59 - 13:04
    Terumbu karang adalah hewan pekerja keras
    dan tanaman dan mikroba dan jamur.
  • 13:04 - 13:08
    Mereka memberi kita seni dan makanan
    dan obat-obatan.
  • 13:08 - 13:12
    Dan kita hampir menghancurkan seluruh
    generasi koral.
  • 13:12 - 13:14
    Namun, ada segelintir yang bertahan,
  • 13:14 - 13:16
    biarpun kita berusaha maksimal
    untuk menghancurkannya
  • 13:16 - 13:19
    dan saatnya bagi kita berterima kasih
    atas kerja keras mereka
  • 13:19 - 13:24
    dan memberi mereka kesempatan untuk
    melahirkan terumbu karang di masa depan,
  • 13:24 - 13:26
    bayi-bayi koral.
  • 13:26 - 13:27
    Terima kasih banyak.
  • 13:27 - 13:33
    (Tepuk tangan)
Title:
Cara kami memproduksi bayi koral untuk membangun kembali terumbu karang
Speaker:
Kristen Marhaver
Description:

Kristen Marhaver mempelajari koral, makhluk yang lebih kecil dari biji wijen yang selama beratus-ratus tahun secara lambat membangun struktur sepanjang ratusan kilometer yang indah dan mendukung kehidupan bawah laut. Ia mengakui bahwa sangat mudah untuk sedih dengan kondisi terumbu karang; mereka masuk berita akhir-akhir ini karena kecepatan mereka mengalami pemutihan, sekarat dan berubah menjadi lendir. Tetapi kabar baiknya ialah, semakin banyak hal yang kita ketahui tentang makhluk laut invertebrata yang menakjubkan ini - termasuk cara untuk membantu mereka (dan membantu mereka untuk membantu kita). Ilmuwan biologi dan TED Senior Fellow ini mengenalkan kita sekilas kepada kehidupan yang indah dan misterius dari makhluk pekerja keras tetapi rapuh ini.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
13:46

Indonesian subtitles

Revisions